Ternyata, di Pangandaran Banyak Digital Nomad yang Manfaatkan Jaringan Internet di Kawasan Wisata
Kehadiran para digital nomad mulai terasa di objek wisata Pantai Batukaras, Pangandaran. Itu terlihat dari banyak ditemukannya orang asing maupun anak
Penulis: Padna | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Kabupaten Pangandaran Jawa Barat kini bersiap siap untuk menyambut kehadiran para digital nomad.
Digital nomad atau pengembara digital adalah seseorang yang bekerja dari jarak jauh atau bekerja secara lepas dan berpindah - pindah dari satu tempat ke tempat yang lain dengan memanfaatkan teknologi internet.
Kehadiran para digital nomad mulai terasa di objek wisata Pantai Batukaras, Pangandaran. Itu terlihat dari banyak ditemukannya orang asing maupun anak muda dari kota besar yang memilih bekerja dari vila maupun coffee shop yang ada di sekitar mereka.
Kondisi itu dilihat oleh pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Pangandaran sebagai peluang mengembangkan ekosistem yang mendukung kehadiran lebih banyak digital nomad.
"Ini tentu sebuah peluang yang harus disambut. Lingkungan Pantai Batu Karas memang sangat cocok untuk dikembangkan sebagai destinasi para digital nomad," ujar Ketua HIPMI Kabupaten Pangandaran, Shenna Rizkantya, di kawasan wisata pantai Pangandaran, belum lama ini.
Baca juga: Fenomena Langka Hari Ini, Nelayan Dapat 2,5 Ton Kakap Merah di Batu Karas Pangandaran
Baca juga: Pangandaran Panen Ikan Layang Semenit, Beli dari Nelayan Rp 15 Ribu Per Kg, Banyak di Batu Karas
Untuk melangkah ke arah sana, tentu dibutuhkan visi bersama dan kolaborasi berbagai stakeholder.
Misal, pantai Batu Karas itu berbeda dengan Pantai Pangandaran. Pantai Batu Karas sebaiknya tidak memilih konsep wisata massal karena akan menghilangkan daya tarik pantai tersebut, khususnya bagi turis asing.
Menurutnya, selama ini Pantai Batukaras yang terkenal karena daya tarik ombaknya untuk berselancar secara alami terkondisikan sebagai destinasi wisata para turis asing.
"Sehingga banyak vila, kafe berdiri di sana menyesuaikan dengan selera pelancong mancanegara," katanya.
Bukan hanya sekedar tujuan wisata selancar, pantai Batu Karas ternyata banyak juga turis- turis asing yang berlibur sambil bekerja dari jarak jauh alias menjadi digital nomad.
"Ini, kita harus gercep (gerak cepat). Sebelum wisata Batu Karas terjebak kelebihan kapasitas pengunjung atau dibangun secara tidak terkonsep," ucap Shenna.
Untuk itu, pihaknya menggandeng Founders Talent yaitu lembaga inkubator bisnis asal Bandung untuk menjajaki berbagai kemungkinan inovasi kewirausahaan di Pangandaran. "Termasuk, di bidang pariwisata," ujarnya.
Pendiri Founders Talent Agung Irianto mengatakan, pihaknya tentu mendorong penciptaan ekosistem kewirausahan di Pangandaran.
Beberapa program pendidikan dan pelatihan bisnis yang umum di kota besar, seperti ajang hackathon atau innovation camp, itu bisa diadopsi di Pangandaran.
"Penyediaan infrastruktur bagi para digital nomad, berupa co-working space atau apapun namanya, bisa jadi salah satu inovasi yang bisa dicoba," ucapnya. (*)
Susi Pudjiastuti Soroti Izin KJA di Pantai Timur Pangandaran, Minta Ungkap Pihak di Balik Perusahaan |
![]() |
---|
Satu Penyebab Pantai yang Tenang dan Murah Meriah di Pangandaran Ini Kerap Sepi saat Weekend |
![]() |
---|
Liburan di Pantai Pangandaran yang Tenang Ini Murah Meriah, Wisman Saja Cuma Rp 15 Ribu |
![]() |
---|
Pantai Indah dan Murah Meriah di Pangandaran, Wisata Alternatif Menikmati Liburan Bersama Keluarga |
![]() |
---|
Daftar Kuliner Khas di Pangandaran Selain Seafood, Ada yang Cocok Disantap Saat Cuaca Panas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.