Tawuran Pelajar di Indramayu
Ingin Balas Dendam, Ternyata Ini Motif 14 Pelajar SMP di Indramayu Tawuran Antar Sekolah Bawa Sajam
14 pelajar SMP di wilayah Lohbener Indramayu diringkus polisi pada Senin (29/1/2024).
Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Handhika Rahman
TRIBUNPRIANGAN.COM, INDRAMAYU - 14 pelajar SMP di wilayah Lohbener Indramayu diringkus polisi pada Senin (29/1/2024).
Dalam pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian, mereka diketahui hendak melakukan aksi balas dendam.
Dengan membawa senjata tajam, belasan pelajar itu hendak menyerang pelajar SMP lain di wilayah Kecamatan Sindang.
Rencana gerombolan pelajar itu lebih dahulu diketahui polisi, bersama pihak sekolah mereka langsung diamankan.
Baca juga: Tawuran Pelajar Bawa Sajam, 14 Gerombolan Pelajar SMP di Indramayu Diringkus Polisi
Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar melalui Kapolsek Lohbener, Kompol H Nurani mengatakan, kronologi rencana balas dendam ini berawal saat mereka konvoi sepulang dari Pantai Pataya Indramayu.
"Kejadian itu terjadi pada hari Sabtu 27 Januari 2023 sekira pukul 14.00 WIB, saat itu ada 25 orang konvoi dari kelompok pelajar SMP di Lohbener," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (30/1/2024).
Lanjut Nurani, saat melintas di depan SMP yang ada di wilayah Kecamatan Sindang, gerombolan remaja itu dilempari batu.
Akibat insiden itu ada korban lecet-lecet terkena lemparan.
Baca juga: TERANCAM, Nasib Tanah Desa Margacinta Kecamatan Leuwigoong Garut Terbeton Mega Proyek Tol Getaci
Mereka menduga pelemparan itu dilakukan oleh pelajar SMP di wilayah Kecamatan Sindang tersebut.
Dari situ, mereka berencana melakukan aksi balas dendam. Mereka lalu berkumpul di instalasi PDAM Pamayahan di wilayah Kecamatan Lohbener.
Ada sebanyak 14 pelajar yang merencanakan aksi penyerangan tersebut.
"Rencana penyerangan balik oleh kelompok pelajar ini atas inisiatif dan ajakan serta langsung dipimpin oleh anak berinisial RO (14) siswa kelas 9," ujar dia.
Baca juga: Tawuran Pelajar Bawa Sajam, 14 Gerombolan Pelajar SMP di Indramayu Diringkus Polisi
Dalam aksi penyerangan itu, mereka turut membawa sajam berupa celurit dan gesper ikat pinggang.
Namun, penyerangan itu tidak sampai terjadi karena tidak direspon oleh pelajar SMP dari wilayah Kecamatan Sindang.
Kebetulan saat itu sebagian siswanya sudah pulang ke rumah masing-masing.
"14orang pelajar SMP di Lohbener yang ikut melakukan penyerangan ini sudah diamankan di Polsek Lohbener untuk dilakukan interogasi," ujar dia.
Di sisi lain, Polsek Lohbener juga melakukan koordinasi dengan Polsek Sindang. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan tawuran di kemudian hari.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.