Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 23 Februari 2024: Mari Hidupkan Malam Nisfu Syaban

Berikut Ini Dia Naskah Khutbah Jumat 23 Februari 2024: Mari Hidupkan Malam Nisfu Syaban

TribunNews.com
Naskah Khutbah Jumat 23 Februari 2024: Mari Hidupkan Malam Nisfu Syaban 

عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ: سَأَلْتُ عَائِشَةَ رضي الله عنها، عَنْ صِيَامِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فِي شَعْبَانَ، فَقَالَتْ: كَانَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ، مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ

Artinya: “Dari Abu Salamah bin Abdurrahman, ia berkata: "Aku bertanya kepada Aisyah (istri Rasulullah) tentang puasa Rasulullah saw di bulan Sya'ban. Aisyah menjawab: 'Beliau berpuasa hingga kami mengira beliau tidak akan berbuka, dan beliau berbuka hingga kami mengira beliau tidak akan berpuasa. Aku tidak melihat Rasulullah saw menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, dan aku tidak melihat beliau berpuasa lebih banyak di bulan lain selain di bulan Sya'ban’.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Selain itu, jamaah sekalian, pada bulan ini juga terdapat malam di mana amal perbuatan kaum muslimin dihadapkan pada Allah subhanahu wa ta’ala. Malam tersebut kaum muslimin biasa berdoa kepada Allah meminta ampunan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama berkumpul di masjid. 

Di Indonesia sendiri, umat Islam memperingati malam Nisfu Syaban secara bersama-sama dengan membaca Surat Yasin tiga kali. Yasin pertama diniatkan agar diberikan umur panjang dalam taat kepada Allah, kemudian mengucapkan doa khusus Nisfu Syaban.   

Selanjutnya, membaca kembali Surat Yasin kedua dengan niat memohon rezeki yang halal, dilanjutkan dengan doa Nisfu Syaban. Setelah itu, membaca Surat Yasin ketiga dengan niat mempertahankan iman dan berharap diwafatkan dalam keadaan beriman pada Allah, lalu diakhiri dengan doa Nisfu Syaban.  

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Apabila berdoa sebagaimana khatib jelaskan tadi tidak dapat dilakukan secara bersama-sama di masjid, maka tidak apa jika melakukannya sendiri. Khatib menghimbau jama’ah sekalian tidak menyia-nyiakan malam yang penuh berkah ini. Rasulullah shallallahu a’alaihi wa sallam pernah bersabda mengenai malam yang mulia ini:  

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: إِنَّ اللَّهَ يَطَّلِعُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِلْمُسْلِمِينَ أَجْمَعِينَ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ. (رواه ابن ماجه)  

Artinya: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Sesungguhnya Allah menengadahkan pandangan-Nya pada malam Nishfu Sya'ban dan mengampuni semua orang Muslim kecuali orang yang menyekutukan-Nya atau orang yang bermusuhan’.” (HR. Ibn Majah).

Baca juga: Naskah Khutbah Singkat Jumat 23 Februari 2024: Makna di Balik Musibah yang Melanda Umat

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Meramaikan malam Nisfu Sya'ban bukan hanya tentang amal pribadi yang akan dihadapkan pada Allah ta’ala, tetapi juga tentang kebersamaan dan bentuk kepedulian sosial sebagai umat Islam. Melestarikan tradisi doa bersama pada malam Nisfu Syaban membuat tali persaudaraan antar warga menjadi erat.  

Malam Nisfu Syaban menginspirasi kita untuk berkumpul dalam kebaikan. Shalat malam berjamaah, membaca ayat-ayat suci Al-Quran, membaca wirid dan zikir serta memohon ampun bersama-sama. Kegiatan semacam ini dapat menciptakan atmosfer solidaritas yang memperkuat hubungan antar-umat Islam.

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved