Naskah Khutbah Jumat

NASKAH KHUTBAH JUMAT 26 April 2024, Jaga Speedometer Iman dan Amal Harus Dilevel Tertinggi

Naskah Khutbah Jumat 26 April 2024, Spidio Meter Iman Harus Terjaga Dilevel Tertinggi Meski Tak Berada di Bulan Ramadhan

TribunNews.com
Ilustrasi Khutbah - Contoh teks khutbah Jumat berjudul Menjaga Kerukunan dalam Bermasyarakat. Mengandung pengingat untuk saling membutuhkan satu sama lain dalam masyarakat. (Freepik) 

Kata فَانْصَبْ berasal dari kata “nashaba” berarti mewujudkan sesuatu hingga tegak dan mantap. Usaha menegakkan itu biasanya dilakukan dengan sungguh-sungguh sehingga menimbulkan keletihan.

Kata “nashaba” juga digunakan dalam arti letih dan lelah, seperti disebutkan dalam hadits:

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ (رواه الشيخان)

“Tidaklah seorang muslim tertimpa kelelahan atau penyakit atau kesedihan atau gangguan atau kesusahan bahkan duri yang menusuknya kecuali Allah menghapus kesalahan karenanya.” (HR Syaikhoni).

Kedua ayat tersebut, rasanya sangat relevan untuk kita jadikan bahan renungan (tadabbur) setelah kita selesai melaksanakan puasa Ramadhan seperti saat ini.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 19 April 2024: Merawat Amal Saleh di Bulan Syawal

Ma’asyiral Muslimin, rahimakumullah

Setelah sempurna menunaikan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan, hendaklah kita memiliki perasaan cemas (khauf) dan harapan (raja’). Cemas jikalau puasa kita tidak diterima oleh Allah Ta’ala.

Namun, kita juga tetap berharap semoga Allah Ta’ala berkenan menerima puasa kita, dengan sifat Rahman dan Rahim-Nya, walaupun mungkin kita belum laksanakan secara maksimal sesuai yang telah disyariatkan.

Maka, sebagai bentuk khauf dan raja’ itu, kita hendaknya bertekad untuk untuk terus melestarikan kebiasaan-kebiasaan positif selama Ramadhan.

Untuk melestarikan ibadah pasca bulan Ramadhan, diperlukan tekad yang kuat, agar hambatan dan tantangan dalam kehidupan, tidak menyurutkan semangat ibadah dan amal shaleh yang telah kita dawamkan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan motivasi pada orang yang bersungguh-sungguh dalam berjuang, sebagaimana firman-Nya surah Al-Ankabut ayat 69:

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 19 April 2024, Islam Mencela Setiap Umatnya yang Hidup Boros

وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ (العنكبوت [٢٩]: ٦٩)

“Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh) untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang orang yang berbuat baik.”

Ketika kita mampu menjaga semangat ibadah di bulan Syawal, maka itulah makna dan hakikat yang terkandung dalam bulan Syawal yaitu bulan peningkatan.

Sikap seperti itulah yang menjadi ciri utama orang bertakwa, yakni tetap menjaga keistiqamahan dan terus meningkatkan amal ibadah, semata-mata berhadap ridha dan ampunan Allah Ta’ala.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 19 April 2024 Bertemakan 3 Kunci Utama Pintu Surga

Halaman
1234
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved