Kuliner Ocean View di Pantai Madasari, Bergaya Khas Leuit yang Tak Boleh Dilewatkan

Jika berkunjung ke Pantai Madasari, Kecamatan Merak, sekitar 42 kilometer dari Pantai Pangandaran, di Kabupaten Pangandaran, kuliner

Penulis: Kiki Andriana | Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/kiki andriana
Jika berkunjung ke Pantai Madasari, Kecamatan Merak, sekitar 42 kilometer dari Pantai Pangandaran, di Kabupaten Pangandaran, kuliner 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Kiki Andriana 

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Jika berkunjung ke Pantai Madasari, Kecamatan Merak, sekitar 42 kilometer dari Pantai Pangandaran, di Kabupaten Pangandaran, kuliner rumah makan Ocean View tidak bisa dilewatkan. 

Pasalnya, rumah makan ini unik. Bangunannya dibuat dengan konsep 'Leuit' atau lumbung padi khas Sunda. Atapnya tinggi menjulang sehingga di bagian dalam bangunan itu, terasa tidak pengap. 

Di bangian atap, terlihat ba,bambu-bambu dipasang sangat rapi. Bambu itu menjadi semacam rusuk untuk menempelkan atap. Atapnya daun danhon atau nira yang dianyam. 

Baca juga: Serunya Tanding Voli Pantai Wartawan dan Prokopim Sumedang di Pangandaran

Baca juga: Papajar di Pantai Madasari, Menikmati Kemegahan Karang dan Spot Foto Berlatar Deburan Ombak

Dahon ke bambu, bukan dipaku, melainkan diikat dengan tali dari bambu. Sehingga lebih kuat namun fleksibel jiga terjadi gempa bumi. Daerah pantai, memang selalu harus waspada terhadap potensi gempa. 

Rumah makan itu punya lantai dari kayu jati. Lantai seperti ini memberikan kesan hangat. Ditambah bangku untuk duduk dari kayu Dahu Lutung, sejenis kayu purba yang menuntut kepiawaian dalam mencarinya di area hutan atau persawahan dari kondisinya yang telah terkubur tanah. 

Kayu dahu lutung itu dibuat bangku dan meja, memanjang dan antik. Pembuatannya dilakukan oleh pengrajin, pemilik rumah makan, Iin Nurhamdani (36) hanya menyediakan bahan dan desain saja. 

Iin Nurhamdani mengatakan, rumah makan itu telah beroperasi sejak tahun 2010. Rumah makan tersebut terbilang pelopor, di antara rumah-rumah makan yang ada di Madasari saat ini. 

Interior lain yang dibuat Iim adalah meja resepsionis yang sekaligus menjadi pembatas antara tempat duduk pemgunjung dan dapur. Meja itu alasnya kayu, namun selembar kayu itu diletakkan pada susunan batu curi, batu putih khas wilayah laut yang rapi. 

Dalam menyusun batu itu, Iin mengatakan dia perlu sangat hati-hati sebab kekuatan susunan batu itu terletak bukan pada semen yang merekatkan, melainkan presisinya antara sisi batu dengan sisi batu yang lain. 

"Kalau mengandalkan kekuatan selain itu, akan mudah hancur karena di pantai rawan gempa," kata Iin saat berbincang dengan TribunJabar.id, Kamis (7/3/2024). 

Bahan-bahan membuat bangunan itu murah. Baru bisa dicari di sekitar pantai, kayu juga murah, daun dahon apalagi hanya Rp3000 per meter, namun ongkos membuat bangunan 5x5 meter itu yang mahal. 

"Ini bangunnya setahun. Ada uang dikerjakan, tidak ada uang, ya cari uang dulu buat mengerjakan kembali. Di sini ongkos kerjanya yang mahal. Ini selesai dibangun 4 orang, kecuali waktu bikin atap, 9 orang terlibat," katanya. 

Di Ocean View, tersedia menu-menu yang umum ditemukan di sekitar pantai. Bedanya soal nasi liwet. Nasi di tempat ini dibuat dengan campuran rempah, sehingga membuat penyantapnya semakin berselera. 

Menu seperti ikan, udang, cumi, dan lain sebagainya harganya terjangkau. Meski sewaktu-waktu harganya berubah mengikuti harga di nelayan. 

"Ini kan dari alam. Kalau cuaca buruk dan tangkapan sedikit, harganya ya mahal. Pokoknya harga di sini terjangkau, dan sesekali berubah," katanya.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved