Naskah Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat 15 Maret 2024: Bersihkan Hati dari Dengki dan Dendam Selama Ramadhan
Naskah Khutbah Jumat 8 Maret 2024, Memasuki Bulan Suci Ramdhan dengan Hati Bersih Bebas Dendam dan Dengki
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: Gelar Aldi Sugiara
TRIBUNPRIANGAN.COM - Salat Jumat merupakan salat yang diwajibkan bagi kaum muslimin yang telah balig.
Hari Jumat merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari, yang diyakini kaum muslimin sebagai hari penuh keberkahan.
Beberapa syarat berlaku dalam pelaksanaan salat Jumat, di antaranya adalah melangsungkan Khutbah sebagai rukun dalam salat Jumat.
Baca juga: TEKS KHUTBAH JUMAT 8 Maret 2024, Marhaban Ya Ramadhan, Momentum Pembenahan Diri
Dalam bekhutbah sang khotib menerangkan perihal ketaatan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.
Ada berbagai jenis topik khutbah Jumat, kali ini TribunPriangan.com ingin mengulas tentang pentingnya membersihkan hati dari rasa dendam dan dengki, demi menyambut bulan Ramadhan.
Khutbah Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْـدُ. فَإِنِّيْ أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ. إِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ .وقال أيضا: وَإِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ.كَمَا أُوْصِيْ بِطَاعَةِ رَسُوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقَائِلِ: أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعةِ، وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّينَ، عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةً ضَلاَلَةٌ.
Baca juga: NASKAH KHUTBAH JUMAT 8 Maret 2024, Mudahkan Urusan Orang Lain, Maka Allah Mudahkan Urusanmu
Maasyiral muslimin rakhimakumullah,
Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.
Shalawat dan salam semoga tercurah pada Nabi akhir zaman, suri tauladan kita, Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang akan terus meningkatkan komitmen kita untuk taat menjalankan perintah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan Rasul-Nya serta menjauhi segenap larangan-larangannya.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 8 Maret 2024: Tiga Manfaat Puasa Ramadhan
Maasyiral muslimin rakhimakumullah,
Pada kesempatan ini, marilah kita merenungkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Q.S. Al- A’raf [7]: ayat ke-43:
وَنَزَعْنَا مَا فِى صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ تَجْرِى مِن تَحْتِهِمُ ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ وَقَالُوا۟ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى هَدَىٰنَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِىَ لَوْلَآ أَنْ هَدَىٰنَا ٱللَّهُ ۖ لَقَدْ جَآءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِٱلْحَقِّ ۖ وَنُودُوٓا۟ أَن تِلْكُمُ ٱلْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ (الاعراف [٧]: ٤٣)
“Dan Kami cabut segala macam dendam yang ada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran”. Dan diserukan kepada mereka: “ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan.”
Imam Ibnu Katsir Rahimahullah dalam kitab tafsirnya menjelaskan ayat di atas, dengan mengutip penjelasan dari Imam As-Suddi, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menghilangkan rasa dendam dan dengki di hati para ahli surga, meskipun mereka berbeda-beda derajatnya di surga.
Baca juga: Teks Singkat Naskah Khutbah Jumat 8 Maret 2024: Ramadhan Penuh Berkah, Momentum Jadi Lebih Baik
Allah Subhanahu wa Ta’ala mencabut rasa dendam dan dengki, kemudian diganti dengan rasa kasih sayang di antara sesama ahli surga. Itu semua sebagai bentuk kesempurnaan nikmat untuk mereka.
Para ahli surga akan menjumpai sebuah pohon di dekat pintu surga, yang pada akarnya terdapat dua mata air. Kemudian mereka meminum air dari salah satunya, maka tercabutlah semua rasa dendam dari dada mereka. Kemudian mereka mandi dari mata air yang lainnya, maka mengalirlah ke dalam tubuh mereka kesegaran yang penuh dengan kenikmatan, sehingga mereka tidak pucat dan lesu lagi, untuk selama-lamanya.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah,
Dalam beberapa hari ke depan, umat Islam akan menyambut hadirnya bulan suci Ramadhan, bulan yang bergelimang dengan rahmat dan ampunan.
Umat Islam diwajibkan berpuasa, dengan harapan mampu mencapai derajat yang mulia di sisi Tuhannya, yakni menjadi pribadi yang bertakwa.
Hujjatul Islam, Imam Al-Ghazali Rahimahullah dalam kitab Bidayatul Hidayah menjelaskan, tazkiyatun nafs yang perlu diperhatikan, terutama menjelang datangnya bulan suci Ramadhan adalah kebersihan dan kesucian hati dari sifat dendam dan dengki.
Mengapa demikian? Karena sifat-sifat tersebut dapat menghapus pahala ibadah seseorang. Rugilah seseorang apabila ia berada di bulan Ramadhan, tetapi masih ada sifat dendam dan dengki dalam hatinya.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 8 Maret 2024: Ramadhan Jadi Momentum Biasakan Diri Rajin Membaca Al-Quran
Dalam hal ini, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
اِياَّ كُم وَالحَسَدَ فَاِنَّ الْحَسَدَ يَاْ كُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَاْ كُلُ النَّارُ الحَطَبَ (رواه ابو داود)
“Jagalah dirimu dari sifat dendam/dengki, karena sesungguhnya iri dengki itu merusak kebaikan, sebagaimana api yang memakan kayu bakar.” (HR. Abu Daud)
Oleh karena itu, marilah kita sambut bulan suci Ramadhan dengan menghilangkan sifat dendam dan dengki, sebagaimana dikisahkan oleh sahabat Ibnu Mas’ud ketika ditanya tentang para sahabat ketika menyambut bulan Ramadhan, beliau menjawab:
مَا كَانَ أَحَدٌ مِنَّا يَجْرَؤُ عَلَى اسْتِقْبَالِ هِلَالِ رَمَضَانَ، وَفِي قَلْبِهِ ذَرَّةُ حِقْدٍ عَلىَ أَخِيْهِ
“Tidak ada satu pun dari kami berani menyambut bulan Ramadhan, sementara dalam hatinya masih ada secuil rasa dengki atau benci kepada saudaranya.”
