Doa Qunut

Ternyata Rasulullah Pernah Baca Doa Qunut Sebulan Full saat Sholat Fardhu, Benarkah? Ini Sebabnya

Ternyata RasuluLlah Pernah Menerapkan Bacaan Doa Qunut Sebulan Full saat Sholat Fardhu, Benarkah? Ini Sebannya

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TribunNews.com
Ilustrasi berdoa di Akhir Tahun 2022. (network / Tribunnews) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Doa Qunut merupakan salah satu amalan yang pernah dilakukan RasuluLlah semasa hidupnya.

Bacaan doa Qunut tertulis dalam banyak riwayat.

Akan tetapi, banyak ulama sepakat lafaz yang lazim adalah sebagaimana tercatat dalam hadis riwayat Tirmidzi.

Namun taukah anda, bahwa ada satu peristiwa yang membuat RasuluLlah membaca doa baik ini selama sebulan penuh pada sholat Fadhunya?

Baca juga: BACAAN DOA Qunut 10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan, Bisa Dapat Perlindungan Allah SWT

Doa yang dianjurkan ini bermula saat terjadi peristiwa besar dalam sejarah Islam saat 70 orang sahabat dibunuh secara sadis di sumur Ma'unah dengan cara menipu RasuluLlah di awal dakwah kenabiannya.

Dalam hadis lain Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam juga membaca Doa Qunut saat mendoakan keburukan atau kebaikan seseorang. Berikut dalilnya.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ عَلَى أَحَدٍ، أَوْ يَدْعُوَ لِأَحَدٍ، قَنَتَ بَعْدَ الرُّكُوْعِ.... (رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالْبُخَارِيُّ

Artinya: ”Dari Abû Hurairah RA bahwa Nabi SAW ketika akan mendoakan keburukan atas seseorang atau mendoakan kebaikan bagi seseorang, maka beliau membaca qunut setelah rukuk.” (HR Ahmad dan Al-Bukhari).

Baca juga: Ini Makna Penting yang Tersirat dalam Doa Qunut Witir Di Sholat Tarawih di Malam Terakhir Ramadhan

Peristiwa ini juga sekaligus memberi pelajaran bagi RasuluLlah dimana turunlah Al-Quran pada Surah yang ke tiga (Al-Imran) ayat 128-129.

لَيْسَ لَكَ مِنَ الأمر شَيْءٌ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ أَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَإِنَّهُمْ ظَالِمُونَ

Artinya, “Itu bukan menjadi urusanmu (Muhammad) apakah Allah menerima tobat mereka, atau mengazabnya karena sungguh mereka orang-orang zalim.” (Surat Ali ‘Imran ayat 128).

وَلِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِ‌ؕ يَغۡفِرُ لِمَنۡ يَّشَآءُ وَ يُعَذِّبُ مَنۡ يَّشَآءُ‌ ؕ وَاللّٰهُ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ

"Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki, dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Setelah diturunkan penjelasan mengenai doa yang sebelumnya dibacakan dalam sholatnya, RasuluLlah pun menyadari jika doa tersebut harus diubah.

Ayat ini menegaskan bahwa semua musibah yang menimpa umat muslim tersebut adalah ujian dari Allah dan semuanya harus dikembalikan kesudahannya kepada Allah SWT. Apakah Allah akan menerima taubat orang kafir atau mengadzab mereka, hanya Allah SWT yang Maha Tahu.

Baca juga: Tahukah Dalil Membaca Doa Qunut di Separuh Akhir Ramadhan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Isi dari doa qunut nazilah yang dibacakan Rasulullah SAW adalah permohonan kebaikan, perlindungan dan pertolongan bagi umat islam dan kehancuran dan keguncangan bagi orang yang berbuat kejahatan.

Dalam hadits dijelaskan, "Rasulullah melakukan qunut selama sebulan ketika para penghafal Al-Qur'an dibunuh. (HR. Al-Bukhari)

Dan doa tersebut pun lantas diubah menjadi doa baik, yang dikenal dengan istilah Qunut.

Nabi Muhammad membaca qunut saat terjadi bencana.

Beliau mendoakan kehancuran orang-orang kafir yang sewenang-wenang dan mendoakan keselamatan orang-orang muslim yang lemah dari kejahatan dan tawanan orang-orang kafir.

Kemudian Rasulullah meninggalkan kebiasaan itu dan tidak mengkhususkan satu sholat fardhu untuk membaca qunut.

Baca juga: PENTING, Ternyata Begini Cara Baca Doa Qunut Witir di 10 Malam Terakhir Jika Shalat Sendiri di Rumah

Dalil yang menunjukkan hal tersebut ialah riwayat Anas yang mengatakan bahwa:

"Rasulullah membaca doa qunut selama sebulan untuk mendoakan keburukan kepada beberapa kabilah Arab. Kemudian beliau meninggalkan doa itu. (HR. Ahmad, Muslim, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah).

