Banjir Terjang 6 Desa di Sumedang

Tetapkan Status Darurat Bencana Banjir Ujungjaya, Begini Kata Pj Bupati Sumedang

Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman menetapkan status darurat bencana banjir di Ujungjaya. 

|
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Dok. Humas Pemkab Sumedang
Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman saat memantau ke Ujungjaya, Selasa (13/2/2024). 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Kiki Andriana

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman menetapkan status darurat bencana banjir di Ujungjaya

Banjir Ujungjaya di Kabupaten Sumedang pada Minggu (11/2/2024) berdampak luas. Penyebabnya masih dalam penelusuran. 

Status tersebut ditetapkan untuk penanganan warga terdampak dan penelusuran penyebab banjir itu sampai ke akar-akarnya. Sebab, ada dugaan, banjir merupakan dampak dari pembangunan Tol Cisumdawu. 

Baca juga: LELANG DIPERPANJANG, 28 di Kabupaten Bandung Tersapu Mega Proyek Jalan Tol Getaci

"Bukan tanggap darurat, tapi darurat bencana banjir, saya sudah tetapkan itu," kata Herman seusai meninjau ke Ujungjaya, Selasa (13/2/2024). 

Banjir akibat luapan Sungai Cipelang menerjang 4 RT di RW07, Dusun Leuwi Awi, Desa Ujungjaya, Kecamatan Ujungjaya, Sumedang pada Minggu (11/2/2024). 

Sebanyak 220 keluarga dengan 700 jiwa terkena dampak. Dari yang terdampak itu, enam orang menjadi korban. Dari enam itu, satu orang lansia meninggal dunia, empat orang telah diperbolehkan pulang dari RSUD Sumedang, dan 1 ibu hamil masih harus menjalani perwatan. 

Baca juga: LOWONGAN KERJA Staf Legal PT Micro Madani Institute, Ini Kualifikasinya

Status itu, kata Herman, akan menjadi dasar berbagai pihak, termasuk Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung untuk melakukan langkah lanjutan. 

"Semoga cepat ada pengerukan Sungai Cipelang karena terjadi pendangkalan," kata Herman. 

Namun, hal yang lain yang tak kalah penting dilakukan adalah memeriksa bagian hulu Sungai Cipelang.

Baca juga: LOWONGAN KERJA Marketing PT Micro Madani Institute, Ini Kualifikasinya

"Kemungkinan erosi dari hulu, debit airnya besar jadi ngaguluyur (meluncur bebas) ke hilir," kata Herman.  

Dia menjelaskan, ada identifikasi dari pihaknya yang mengarah kepada banjir sebagai dampak pembangunan Tol Cisumdawu. 

"Kami juga identifikasi dampak tol, yang jelas ada, sejauh mana pendalamannya, saya lihat kondisi lapangan (area banjir) berada di antara tol dan sungai. Selatan tol, Utara sungai, dampak tol itu ada," kata Herman. 

Baca juga: LELANG DIPERPANJANG, 6 Kecamatan di Kabupaten Bandung Tersapu Mega Proyek Jalan Tol Getaci

Menurutnya, sebelu ada tol, daerah Ujungjaya baik-baik saja dan tidak terceritakan ada banjir. Sebelum ada tol, katanya, sebesar apapun debit air, langsung ke sawah.

"Sejak ada tol, air berbalik. Di sana ada terbatas jembatan, airnya balik lagi," katanya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved