Ramadhan 2024
Naskah Kultum 5 Ramadhan 16 Maret 2024 Bertemakan Mencapai Tingkat Ketakwaan di Bulan Ramadhan
Berikut Ini Dia Naskah Kultum 5 Ramadhan 16 Maret 2024 Bertemakan Mencapai Tingkat Ketakwaan di Bulan Ramadhan
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, di bulan suci Ramadhan ini mari kita dekatkan diri kepada Allah SWT dengan melaksanakan semua ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT.
Banyak amalan atau ibadah yang bisa kamu lakukan di bulan suci Ramadhan ini, salah satunya adalah dengan mendengarkan kultum atau ceramah.
Selain itu, kamu pun juga bisa memberikan kultum atau ceramah singkat ini untuk mengisi bulan Ramadhan 1445 H.
Nah, untuk kamu yang saat ini tengah membutuhkan contoh kultum atau ceramah singkat di awal puasa pertama esok hari atau lusa nanti, TribunPriangan.com sudah rangkum naskah kultum Ramadhan yang bisa kamu gunakan esok pagi setelah melaksanakan ibadah salat subuh berjamaah.
Berikut naskah kultum Ramadhan 16 Maret 2024 dengan tema "Mencapai Tingkat Ketakwaan di Bulan Ramadhan".
Baca juga: Naskah Kultum 4 Ramadhan 15 Maret 2024 Bertemakan Puasa dan Persatuan Umat
Ma'âsyiral muslimin rahimakumullah,
Sebagaimana disebutkan dalam surat al-Baqarah ayat 183, bahwa kewajiban berpuasa adalah bukan hal yang baru, karena Allah telah mewajibkan kepada umat terdahulu sesuai syariat yang berlaku bagi mereka. Menurut Sayyid Thanthawi dalam tafsirnya (at-Tafsir al-Wasith:1/299), bahwa salah satu faedah Allah menginformasikan hal itu adalah agar umat ini bisa lebih sempurna menjalankan kewajiban puasa, dibandingkan apa yang telah dikerjakan oleh umat-umat terdahulu.
Di dalam ayat 183 juga dijelaskan tujuan dari pelaksanaan puasa, yaitu untuk mencapai ketakwaan. Kata takwa berasal berasal dari kata waqâ-yaqi-wiqâyah yang artinya memelihara. Orang yang bertakwa artinya orang yang mau menjaga dan memelihara dirinya dari api neraka dengan selalu menjalankan perintah Rabb-nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya (at- Tahrim: 6). Oleh sebab itu, takwa sebagaimana disebutkan dalam sebuah definisi, adalah merupakan konsekuensi logis dari keimanan yang kokoh yang dipupuk dengan muraqabatullah, merasa takut terhadap murka dan azab-Nya, serta selalu mengharapkan limpahan karunia dan ampunan-Nya.
Baca juga: Naskah Kultum 3 Ramadhan 14 Maret 2024 Bertemakan Hikmah dan Manfaat Puasa
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Dengan takwa yang diperoleh dari puasa, seorang muslim, sebagaimana dikatakan oleh seorang ulama, akan terlindungi dari perbuatan tercela, hatinya diliputi rasa takut kepada Allah, sehingga senantiasa terjaga dari perbuatan dosa. Di malam hari mengisi waktu dengan kegiatan beribadah, lebih suka menahan kesusahan daripada mencari hiburan, rela merasakan lapar dan haus, merasa dekat dengan ajal sehingga mendorongnya untuk memperbanyak amal kebajikan. Dari sinilah sebagian ulama mengatakan "at-taqwa jimâ'u kullil khair" (takwa adalah kumpulan dari seluruh kebaikan). Baik kebaikan pribadi maupun sosial. Nilai puasa semacam inilah yang ditegaskan oleh Rasulullah dalam berbagai sabdanya.
Baca juga: Naskah Kultum 2 Ramadhan 13 Maret 2024 Bertemakan Cara Berpuasa yang Benar
Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia,
Muncul pertanyaan, bagaimana cara kita mencapai ketakwaan? Apa hanya cukup dengan berpuasa orang lantas menjadi takwa? Karena ternyata banyak orang yang berpuasa atau shalat, namun perilakunya tidak mencerminkan sebagai orang yang bertakwa. Jawabannya adalah bahwa shalat, puasa, dan ibadah lainnya tidak otomatis mampu membuat seseorang menjadi bertakwa - walaupun hal tersebut menjadi sarana yang wajib dilakukan - jika dalam pelaksanaan ibadah tersebut hanya sekedar ritual, tidak dilandasi rasa cinta kepada Allah, ketundukan kepada Allah, dan muraqabatullah.
Dengan adanya muraqabatullah akan lahir al-hayâ' atau rasa malu. Rasa malu karena dilihat Allah inilah yang akan mampu mendorong untuk berbuat kebaikan dan menjauhi larangan. Dalam hal ini, Syaikh Musthafa as-Siba'i memberikan saran dengan mengatakan, "Apabila Anda terdorong untuk berbuat kemaksiatan, maka tahanlah dengan mengingatlah Allah. Jika tidak tertahan, maka ingatlah akhlak para salafus saleh. Jika tidak juga tertahan, maka ingatlah malu jika terlihat orang. Apabila kemaksiatan tersebut tetap tidak tertahan, maka ketahuilah bahwa ketika itu Anda telah berubah menjadi hewan."
Baca juga: Naskah Kultum 1 Ramadhan 12 Maret 2024 Bertemakan Menyambut Bulan Suci Ramadhan
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Apabila seseorang telah mampu mencapai dan mengistikamahkan ketakwaan, maka berbagai keistimewaan akan Allah berikan kepadanya. Baik di dunia dan maupun di akhirat. Di dunia antara lain Allah akan memberikan solusi terhadap problemnya, diluaskan rezekinya (ath-Thalâq: 2-3), dimudahkan urusan hidupnya (ath-Thalâq: 4), dicurahkan berbagai keberkahan dari langit (al-`Arâf: 96), disayang Allah, malaikat, dan seluruh alam (Ali Imran: 76), serta dijaga dari kejahatan musuh (Ali Imran: 120). Adapun di akhirat di antaranya takwa menjadi syarat terkabulnya amal (al-Ma'idah: 27), pelebur dosa dan pelipat pahala (ath-Thalaq: 5), dan tentunya menjadi syarat pewaris surga (Maryam: 63). Tidak hanya menjadi pewaris surga, mereka orang-orang bertakwa juga menjadi penghuni VIP di surga (Maryam: 85 dan az-Zumar: 73).
Demikianlah pengertian sekilas takwa dan keutamaannya. Kita berdoa semoga Allah selalu menganugerahkan pertolongan- Nya kepada kita semua sehingga mampu menjadi orang yang bertakwa. Amin. (*)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.