Kawasan Konverasi Jadi Trek Motor ATV

VIRAL Kawasan Konservasi di Gunung Papandayan Garut Jadi Trek Motor ATV, Pegiat Lingkungan Geram

Unggahan itu viral di media sosial. Pegiat Lingkungan Pepep D.W menyayangkan kawasan konservasi dikorbankan demi tujuan wisata.

Istimewa
Tangkapan layar video viral aktivitas yang menampilkan kegiatan bermotor roda empat atau ATV (All Terrain Vehicle) di kawasan konservasi Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Budayawan dan Pegiat Lingkungan Pepep D.W mengunggah video yang menampilkan kegiatan bermotor roda empat atau ATV (All Terrain Vehicle) di kawasan konservasi Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Unggahan itu viral di media sosial. Pepep menyayangkan kawasan konservasi dikorbankan demi tujuan wisata.

Video tersebut juga menampilkan sejumlah wisatawan tengah asyik menjajal trek berlumpur di kawasan hutan.

"Bagaimanapun ini harus dihentikan. Ini adalah bentuk salah satu kebodohan terbaru dari pengelola Gunung Papandayan dan juga KLHK dalam hal ini direktur jenderal KSDAE," tegas Pepep di video.

"Sampai wahana ini belum ditutup, kita akan terus menyuarakan bahwa ini harus dihentikan," kata dia menambahkan.

Baca juga: Tol Getaci Membeko 37 Desa dan 7 Kecamatan di Kabupaten Garut, Inikah Nama Desanya?

Saat dihubungi Tribunjabar.id, Pepep menuturkan, bahwa pihaknya juga akan melakukan diskusi publik untuk menyikapi hal tersebut.

Diskusi itu diagendakan akan digelar di Cafe Layaran Jalan Mars Dirgahayu, Awilagar, Kabupaten Bandung, pada hari ini, Selasa 26 Maret 2024 sore.

"Agendanya ngabuburit buka bersama, perencanaan aksi dan pernyataan sikap, akan kita rilis," ujarnya, Selasa (26/3/2024).

Di sisi lain, Manajer Operasional PT AIL di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan, Aminta Kaban membenarkan, bahwa pihaknya dalam satu bulan terakhir telah menyediakan layanan bermotor ATV.

Lokasi aktivitas bermotor itu juga menurutnya tidak dilakukan di wilayah hutan dan kawasan kawah, melainkan di kawasan TWA.

Baca juga: 15 Pemilik Lahan di Garut Terima Uang Ganti Rugi Tol Getaci Sebesar Rp 5,7 Miliar

"Lokasinya di bawah, kita sebagai pengelola berharap memang wilayah konservasi tidak dilanggar jadi kemarin kebetulan karena cuaca ekstrem jadi begitu," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id.

Aminta juga menjelaskan, pihaknya kini tengah menunggu arahan dari pimpinannya terkait kemungkinan dilanjut atau tidak soal aktivitas penyewaan ATV.

Dia juga merespons video viral soal kegiatan tersebut dengan beragam tanggapan negatif dari warganet di media sosial.

Menurutnya, adegan dalam video itu menampilkan kondisi cuaca hujan sehingga jalur bermotor terlihat berlumpur dan rusak

"Itu memang bukan seperti itu, kalau memang ada seperti di video itu karena di musim hujan," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved