One Day One Hadits
ONE DAY ONE HADITS Hari Ini 3 April 2024, Itikaf Ramadhan Rasulullah Menjelang Wafatnya
Berikut Ini Dia One Day One Hadits 3 April 2024 Tentang Itikaf Ramadhan Rasulullah Menjelang Wafatnya
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, tak terasa saat ini kita sudah masuk di sepuluh terakhir bulan Ramadhan 2024.
Serta tentunya di sepuluh hari terakhir ini salah satu amalan yang jadi amalan terbaik adalah itikaf.
Itikaf memiliki arti berdiam diri di masjid dengan niat untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.
Baca juga: One Day One Hadits 21 Maret 2024: Perbanyak Doa di Malam Lailatul Qadar
Ketika beritikaf, kamu dapat berdzikir, bertasbih, membaca Al-Quran, bermuhasabah, mengingat hari akhir, mendengarkan nasihat agama, bergaul dengan orang saleh, dan hal lainnya yang bisa membuatmu merasa dekat dengan Allah SWT.
عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال،
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَعْتَكِفُ فِى كُلِّ رَمَضَانَ عَشْرَةَ أَيَّامٍ ، فَلَمَّا كَانَ الْعَامُ الَّذِى قُبِضَ فِيهِ اعْتَكَفَ عِشْرِينَ يَوْمًا
Dari Abu hurairah radhiyallahu anhu berkata:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf pada bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Namun pada tahun wafatnya, Beliau beri’tikaf selama dua puluh hari”. HR. Bukhari no. 2044.
Lantas, pelajaran apa yang terdapat didalam hadits di atas:
Baca juga: ONE DAY ONE HADIST Senin 1 April 2024/21 Ramadhan 1445: Mencari Keutamaan Malam Lailatul Qadar
1. Itikaf secara bahasa berarti menetap pada sesuatu. Sedangkan secara syar’i, itikaf berarti menetap di masjid dengan tata cara yang khusus disertai dengan niat.
2. Para ulama sepakat bahwa itikaf itu sunnah, bukan wajib kecuali jika seseorang mewajibkan bagi dirinya bernadzar untuk melaksanakan itikaf.
3. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beritikaf pada sepuluh hari terakhir dengan tujuan untuk mendapatkan malam lailatul qadar, untuk menghilangkan dari segala kesibukan dunia, sehingga mudah bermunajat dengan Rabbnya, banyak berdo’a dan banyak berzikir waktu itu.
Demikian juga dikarenakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu juga istri-istri beliau melakukannya di masjid, dan tidak pernah di rumah sama sekali. Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Para ulama sepakat bahwa disyaratkan melakukan i’tikaf di masjid. Termasuk wanita, ia boleh melakukan i’tikaf sebagaimana laki-laki, tidak sah jika dilakukan selain di masjid”.
وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ
Artinya: “(Tetapi) janganlah kamu campuri mereka sedang kamu beri’tikaf dalam masjid” (QS. Al Baqarah: 187).
Baca juga: ONE DAY ONE HADIST Hari Ini, Senin 1 April 2024 Tentang Mencari Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.