Baca juga: NASKAH Khutbah Jumat 1 Maret 2024 Jelang Akhir Syaban, Tema MenghidupkanLagi Persaudaraan Manusia
Maasyiral Muslimin, rahimakumullah
Rasa dendam dan dengki dapat menghancurkan diri, lingkungan, dan peradaban. Sifat-sifat tersebut merupakan bentuk kejahatan tersembunyi, energi negatif yang menjadi penyebab terjadinya kejahatan dan kriminalitas.
Dendam dan dengki tidak terlihat secara kasat mata, namun memiliki pengaruh dan dampak yang luar biasa. Bahaya yang lebih besar dibandingkan dengan sesuatu yang dapat terlihat mata. Efeknya terhadap jiwa dan tatanan sosial dalam masyarakat sangat nyata, dirasakan dampaknya dalam jangka waktu yang lama.
Sifat dendam dan dengki menjadikan seseorang tidak mampu mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepadanya. Ia senantiasa merasa susah, sedih, gundah dan gelisah karena tidak suka melihat orang lain mendapat kenikmatan.
Dendam dan dengki juga menimbulkan munculnya ghibah, fitnah dan perpecahan dalam keluarga, merusak petemanan, memicu peperangan antar anggota masyarakat, antar suku, hingga antar negara.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 1 Maret 2024: Mari Sambut Bulan Ramadhan dengan Ilmu!
Ibnul Qayyim Al-Jauzi menjelaskan, dendam dan dengki menyebabkan seseorang tidak rela atas qadha’ dan qadar Allah Subhanahu wa Ta’ala. Beliau berkata, “Sesungguhnya sifat iri dengki adalah bagian dari sikap menentang Allah karena ia (membuat si penderita) benci kepada nikmat Allah atas hamba-Nya; padahal Allah menginginkan nikmat tersebut untuknya. Iri dengki juga membuatnya senang dengan hilangnya nikmat tersebut dari saudaranya, padahal Allah benci jika nikmat itu hilang dari saudaranya. Jadi, iri, dengki hakikatnya menentang qadha’ dan qadar Allah Ta’ala.”
Maasyiral Muslimin, rahimakumullah
Dalam Al-Quran, ada sebuah doa yang bisa kita amalkan agar terhindar dari sifat dendam dan dengki:
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَآ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ (الحشر [٥٩]: ١٠)
“Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang.” (QS Al-Hasyr [59]: 10)
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 1 Maret 2024: Ramadhan Adalah Bulan Penuh Berkah
Sementara Imaam An-Nawawi Rahimahullah dalam kitab “At-Tibyân fî Adâbi Hamalatil Qur`ân” memberikan beberapa cara agar manusia terhindar dari sifat dendam dan dengki, diantaranya:
Pertama, selalu mengingat bahwa semua terjadi atas izin dan takdir Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apapun yang ada pada diri kita dan segala kenikmatan dan kelebihan orang lain adalah kehendak-Nya sehingga tidak pantas kita memprotes ketetapan-Nya.
Kedua, senantiasa bersyukur, merasa cukup (qana’ah) dengan pemberian-Nya sehingga tidak lagi berharap kenikmatan yang dimiliki orang lain.
Ketiga, mendoakan kebaikan untuk orang lain, karena dengan mendoakan, akan tumbuh rasa cinta dan kasih sayang dan persatuan akan tumbuh dari untaian doa-doa itu.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 23 Februari 2024: Mari Hidupkan Malam Nisfu Syaban
Untuk menghilangkan sifat iri dan dengki, maka sangat penting kita melaksanakan syariat Al Jamaah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللّٰهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ۚ وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللّٰهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوَٰنًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ … الاية (ال عمران [٣]: ١٠٣)
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah secara berjama’ah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara,… (QS Ali Imran [3]: 103)
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu menjaga kita semua dari segala penyakit hati, terutama dendam dan dengki, sehingga kita memasuki bulan Ramadhan dengan kebersihan dan kesucian hati. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَٰذَا وَأَسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ . اِنَّهٗ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيْمِ.
Baca juga: Teks Khutbah Jumat 23 Februari 2024: Tiga Pesan Penting Dari Bencana Alam yang Terjadi
Khutbah Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.ـ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.ـ .
(*)
Simak berita update TribunPriangan.com lainya di Google News
Naskah Khutbah Jumat Hari Ini
Naskah Khutbah Jumat
Teks Khutbah Jumat
Contoh Teks Khutbah Jumat
khutbah Jumat
Naskhah Khutbah Jumat Ramadhan
Hati
dengki
dendam
NASKAH KHUTBAH JUMAT 8 Maret 2024, Mudahkan Urusan Orang Lain, Maka Allah Mudahkan Urusanmu |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 8 Maret 2024: Ancaman Bagi Orang yang Nekat Batalkan Puasa Ramadhan |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 8 Maret 2024: Tiga Manfaat Puasa Ramadhan |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 8 Maret 2024, Penguatan Diri Membaca Al-Quran Dibulan Ramadhan 1445 Hijriah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.