Doa Qunut
Bacaan Qunut Wittir, Doa yang Dianjurkan Diamalkan saat Bulan Puasa Ramadhan 1445 H
Jelang Ramadhan 1445 Hijariah, Pelajari Bacaan Qunut Wittir, Doa yang Dianjurkan untuk Diamalkan saat Bulan Puasa
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Kebiasaan membaca qunut witir ini dilakukan sebagian umat Islam sejak malam ke-15 sampai malam terakhir bulan Ramadhan.
Tujuannya untuk memaksimalkan ibadah tarawih di akhir Ramadhan.
Namun sejatinya Qunut Witir dianjurakn dikerjakan diseluruh malam Ramahdan, karena doa tersebut merupakan doa baik yang tidak dibatasi pembacaannya dalam Bulan Ramadhan.
Menambahkan doa qunut pada sholat witir merupakan kebiasaan lama yang sudah ada sejak zaman kenabian.
Dilansir NU, Imam Al-Nawawi dalam Al-Adzkar menjelaskan sebagai berikut:
"Menurut kami, disunnahkan qunut di akhir witir pada separuh akhir Ramadhan. Ada juga dari kalangan kami (Syafi'iyyah) yang berpendapat, disunnahkan qunut di sepanjang Ramadhan. Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa disunnahkan qunut di seluruh sholat sunah. Ini menurut Madzhab Abu Hanifah. Namun yang baik menurut mazhab kami adalah model yang pertama, yaitu qunut pada separuh akhir Ramadhan."
Meski demikian, qunut witir adalah sejenis doa yang dibolehkan dalam sholat. Siapa pun yang ingin membacanya maka diperbolehkan, sedangkan yang enggan pun tak mengapa.
Baca juga: Kapan Pastinya Waktu yang Pas untuk Doa Qunut Dibaca Dalam Sholat?
Lafadz Doa Qunut Witir
Dalam buku Meneladani Solat Sunat yang Diajarkan Rasulullah oleh Syihabudin Ahmad, doa qunut saat sholat witir dibaca pada rakaat akhir setelah membaca surah dan sebelum rukuk.
"Bahwasannya Rasulullah SAW mengajarkan witir lalu membaca qunut sebelum rukuk." (HR Ibnu Majah)
Berikut ini terdapat doa qunut witir yang bisa dibaca pada malam-malam terakhir Ramadhan, lengkap dengan tulisan Arab, latin, dan artinya.
للّٰهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضٰى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ
مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allaahumah dinii fii man hadaits, wa'aafiinii fii man aafaits, wa tawallanii fii man tawallaits, wa baarik lii fii maa a'thaits, wa qi nii syarra maa qadlait, fa innaka taqdli wa laa yuqdlaa alaik, wa innahuu laa yadzil-lu mau waalaits, tabarakta rabbanaa wa ta'aaits.
Artinya: "Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, berilah kesejahteraan kepadaku di antara orang-orang yang Engkau beri kesejahteraan, tolonglah aku di antara orang-orang yang kau beri pertolongan, berikanlah keberkahan kepadaku pada apa-apa yang Engkau berikan kepadaku, dan perliharalah aku dari keburukan yang Engkau putuskan, karena sesungguhnya Engkau memutuskan dan tidak diputuskan atas-Mu, dan tiada kehinaan kepada orang yang telah Engkau tolong, maha suci Engkau wahai Tuhan kami lagi maha tinggi."(*)
(TribunPriangan.com/Luun Aulia Lisaholith)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.