Khutbah Jumat

NASKAH Khutbah Jumat 26 Januari 2024, Tema Keistimewaan Bulan Rajab

Naskah Khutbah Jumat 26 Januari 2024 bertepatan dengan 14 Rajab 1445 H, tema masih tentang Keistimewaan Bulan Rajab.

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
(TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
ILustrasi Khutbah Jumat. Naskah khutbah Jumat 26 Januari 2024 dengan tema Keistimewaan Bulan Rajab 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Naskah Khutbah Jumat 26 Januari 2024 bertepatan dengan 14 Rajab 1445 H, tema masih tentang Keistimewaan Bulan Rajab.

Salat Jumat merupakan kewajiban bagi kaum muslimin atau laki-laki muslim sebagai pengganti salat Zuhur.

Salah satu rukun dari salat Jumat adalah Khutbah. Khutbah yang disampaikan oleh khatib dilakukan dua kali yang diselingi duduk sejenak di antara khutbah.

Berikut ini naskah khutbah Jumat 26 Januari 2024 yang dilansir dari mui.go.id dengan penulis  Drs KH Amin Munawar MA, Sekretaris MUI Kota Tangerang. 

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 26 Januari 2024: Definisi Kekayaan yang Sesungguhnya

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 26 Januari 2024 Bertemakan Meraih Kekayaan yang Sejati

 
الَسَّلامُ عَليْكُمْ وَرَحْمَةاُللهِ وَبَرَكَاتُه
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ، اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ هَدَانَا سُبُلَ السَّلَامِ وَأَفْهَمَناَ بِشَرِيْعَةِ النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ ذُوالْجَلَالِ وَالْاِ كْرَامِ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، الَلّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلٰى يَوْمِ الدِّ يْنِ.
أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْاِخْوَانُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَي اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. 


قاَلَ تعَاَلٰى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ : أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ : يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ١٠٢ 


قَالَ اللّٰهُ تَعَالٰي فِي الْقُرْآْنِ الْكَرِيْمِ. : اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ٣٦


 Para hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah SWT. 

Alhamdulillah pada kesempatan Jumat yang mulia ini, kita masih senantiasa diberikan rahmat hidayah serta inayah oleh Allah SWT sehingga kita diberikan kemudahan untuk mengungkapkan rasa syukur dengan melaksanakan rangkaian ibadah shalat Jumat di masjid ini dalam keadaan sehat wal’afiat.

Sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah SWT, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benar keimanan dan sebaik-baik ketakwaan, minimal dengan jalan imtitsalu awamirillah wajtinabu nawahi yaitu menjalankan apa pun yang diperintahkan oleh Allah SWT dan berupaya dengan sungguh-sungguh untuk menjauhi apa pun yang dilarang-Nya dan semoga sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi besar Muhammad saw. 
 
Para hadirin sidang Jumat yang berbahagia ! 

Tak terasa kita kembali memasuki bulan Rajab. Entah karena kesibukan atau waktu kita yang kurang berkah, perjalanan hidup serasa semakin cepat.

Tiba-tiba saja kita bertambah tua. Tiba-tiba saja kita menapaki kembali bulan Rajab. Tiba-tiba saja kita akan menghadapi bulan Sya’ban lalu bulan suci Ramadlan.

Sejatinya, tidak ada istilah “tiba-tiba”, karena waktu berjalan linier seperti lazimnya, kecuali timbul dari perasaan pribadi lantaran sikap abai alias tidak peduli. 
  
Bulan Rajab adalah bulan istimewa. Dalam kitab I‘anatut Thalibin dijelaskan bahwa “Rajab" merupakan derivasi dari kata “tarjib” yang berarti mengagungkan atau memuliakan.

Masyarakat Arab zaman dahulu memuliakan Rajab melebihi bulan lainnya. Rajab biasa juga disebut “Al-Ashabb” (الأصب) yang berarti “yang mengucur” atau menetes”.

Dijuluki demikian karena derasnya tetesan kebaikan pada bulan ini. Bulan Rajab bisa juga dikenal dengan sebutan “Al-Ashamm” (الأصم) atau “yang tuli”, karena tidak terdengar gemerincing senjata pasukan perang pada bulan ini. Julukan lain untuk bulan Rajab adalah “Rajam” (رجم) yang berarti melempar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved