Bus Pariwisata Terguling di Subang
Kepiluan Mendalam Pasutri Saimun-Masdewati Ditinggalkan Putri Tunggalnya akibat Kecelakaan di Subang
Kini putri tunggal mereka, Desi Yulianty, harus pergi selamanya setelah mengalami kecelakaan maut bersama rombongan SMK Lingga Kencana di Subang
Laporan wartawan TribunnewsDepok.com Hironimus Rama
TRIBUNPRIANGAN.COM, DEPOK - Bagi pasangan suami istri (pasutri) Saimun dan Masdewati di Depok, kecelakaan maut bus pariwisata terguling di Ciater, Subang, Jawa Barat ini seakan menjadi cobaan yang datang bertubi-tubi.
Pasalnya, pasutri yang tinggal di Rawadenok, Depok ini baru tiga minggu yang lalu istrinya, Masdewati, mengalami kecelakaan lalu lintas karena tertabrak sepeda motor.
Baca juga: Bus Rombongan SMK yang Kecelakaan di Ciater Subang tak Punya Izin Angkutan dan KIR Kadaluwarsa
Kini putri tunggal mereka, Desi Yulianty, harus pergi selamanya setelah mengalami kecelakaan bersama rombongan SMK Lingga Kencana saat menumpang bus pariwisata Trans Putera Fajar di Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5/2024).
Saimun mengaku mendapatkan informasi kecelakaan yang dialami Desi dan teman-temannya pada Sabtu malam setelah kejadian, sekira pukul 22.00 WIB.
"Tadi malam (Sabtu malam) dapat kabar soal kecelakaan rombongan SMK Lingga Kencana pukul 22.00 WIB," kata Saimun di Rawadenok, Minggu (12/5/2024).
Karena penasaran tidak melihat data Desi (Desi) sebagai korban di Puskesmas dan RSUD Subang, Saimun pun langsung berangkat ke Subang mencari anaknya.
"Saya pergi ke Subang bersama mobil keluarga. Di sana saya baru tahu Desi jadi korban meninggal," ujarnya.
Baca juga: Hasil Olah TKP Sementara Laka Maut Bus di Ciater Subang: Rem Blong, tak Ada Jejak Pengereman
Baca juga: Warga Gelar Doa Bersama-Tabur Bunga di Lokasi Laka Maut Rombongan SMK dari Depok di Ciater Subang
Saimun mengaku melakukan komunikasi dengan Desi pada Sabtu sore sebelum kecelakaan.
"Kemarin pukul 17.30 WIB sempat komunikasi dengan Desi. Katanya mereka lagi makan di rest area Tangkuban Perahu. Setelah itu handphone-nya tidak aktif," ungkapnya.
Pria yang bekerja sebagai buruh lepas harian ini memang sempat merasakan firasat aneh sebelum kecelakaan terjadi.
"Saya makan bersama istri sebelum pukul 17.30 WIB. Tiba-tiba kami dua merasa kenyang. Makanan kami tidak habis," beber Saimun.

Saimun merasakan kehilangan besar atas kematian Desi. Apalagi tahun ini dia tamat SMK dan sudah kerja di konter handphone.
"Saya sangat kehilangan. Saya sayang banget sama dia. Meski suka melawan saat dinasehati, tetapi saya sayang banget," ungkapnya.
Rasa kehilangan Saimun makin mendalam karena istri belum benar-benar pulih dari kecelakaan.
Bus Pariwisata Terguling di Subang
kecelakaan maut
pasutri
Desi Yulianty
Saimun
SMK Lingga Kencana
Subang
4 Fakta Terbaru Bus Pariwisata yang Terguling di Ciater Subang |
![]() |
---|
Bey Keluarkan SE: Perpisahan Hanya Boleh Dalam Kota, Imbas Laka Bus Angkutan Murid SMK di Ciater |
![]() |
---|
4 Penyebab Kecelakaan Maut di Subang yang Tewaskan 11 Orang hingga Polisi Jadikan Sopir Tersangka |
![]() |
---|
Imbas Bus Maut Tewaskan 11 Orang di Subang, KEMENHUB: Otobus Tak Berizin & Beroperasi akan Dipidana |
![]() |
---|
Detik-Detik Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Viral, Ada Pelajar yang Sedang Live TikTok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.