Kata Pj Bupati Pemkab Sumedang Bukan Zamannya Lagi Aktif, Tapi Harus Proaktif

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Pemerintah Kabupaten Sumedang bukan zamannya lagi aktif dalam menjalankan roda pemerintahan, tapi saatnya harus proakti

Penulis: Kiki Andriana | Editor: bisnistribunjabar
Istimewa
Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman saat membuka sekaligus memberikan arahan pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Sumedang Tahun 2025 di Aula Tampomas Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Rabu (27/3/2024). 

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Pemerintah Kabupaten Sumedang bukan zamannya lagi aktif dalam menjalankan roda pemerintahan, tapi saatnya harus proaktif. 

Demikian kata Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman saat membuka sekaligus memberikan arahan pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Sumedang Tahun 2025 di Aula Tampomas Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Rabu (27/3/2024). 

"Shifting from active to proactive (pindah dari aktif ke praktif), jemput bola. Kalau perlu layani masyarakat sebelum meminta," kata Pj Bupati.

Herman mengatakan, kinerja pemerintah daerah Kabupaten Sumedang sudah cukup baik, tapi masih belum berdampak signifikan terhadap capaian indikator makro pembangunan. 

"Artinya kemiskinan belum di bawah 5 persen, masih 9,36 persen. Kalau berkaca dari tahun sebelumnya, ada peningkatan luar biasa, dari 10,14 ke 9,36 atau menurun 0,76 persen. Ini di atas rata rata Jawa Barat," ujarnya. 

Untuk kemiskinan ekstrem, lanjut Herman, penurunannya juga ekstrem, yakni dari 3,11 persen ke 0,53 persen.

"Jadi dari 36 ribu masyarakat ekstrem di Sumedang, tinggal 6.370," ucapnya. 

Oleh karena itu, di Tahun 2025 menargetkan sudah tidak ada lagi (zero) miskin ekstrem. 

"Secepatnya bagi habis di 270 desa dan 7 kelurahan di SAKIP Desa. Ini panduan RKPD 2025 harus nol atau zero miskin ektrem," katanya. 

Agar target tersebut bisa tercapai, lanjut Herman, kata kuncinya adalah sabilulungan atau kolaborasi  berbagai pihak. 

"Termasuk alim ulama turut membantu Pemda meningkatkan kinerja pembangunan, terutama menurunkan kemiskinan dan pengangguran," tuturnya. 

Oleh karena itu, Safari Ramadan Tahun 2024 ia namakan Tarlingkur (Tarawih Keliling dan Pasang Sangkur) dengan temanya kontekstual berdampak. 

"Biasanya datang sebelum magrib, sekarang berangkat Bada Dzuhur. Tidak langsung Tarling tapi blusukan mendengar aspirasi, melihat pembangunan yang sudah dilakukan dan apa yang harus diperbaiki," ungkapnya. 

Herman, juga mengingatkan, walaupun Tahun 2024 merupakan tahun politik, dirinya meminta agar ASN tidak terjebak dalam dinamika politik tapi tetap fokus untuk mengelola pemerintahan.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved