Liga Voli Putri Korea 2024

BENARKAH Kehadiran Megawati di Red Sparks Beri Dampak Negatif bagi Pemain Lain? Begini Kata Pelatih

Kehadiran Megawati di Red Sparks Beri Dampak Negatif bagi Pemain Lain, Benarkah? Ini Kata Pelatih

KOVO.CO.KR
Pelatih utama Red Sparks, Ko Hee-jin dan timnya 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Kehadiran pemain asing dalam Liga Voli Korea, nyatanya tak selalu berjalan mulus.

Sebab selain memberikan dampak positif, pasokan pemain asing juga memberikan sisi negatif bagi teman setim.

Diketahui, Federasi Bola Voli Korea (KOVO) menerapkan sistem Kouta Asia pertama di liga musim ini.

Baca juga: Liga Voli Putri Korea 2024: Hillstate vs IBK Altos Hari Ini, Kapan Megawati Bersama Red Sparks Main?

Dengan adanya sistem kouta Asia tak menampik banyak memberikan pengaruh positif bagi perkembangan Tim voli yang bersaing di Liga Voli Korea Selatan 2023-2024.

Hal ini juga yang tengah dirasakan pelatih kondang dari Tim Red Sparks Ko Hee-jin.

Pasalnya, pasca kehadiran Mewati Hangestri dari sistem Kuota Asia, memberikan pengaruh positif sebagai kunci serangan Red Sparks mengarungi Liga Voli Korea musim ini.

Dengan performa gemilang yang dimiliki Megawati Hangestri, membuat Ko Hee-jin semakin yakin dengan pilihannya tersebut dengan menjadi tumpuan Red Sparks untuk melakukan serangan dan mendulang poin.

Baca juga: Kondisi Terkini Lee So-young, Kapten Red Sparks yang Cedera Ankle saat Tanding dengan GS Caltex

Namun, sisi gemilang Megatron menurut Ko Hee-jin juga merasa mendapat sisi negatif dari sistem Kouta Asia.

"Dari posisi saya, mendapatkan banyak keuntungan dari itu, agak sulit untuk mengatakan" ujar Ko Hee-jin yang dikutip TribunGayo.com dari tayangan Youtube SBS Sports pada, Rabu (6/3/2024).

Kendati, juru taktik Red Sparks tersebut tak menampik banyak keuntungan yang diperolehnya saat KOVO menerapkan sistem Kouta Asia.

Tetapi salah satu sisi negatif dari adanya Kouta Asia yaitu redupnya pemain lokal yang tidak mampu bersaing.

Baca juga: FINAL PLAYOFF Kemenangan ke 7 Red Sparks Terwujud, Babat GS Caltex 3-0 Lewat Servis Ace Megatron

"Namun sangat disesalkan dengan diperkenalkan Kouta Asia, beberapa pemain yang bisa bermain (pemain lokal) tidak mampu bersaing.

Tapi saya percaya itu juga berarti bahwa para pemain lainnya harus bekerja lebih keras" tambah pelatih Red Sparks tersebut.

Dengan adanya sistem Kouta Asia ini tentunya dapat menciptakan persaingan dan juga motivasi bagi pemain lainnya di Liga Voli Korea Selatan 2023-2024.

Baca juga: Klasemen Liga Voli Putri Korea 2024 Seusai Red Sparks Libas GS Caltex, Siapa Lawan Mega di Playoff?

Liga Voli Korea Musim Ini Menjadi Masa Comeback Red Sparks

Melansir dari BolaSport.com pada, Rabu (6/3/2024) kebangkitan Red Sparks pada Liga Voli Korea 2023-2024 benar adanya.

Catatan gemilang di masa lalu berpeluang besar untuk kembali terulang.

Atmosfer positif terasa dalam skuad Red Sparks menyusul laju kuat yang berhasil mereka ciptakan pada Liga Voli Korea musim ini.

Setelah menjadi abu karena cuma menang 1 kali dari 6 laga di putaran kedua.

Red Sparks pelan tapi pasti terlahir kembali untuk menghidupkan mimpi lama yang belum terwujud.

Baca juga: Megawati Hangestri Bawa Red Sparks Libas GS Caltex, Cetak 3 Rekor Sekaligus di Liga Voli Putri Korea

Babak playoff yang pertama di Liga Voli Korea setelah tujuh tahun lamanya kini berada di hadapan Megawati Hangestri dkk. setelah keluar dari krisis.

Setelah nyaris tergusur ke zona terbawah, Red Sparks merangsek ke peringkat tiga besar dan bahkan menjauhkan diri dari kejaran para rival.

Dalam 15 laga sejak putaran keempat dimulai hingga putaran keenam berlangsung setengah jalan, Red Sparks cuma kalah 3 kali dan tak terkalahkan dalam 6 laga terakhir.

Ditambah dengan tujuh kemenangan yang diraih sepanjang tiga putaran pertama, Red Sparks kini telah mengemas 19 kemenangan musim ini.

"Di pertengahan musim kami hampir terpuruk tapi kami bisa bangkit di putaran keempat sampai sekarang kami ada di ritme ini."

Baca juga: SERVIS Megawati Menukik Tajam, Akankah Red Sparks Memperpanjang Tren Kemenangan Lawan GS Caltex?

"Aku berharap ritme ini bisa terus bertahan sampai akhir musim ini," kata Megawati dalam konferensi pers setelah pertandingan melawan Hyundai Hillstate pada, Sabtu (2/3/2024).

Momentum positif ini menjadi sebuah sinyal yang memberi harapan.

Mengutip dari MKSports.co.kr, Red Sparks hanya berjarak 1 kemenangan lagi dengan pencapaian terbaik mereka dalam musim reguler di Liga Voli Korea.

Pada musim 2010-2011, tim yang saat itu masih bernama Daejeon Korea Ginseng Corporation mencetak 20 kemenangan dari 30 pertandingan.

Kompetisi putri di Liga Voli Korea dulu masih diikuti 6 tim saja, sementara kini ada 7 tim yang bersaing setelah masuknya Gwangju AI Peppers Savings Bank pada 2021.

Baca juga: Diwarnai Cedera Kapten Lee So-young, Red Sparks Libas GS Caltex di Set Kedua, Kini Memimpin 2-0

Menariknya, pada musim 2010-2011 pula Red Sparks terakhir kali dapat merengkuh gelar juara mereka di Liga Voli Korea.

karena kalahnya peringkat ke-5 IBK Altos pada laga kontra Pink Spiders pada Selasa (5/3/2024) kemarin menguntungkan Red Sparks yang menghuni peringkat ke-3 untuk memasuki babak voli musim semi untuk pertama kalinya dalam 7 tahun.

Dan Red Sparks akan melakoni laga lanjutan di putaran keenam menghadapi Gs Caltex pada Kamis (7/3/2024) besok pukul 17.00 WIB. (*)

(MKSports.co.kr, BolaSport.com, TribunGayo.com/Cut Eva Magfira)

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved