Tasikmalaya Dikepung Banjir

Puskesmas Kahuripan Turut Terendam Banjir Akibat Hujan Deras di Tasikmalaya, Ini Kata BPBD

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat, Puskesmas Kahuripan dan sejumlah rumah di belakang GOR Susi Susanti di Dadaha terendam banjir.

Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Tasikalaya dikepung Banjir, Argasari dan Cieunteung mati lampu di hari kedua lebaran atau Kamis (11/4/2024). 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Hujan intensitas tinggi terjadi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada hari kedua lebaran atau Kamis (11/4/2024).

Tinjauan TribunPriangan.com di lapangan, hujan deras yang mulai turun sejak pukul 16.30 WIB tersebut menyebabkan banjir di beberapa wilayah Kota Tasikmalaya.

Mulai dari Jalan Nagarawangi dan Jalan HZ Mustofa di pusat kota, Jalan Mangkubumi ke arah Singaparna di sebelah timur, wilayah Argasari dan Cieunteung, hingga wilayah Dadaha, membuat Kota Tasikmalaya dikepung banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat, Puskesmas Kahuripan dan sejumlah rumah di belakang GOR Susi Susanti di Dadaha terendam banjir.

Baca juga: BREAKING NEWS - Hujan Intensitas Tinggi, Tasikmalaya Dikepung Banjir, Listrik Padam di H+2 Lebaran

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar Surahman memperkirakan hujan yang mengguyur wilayah Kota Tasikmalaya tersebut berkecepatan 80 milimeter per detik.

"Untuk sementara ini, dikarenakan hujan deras sampai 80 milimeter perdetik, untuk pemukiman yang berada di belakang GOR Susi Susanti (Dadaha) itu tidak ada resapan air sedang debit air tinggi," jelas Ucu kepada TribunPriangan.com melalui sambungan telepon pada Kamis (11/4/2024) malam.

Sedangkan Puskesmas Kahuripan, jelas Ucu, bahwa sejak awal pembangunan, aspek elevasi tidak dipertimbangkan.

"Puskesmas Kahuripan itu berada di bawah saluran air, sehingga dengan cepat air naik dan mengakibatkan genangan di sana," paparnya.

Sebelumnya, salah seorang pengguna jalan asal Cipedes, Amy (30) mengatakan, bahwa debit air banjir di daerah Dadaha yakni setinggi mata kaki orang dewasa.

"Barusan lewat pakai mobil, di Dadaha tingginya se-mata kaki. Lalu di Cieunteung, tingginya sampai selutut," ungkapnya kepada TribunPriangan.com pada Kamis (11/4/2024).

Amy juga menambahkan, banjir di Mangkubumi setinggi betis orang dewasa.

"Karena kebetulan saya lewat beberapa tempat itu, jadi tahu. Kalau yang di Jalan HZ, itu sudah mah banjir, macet juga," ujarnya.

Sampai berita ini ditulis, hujan masih turun dengan intensitas sedang pada pukul 20.15 WIB. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved