Naskah Khutbah Jumat

Teks Khutbah Jumat 10 Mei 2024 Bertema Perbaiki Diri Meraih Keselamatan Akhirat

Berikut Ini Dia Naskah Khutbah Jumat 10 Mei 2024: Muhasabah Diri Meraih Keselamatan Akhirat

TribunPriangan.com/Machmud Mubarok
Ilustrasi salat berjemaah di masjid. Naskah Khutbah Jumat 10 Mei 2024: Muhasabah Diri Meraih Keselamatan Akhirat 

Manusia diciptakan dengan berbagai kelebihan dan keunggulan atas makhluk-makhluk Allah yang lainnya. Kendati demikian, manusia memiliki keterbatasan-keterbatasan tertentu yang kadang membuat manusia alpa atau lalai terhadap ketentuan-ketentuan yang ditetapkan agama. Oleh

karena itu dibutuhkan muhasabah atau introspeksi diri atas segala tindakan yang dilakukan di dunia. Muhasabah ini perlu dilakukan dengan istikamah sebagai pengingat bahwa segala perbuatan tidak akan luput dari catatan-catatan malaikat. Apakah konsisten dalam prilaku terpuji atau justru sebaliknya. Tentu saja kita berharap Allah swt selalu memberikan petunjuk dan rahmat-Nya agar senantiasa bisa melaksanakan perintah-perintah Allah dan konsisten menjauhi larangan-larangan-Nya. Amin ya rabbal alamin.

Baca juga: TEKS KHUTBAH JUMAT Hari Ini 3 Mei 2024, Ciri-ciri Orang Munafik dan Balasannya oleh Allah

Jamaah Jumat rahimakumullah

Muhasabah diri adalah perintah agama. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan Sayyidina Umar bin Khattab. Ia pernah berkata:

حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوْا وَتَزَيَّنُوْا لِلْعَرْضِ الأَكْبَرِ وَإِنَّمَا يَخِفُّ الْحِسَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى مَنْ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِى الدُّنْيَا

Artinya, “Hisablah diri (introspeksi) kalian sebelum kalian dihisab, dan berhias dirilah kalian untuk menghadapi penyingkapan yang besar (hisab). Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi orang yang selalu menghisab dirinya saat hidup di dunia.”

Sayyidina Umar menyerukan kepada kita agar kerap mengevaluasi diri. Ini penting, di samping sebagai pemicu agar tindakan kita selalu sesuai dengan rel kehidupan yang ditetapkan agama, juga memastikan prilaku-prilaku tercela yang kadung kita kerjakan tidak terulang kembali di kemudian hari. Dengan demikian, tanggung jawab kita di hadapan Allah swt tidak terlalu berat alias ringan.

Dalam hadits Rasulullah bersabda:

 عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ

Artinya, "Dari Syadad bin Aus ra, dari Nabi Muhammad saw bahwa beliau bersabda, ‘Orang yang cerdas (sukses) adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT.' (HR Tirmidzi. Ia berkata, “Ini hadits hasan”).

Hadits ini secara tersirat mengungkapkan bahwa akallah yang seharusnya menundukkan nafsu bukan sebaliknya. Nafsu merupakan sebuah potensi yang sejatinya hanya untuk memenuhi kebutuhan wajar dan alamiah manusia, semisal makan, minum, kawin, tidur, atau sejenisnya. Tatkala nafsu menunggangi akal sehat, maka yang terjadi adalah tamak dan kesewenang-wenangan. Saat itulah muhasabah dibutuhkan untuk memperbaiki diri.

Dari penjelasan ini, ada manfaat penting yang bisa dicatat dari introspeksi diri. Yakni ishlâh atau semangat membenahi diri. Introspeksi membuka mata kita tentang kelemahan-kelemahan, kekurangan-kekurangan, untuk di kemudian diperbaiki. Introspeksi juga mengandaikan adanya perencanaan sebelum melakukan sesuatu agar kesalahan yang serupa tidak terulang.

Sebagai hamba, manusia diwajibkan untuk memposisikan kehidupan di akhirat lebih utama daripada alam duniawi ini. Dengan introspeksi diri mereka sesungguhnya sedang mengejawantahkan ajaran bahwa kelak semua yang diperbuat anggota badan manusia akan dipertanggungjawabkan di kehidupan kelak. Sebagiamana tertuang dalam Surat Yasin ayat 65:

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

Artinya, “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan” (Q.S. Yasin/36 : 65)

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 3 Mei 2024: Ciri-ciri Orang Munafik dan Balasannya oleh Allah

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved