PROFIL Raden Putri Rizki Hanifah Maulani
Sepak Terjang Raden Putri Rizki Hanifah Maulani, Penulis Your Secret Admirer hingga Karya Fenomenal
Mens sana in corpore sano. Sebuah kalimat dalam bahasa latin yang familiar dengan makna di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
TRIBUNPRIANGAN.COM- Mens sana in corpore sano. Sebuah kalimat dalam bahasa latin yang familiar dengan makna di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Kalimat yang diinginkan semua orang termasuk Raden Putri Rizki Hanifah Maulani, penulis muda berbakat yang memulai karirnya dari novel pertama dengan judul Your Secret Admirer di tahun 2016 ini ingin menceritakan perjuangan di balik terbitnya dua buku karyanya.
Diketahui Putri menulis novel pertama saat liburan sekolah. Ungkapnya, “waktu itu abis bagi rapot semesteran, trus ada libur dua minggu kan, yaudah aku pake aja waktunya buat nulis novel Your Secret Admirer.”
Gadis remaja kelas 1 SMA kala itu sengaja mengangkat kisah percintaan remaja untuk ide novel pertamanya. “Kepikirannya cuman kisah percintaan anak SMA di Jakarta aja, dari hasil pengamatan aku selama satu semester di sekolah.”
Baca juga: Perjalanan Raden Putri Rizki Hanifah Maulani, dari Penulis Novel hingga Terbitkan Buku Fenomenal
Putri kembali menjelaskan bahwa ia senang mengamati lingkungan dimanapun ia berada. Karena baginya, setiap orang memiliki kisah unik yang bisa diceritakan lagi agar pembaca dapat mengambil pelajaran baru dari cerita tersebut.
“Basically aku nulis novel pertama itu modal nekat. Bener-bener mendadak semuanya dari alur ceritanya gimana, tokohnya mau dibuat kayak apa, konfliknya bakal jadi apa, sampe ke judul novelnya apa. Oh iya after produksi juga dipikir kayak pemasarannya mau kemana. Soalnya ngeliat ayah yang abis operasi kelenjar getah bening dan butuh pengobatan tradisional. Waktu itu kondisi ekonomi keluarga aku lagi gak bagus, and aku sebagai anak tunggal harus lakuin sesuatu nih yang bisa ringanin masalah perekonomian keluarga,” ceritanya.
Mengawali tahun 2016, novel pertamanya terbit dan mulai dijual di toko buku. Antusias pembaca membuat Putri semangat membuat karya baru lagi.
Baca juga: Mengenang Sosok Raden Muhdiyat Maulani, Tokoh Ulama yang Jadi Korban Siksa hingga Ditembak PKI
“Pernah satu momen aku ke toko buku, berdiri aja di deket rak buku novel aku, tapi gak deket banget sih. Ada satu orang ngelewatin aku sambil bawa novel aku, trus dia sambil jalan ke kasir tuh dia beberapa kali bolak balik liat foto aku yang di cover buku sama wajah asli aku. Dia pengen negor, tapi mungkin gak enak takut salah orang, karena aku kan bukan artis, aku mah orang biasa aja yang suka bercerita,” kata Putri.
Putri kembali mencurahkan kesedihan hatinya, banyak dari temannya yang juga menjadi pelaku pembullyannya melakukan fotokopi novel pertamanya dari satu orang yang membeli. Alhasil, biaya produksi lebih besar daripada royalty yang Putri dapat. “Iya sedih dan ngejeblak dihati banget ya. Aku tuh bener-bener butuh uang, tapi karya aku malah banyak dibajak. Masa kontrak sama toko buku juga abis dan masih sisa banyak, yaudah aku donasiin aja ke beberapa rumah baca,” pungkasnya.
Putri juga menceritakan, ia melakukan bedah buku dan pemasaran untuk novel pertamanya itu disaat kondisinya benar-benar berat. Ayahnya baru saja sakit, Putri juga baru saja pindah ke SMAN 5 Jakarta namun harus keluar lagi dan masuk ke Homeschooling dikarenakan pembullyan dahsyat yang menimpanya, ditambah saat dibawa ke dokter jiwa ia dinyatakan disabilitas mental dengan diagnosa anxiety disorder.
Baca juga: PROFIL Raden Putri Rizki Hanifah Maulani, Penulis Buku yang Kini Merambah Dunia YouTubers
“Duniaku rasanya runtuh banget. Kerasa banget pastinya jadi orang yang sebelum dan sesudah label disabilitas mental. Padahal semua orang itu berhak untuk bahagia dan mendapatkan kenyamanan dan prioritas yang sama. Gak ada manusia yang sempurna juga kan. Apalagi nyesek banget, pas uang tabungan orang tuaku yang ditabung dari aku kecil buat sekolahin aku di kedokteran, jadi abis dipake buat aku berobat ke psikiater. Kenapa gitu harus terjadi di aku yang murni dari SD cita-cita jadi psikiater, eh malah jadi pasien psikiater,” cerita Putri lagi.
Setelah bercerita tentang novel pertamanya, perempuan independen dan multitalenta ini menceritakan proses pembuatan buku keduanya yang berjudul Rahasia Toni terbit di tahun 2017.
Putri mengungkapkan, buku keduanya berisi kumpulan cerpen yang ia buat selama duduk di bangku putih biru-biru.
Baca juga: Perjalanan Raden Putri Rizki Hanifah Maulani, dari Penulis Novel hingga Terbitkan Buku Fenomenal
“Judul bukunya Rahasia Toni, sebenernya itu judul cerpen waktu aku dapet juara 1 cipta cerpen dan sengaja cover bukunya foto aku pegang piala sambil pake batik SMPN 228 Jakarta, biar pengingat aku juga sebagai awal kebangkitan semua prestasi aku tuh dari lomba itu,” katanya.
“Terkhusus juga pengingat, aku sering dibilang ‘mentang-mentang anak guru jadinya menang lomba terus’, aku berusaha menepis ucapan itu. Bagiku, bukan cuman anak guru yang bisa menang lomba, tapi semua anak yang dilahirkan di dunia dan dari kalangan manapun juga bisa menang lomba.” lanjutnya.
Label anak guru juga pernah didapat saat Putri SD. Bundanya pernah diserang oleh empat mama sosialita di kelasnya, karena perbedaan status sosial yang saat itu baru saja ayahnya gulung tikar dan menjual sebuah mobil dan dua rumah.
Baca juga: PROFIL Raden Putri Rizki Hanifah Maulani, Penulis Buku yang Kini Merambah Dunia YouTubers
“Bunda ngobrol gitu di dalem kelas sama emak-emak rempong, aku disuruh tunggu di luar kelas, yah gak dibolehin denger obrolannya gitu. Dasarnya batin aku udah nggak enak banget dan aku juga kepo tinggi, aku nguping aja di balik pintu kelas. Eh, aku denger bunda dibentak katanya, ‘anda seorang guru tapi gak becus didik anak sendiri!’, yaudah detik itu juga aku dobrak pintu kelas dan aku tarik keluar bunda dari kelas itu,” kata Putri yang berusaha kuat menceritakan kembali pengalaman pahitnya.
“Di SD dibilang bundaku seorang guru tapi gak becus didik anak sendiri, di SMP dibilang mentang-mentang anak guru jadi selalu menang lomba. Dari sini aku jadi ngerti, aku harus menjaga nama baik orang tuaku dan pastinya ngelindungin orang tua aku.
Baca juga: Perjalanan Raden Putri Rizki Hanifah Maulani, dari Penulis Novel hingga Terbitkan Buku Fenomenal
Siapapun yang sakitin orang tuaku, aku pasti marah banget,” kata Putri bercerita panjang lebar dan diketahui sedang menggarap karya selanjutnya.
“Doain ya semoga karya baruku segera muncul, dipermudah semuanya, dan jadi best seller aamiin.” ucapnya menutup percakapan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.