Dalam riwayat disebutkan, Beliau membaca doa qunut selama sebulan ketika para penghafal Al-Qur'an terbunuh. Aku tidak pernah melihat beliau begitu sedih melebihi waktu itu. (HR. Bukhari).

Al-Barra' bin 'Azib juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW membaca doa qunut pada sholat Maghrib dan Subuh. (HR. Ahmad, Muslim, dan At Tirmidzi).

Baca juga: Bacaan Lengkap Doa Qunut Witir di Separuh Malam Terakhir Bulan Ramadhan, Beserta Arti dan Terjemahan

Ada juga hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Al-Bukhari yang berasal dari Ibnu Umar bahwasanya Beliau mendengar Nabi Muhammad jika mengangkat kepalanya selepas ruku pada rakaat terakhir ketika sholat Subuh beliau membaca doa, "Ya Allah kutuklah si fulan dan si fulan dan si fulan!" Beliau membaca ini setelah mengucapkan "Sami'allahu li man hamidah, rabbana wa laka alhamdu". Lalu Allah menurunkan ayat, "Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu... karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zhalim. (QS. Ali Imran:128)

Selain itu, Al-Bukhari meriwayatkan, yang bersumber dari Abu Hurairah yang berkata, "Ketika Nabi sholat Isya, beliau mengucapkan "Sami'allahu li man Hamidah". Kemudian beliau berdoa sebelum sujud, yaitu "Allahumma naji lyasy bin Rabi ah, Allahumma naji Salamah bin Hisyam, Allahumma naji A-Walid bin Al Walid, Allahumma najji al-mustadh' afin minal mu' minina, Allahumma usydud wath'ataka 'ala Mudhar, Allahumma ij'alha 'alaihim sinina kasini Yusuf"

Artinya : "Ya Allah, selamatkanlah Iyasy bin Rabi'ah, Salamah bin Hisyam, al-Walid bin al Walid, dan orang-orang beriman yang tertindas. Ya Allah, keraskanlah 'azab-Mu terhadap Bani Mudhar. Jadikanlah azab-Mu menimpa mereka bertahun-tahun sebagaimana musim kering zaman Nabi Yusuf.

Terkait hal ini, ulama mahzab memiliki perbedaan pendapat. Al-Imam Malik menganjurkan qunut pada rakaat terakhir sholat Subuh sebelum ruku. Al-Imam Asy-Syafi'i berpendapat bahwa qunut disunahkan dilakukan setelah ruku' pada rakaat terakhir sholat Subuh. Yang berpendapat seperti ini adalah sekelompok ulama salaf dan khalaf.

Mereka berdalil dengan hadits Al-Barra' dan semisalnya. Namun, pendapat ini bisa dibantah dengan alasan bahwa Nabi Muhammad melakukannya saat terjadi bencana saja kemudian beliau meninggalkannya.

Selain itu, hadits tersebut tidak mengkhususkan qunut pada sholat Subuh, tetapi menunjukkan disyariatkannya qunut pada sholat Maghrib dan shalat Subuh saat terjadi bencana.

Baca juga: Bacaan Lengkap Doa Qunut Witir di Separuh Malam Terakhir Bulan Ramadhan, Beserta Arti dan Terjemahan

Bacaan Doa Qunut Witir

للّٰهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضٰى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ
مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allahhummahdinii fiiman hadait, wa'a finii fiman 'aafait, wa tawallanii fiiman tawal-laiit, wa baarik lii fiimaa a'thait, wa qinii syarra maa qadhait.

Fainnaka taqdhii walaa yuqdha 'alaik, wa innahu laayadzilu man walait, wa laa ya'izzu man 'aadait, tabaa rakta rabbanaa wata'aalait.

Falakalhamdu 'alaa maaqadhait, Astaghfiruka wa'atuubu ilaik, Wasallallahu 'ala Sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi. Wa'alaa aalihi washahbihi wasallam.

Artinya: Ya Allah tunjukkanlah padaku sebagaimana pada mereka yang telah Engkau beri petunjuk, dan berilah padaku pengampunan sebagaimana pada mereka yang Engkau beri ampun, dan peliharalah aku sebagaimana pada mereka yang Engkau pelihara, dan berilah padaku keberkatan sebagaimana yang telah Engkau karuniakan pada merek, dan selamatkan aku dari mara bahaya yang telah Engkau tentukan.

Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan yang kena hukum, maka sesungguhnya tidaklah hina pada mereka orang yang Engkau pimpin, dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi, Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau

Maka bagi Engkau segala puji atas yang Engkau hukumkan, aku mohon ampun kepada Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau, dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.(*)

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved