Naskah Khutbah Jumat
Teks Khutbah Jumat 10 Mei 2024 Bertema Hakikat Cobaan atau Ujian di Dunia
Berikut Ini Dia Naskah Khutbah Jumat 10 Mei 2024 Bertemakan Hakikat Cobaan atau Ujian di Dunia
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: ferri amiril
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 10 Mei 2024: Muhasabah Diri Meraih Keselamatan Akhirat
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt.
Hidup ini tidak lepas dari ujian dan cobaan, bahkan ujian dan cobaan merupakan sunnatullah yakni suatu keharusan dalam kehidupan, siapa pun tidak bisa terlepas darinya. Bahkan, itulah warna-warni kehidupan. Kesabaran dalam menghadapi ujian dan cobaan merupakan tanda berimannya seseorang kepada Allah swt.
Sesungguhnya ujian dan cobaan yang datang bertubi-tubi menerpa hidup manusia merupakan suatu ketentuan yang telah ditetapkan berdasarkan rahmat dan sifat adilnya Allah swt. Tidak satu pun di antara kita yang mampu menghindar dari ketentuan-Nya. Keimanan, keyakinan, tawakkal dan kesabaran yang kokoh amatlah sangat kita butuhkan dalam menghadapi badai cobaan yang menerpa. Oleh karena itu, dalam keadaan apapun, kita sebagai hamba yang beriman kepada Allah swt harus senantiasa berbaik sangka kepada Allah. Dan haruslah diyakini bahwa tidaklah Allah menurunkan berbagai musibah melainkan sebagai ujian atas keimanan yang kita miliki. Sebagaimana apa yang tertulis dalam firman-Nya:
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ
Artinya: “Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk ke dalam surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian” (QS. Al Baqarah : 214)
Baca juga: Teks Khutbah Jumat 10 Mei 2024: Bertema Larangan Keras Telantarkan Anak
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Cobaan dan ujian merupakan sunnatullah yang Allah berlakukan terhadap setiap hamba-hamba-Nya. Ada beberapa gambaran mengenai hal ini dari Al-Qur'an dan hadits:
Pertama: cobaan dan ujian merupakan salah satu bentuk cinta Allah terhadap hamba-hamba-Nya. Sebagaimana hadits Nabi :
إنّ عِظَمَ الْجَزاءِ مَعَ الْبَلاءِ وإنّ اللهَ تعالى إذا أحَبّ قَوْماً إبْتَلاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فلَهُ الرِّضَا ومَنْ سَخِطَ فلَهُ السُّخْطُ
Artinya: “Besarnya suatu pahala adalah tergantung dari besarnya ujian dari Allah. Dan sesungguhnya Allah swt. apabila mencintai suatu kaum, Allah menguji mereka. Jika (dengan ujian tersebut) mereka ridha, maka Allah pun memberikan keridhaan-Nya. Dan siapa yang marah (tidak ridha), maka Allah pun marah terhadapnya.”
Kedua: menyadari sepenuhnya bahwa dunia ini bersifat fana, apa saja yang ada di dunia ini bakal sirna dan musnah, tidak ada sesuatu yang langgeng dan abadi. Apapun yang terjadi di dunia ini bersifat sementara dan terbatas, ada saat-saat di mana manusia menikmati kesenangan pada saat yang lain terjadi sebaliknya. Bagaikan roda yang selalu berputar, terkadang ada yang di atas dan ada pula yang di bawah, dan tidak selamanya seseorang berada di atas dan tidak pula selamanya seseorang berada di bawah begitu juga sebaliknya.
Ketiga: memandang setiap ujian dan cobaan sebagai sarana peningkatan ketakwaan seseorang kepada Allah swt untuk mencapai peningkatan kualitas pribadi yang baik dalam konteksnya sebagai manusia kamil yakni manusia yang sempurna. Dengan gambaran bahwasanya menganggap adanya ujian dan tantangan dalam hidupnya merupakan kesempatan untuk meningkatkan kualitas pribadinya. Sebagaimana hadits Nabi yang diriwayatkan Sa’d bin Abi Waqash: suatu ketika dia bertanya kepada Rasulullah saw. “Ya Rasulullah, siapakah manusia yang paling berat cobaannya?” Nabi menjawab, “Para nabi, kemudian orang-orang yang seperti para nabi, kemudian orang-orang yang seperti mereka. Ketahuilah bahwa Seorang hamba diuji Allah berdasarkan keimanannya. Jika keimanannya kokoh, maka akan semakin berat cobaannya. Namun jika keimanannya lemah, maka ia akan diuji berdasarkan kadar keimanannya tersebut. Dan cobaan tidak akan berpisah dari seorang hamba hingga nanti ia meninggalkannya berjalan di muka bumi seperti ia tidak memiliki satu dosa pun.
Keempat: cobaan dan ujian merupakan hakikat dari kehidupan manusia di dunia. Sebagaimana yang sudah di jelaskan dalam surat Al-mulk ayat 1-2:
تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 10 Mei 2024: Bertema Larangan Untuk Orang Tua yang Gemar Telantarkan Anak
Naskah Khutbah Jumat
khutbah Jumat
Salat Jumat
Hakikat Cobaan atau Ujian di Dunia
Sayyidul Ayyam
Teks Khutbah Jumat
Teks Khutbah Jumat 10 Mei 2024: Bertema Larangan Keras Telantarkan Anak |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 10 Mei 2024: Bertema Larangan Untuk Orang Tua yang Gemar Telantarkan Anak |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 10 Mei 2024: Bertema Cara Menyikapi Musibah dan Masalah |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 10 Mei 2024: Muhasabah Diri Meraih Keselamatan Akhirat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.