Solihin GP Meninggal Dunia
MENGENANG Solihin Gautama Purwanegara, Sosok yang Pernah Dilantik Jadi Pangdam XIV Hasanuddin
Berikut Ini Dia Kisah Lucu Mendiang Solihin GP Saat Dirinya Dilantik Menjadi Pangdam XIV Hasanuddin
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, kabar duka kembali datang dari salah satu mantan Gubernur Jawa Barat pada periode 1970-1975 yaitu Solihin Gautama Purwanegara atau lebih dikenal sebagai Solihin GP.
Almarhum Solihin GP meninggal dunia pada Selasa, 5 Maret 2024, di RS Advent, Bandung, pukul 03.08 WIB.
Almarhum menghembuskan nafas terakhir diusia 97 tahun.
Sebagai mantan perwira TNI, Solihin GP akan dilaksanakan upacara penghormatan untuk terakhir kalinya di MAKO II KODAM III Siliwangi di Jalan Sumbawa No.22 Bandung, pukul 09.30 - 12.30 WIB.
Dan akan langsung dimakamkan di TMP Cikutra Bandung pada pukul 13.30 WIB.
Baca juga: Profil Solihin GP, Prawira TNI dan Mantan Gubernur Jabar 1970-1975 yang Meninggal Dunia
Kisah Lucu Solihin GP Diangkat Jadi Pangdam
Seperti diketahui, jika Solihin GP atau Solihin Gautama Purwanegara merupakan mantan perwira TNI.
Namun, ada kejadian unik nan lucu yang pernah dialami oleh mendiang Solihin GP ketika dirinya diangkat menjadi Pangdam.
Kisah tersebut bermula dari Panglima Kodam XVI Hasanuddin Kolonel M Jusuf yang datang ke Makassar untuk mengajak dirinya pergi ke Jakarta untuk menghadiri syukuran penunjukan Kolonel M Jusuf sebagai menteri.
Sebagai informasi, pada Juni tahun 1965, Presiden Soekarno menyempurnakan Kabinet Dwikora.
Yang mana M Jusuf saat itu masih berstatus Pangdam Hasanuddin langsung diangkat sebagai Menteri Perindustrian Ringan, dan bisa dikatakan M Jusuf merangkap jabatan.
Status sebagai menteri plus pangdam tersebut pun dijalani M Jusuf hingga terjadi peristiwa G30 S/PKI.
Baca juga: INNALILLAHI, Solihin GP, Sesepuh Jawa Barat, Meninggal Dunia di RS Advent Bandung
Usai tragedi nasional tersebut, menpangad yang baru, Letjen Soeharto, mengakhiri jabatan Jusuf sebagai pangdam.
Untuk Kolonel M Jusuf, Solihin GP bukanlan orang asing baginya.
Sebab, Guru SSKAD pada kurun tahun 1954-1956 di Bandung itu merupakan perwira tempur yang turut terlibat dalam operasi penumpasan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan.
Itu operasi militer panjang yang dipimpin Jusuf sebagai pemegang tongkat komando teritorial Sulsel.
Saat hendak mencari pengganti Pangdam yang baru menggantikan M Jusuf, dirinya merekomendasikan nama Solihin GP tanpa sepengetahuannya.
Tertidur Pulas
Saat Solihin GP tiba di Jakarta, ia ternyata tak langsung dibawa menuju ke rumah Jusuf atau penginapan, namun Solihin langsung diajak ke tempat acara syukuran.
Namun, cerita lucu berawal dari saat Solihin tengah mendengarkan pidato dari M Jusuf.
Karena rasa lelah serta capek yang Solihin GP rasa selama perjalanannya ke Jakarta, ia pun tak terasa tertidur pulas di kursi tamu.
Saat dirinya masih setengah sadar atau belum sepenuhnya terpejam, tiba-tiba ia mendengar isi pidato yang mana M Jusuf mengumumkan jika tugasnya sebagai Pangdam Hasanuddin telah berakhir dan akan langsung bertugas kembali dengan jabatan baru sebagai menteri Bung Karno.
Baca juga: Innalillahi, Solihin GP Mantan Gubernur Jabar Periode 1970-1975 Meninggal Dunia
Jusuf pun lantas menyinggung siapa yang akan menggantikannya sebagai Pangdam Hassanudin di Makassar?
“Yang akan menggantikan saya sebagai Panglima Kodam XIV Hasanuddin ini adalah perwira yang sedang ngorok di sebelah saya ini,” kata Jusuf, menunjuk orang di sisinya.
Yang dimaksud Jusuf adalah Solihin GP, Perwira yang tertidur pulas akibat kelehan selama perjalan ke Jakarta.
Mendengar hal tersebut, sontak Solihin pun kaget dan seketika rasa ngantuk pun hilang dan digantikan dengan dirinya langsung duduk secara tegak.
Singkat cerita, setelah acara syukuran tersebut selesai, tiba-tiba Solihin langsung lontarkan protes terhadap M Jusuf.
“Pak, kalau menunjuk saya menjadi Panglima (Pangdam), kasih tahu dulu dong. Jangan di saat saya lagi tidur. Saya jadi malu, nanti bagaimana penilaian rakyat pada saya,” ucapnya.
Baca juga: Solihin GP Masuk dalam Tim Pemenangan Daerah Ganjar-Mahfud di Jawa Barat
Namun, mendengar protes Solihin tersebut, M Jusf hanya merespon santai.
“Ah, kau bereskan saja nanti,” ucapnya.
Kolonel Solihin GP pun akhirnya dilantik sebagai Pangdam XIV Hasanuddin pada 27 Desember 1965.
Kariernya berlanjut sebagai Gubernur Akabri Umum dan Darat, 1968-1970.
Solihin, tentara kelahiran Tasikmalaya ini kemudian menjabat Gubernur Jawa Barat pada periode 1970-1975. (*)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.