Ramadhan 2024

Siapa Saja yang Wajib Mengganti Puasa Qadha di Bulan Selain Ramadhan? Ternyata Ada 5 Klasifikasi Ini

Pentingkah Mengganti Puasa, Siapa Saja yang Wajib Mengganti Shaum Qodha di Bulan Selain Ramadhan?

TribunNews.com
Ilustrasi Membaca Niat Puasa. | Berikut bacaan niat Puasa Ramadhan yang bisa dilakukan sebelum melaksanakan puasa atau dibacakan malam hari setelah tarawih.(National University of Singapore) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Menjalankan Ibadah puasa di bulan Ramadhan tentu menjadi kewajiban seluruh Umat Islam yang sudah baligh.

Meski demikian, ada sebagian umat muslim yang pada bulan Ramadhan mungkin ada yang tak mampu menunaikan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Untuk mereka ini, Allah SWT memberikan keringanan bagi umatnya dengan cara puasa qadha.

Puasa Ramadhan memang wajib dilaksanakan bagi seluruh kaum muslim yang telah memenuhi syarat.

Baca juga: TERANCAM, 3 Kelurahan di Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya Terbeton Mega Proyek Jalan Tol Getaci

Hanya saja, seseorang boleh meninggalkan puasa Ramadhan lantaran keadaan tertentu.

Misalnya wanita yang datang bulan tidak boleh puasa, seseorang yang sakit tentunya tidak wajib puasa, begitu juga yang dalam perjalanan.

Kendati diperbolehkan tidak berpuasa Ramadan, wajib hukumnya mengganti puasa di hari lain setelah Ramadhan.

Artinya, utang puasa harus dibayar sesuai dengan jumlah puasa yang ditinggalkan.

Baca juga: TERNYATA Begini Ketentuan Membayar Puasa Qodho Bagi Muslimah Sebelum Masuk Ramadhan 1445 Hijriah

Lantas seberapa pentingkah mengganti puasa yang telah terlewat?

Kewajiban Mengganti Puasa

Seorang muslim yang tidak dapat melaksanakan puasa ketika Ramadhan diwajibkan untuk melakukan puasa qadha.

Kewajiban untuk menunaikan puasa qadha tidak akan hilang meskipun masa puasa wajibnya di bulan Ramadhan telah berakhir.

Kewajiban puasa qadha yang tertuang dalam firman Allah SWT, terdapat pada Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 184:

فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ... ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya: "Maka, barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka wajib menggantinya sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS Al-Baqarah: 184)

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved