Rajab 1445 H
Penjelasan Hadist: Puasa dan Amalan Khusus Bulan Rajab dari Ustadz Adi Hidayat dan Khalid Basalamah
Hadist Sahih Mengenai Puasa dan Amalan Khusus Bulan Rajab yang Perlu Dipahami Seorang Muslim
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Ia menambahkan berabgai amalan yang bisa dicontoh dari apa yang dikerjakan para ulama tersebut, namun tidak boleh bersandar pada hadist yang bermasalah.
"Ada yang meningkatkan sholatnya, bacaan Al-Qurannya ada yang bahkan memulai dengan puasanya, dan anda boleh mengerjakan puasa tapi tidak harus menyandarkan pada hadist yang bermasalah" kata UAH.
Karena memiliki kebiasaan berpuasa sebelum sampai pada bulan Ramadhan yang dikerjakan pada bulan sebelumnya, merupakan perkara yang sangat dicintai RasuluLlah.
"Diantara puasa yang dicintai RasuluLlah selain Ramadhan, adalah puasa dibulan-bulan Al Haram. Jadi silahkan puasa di bulan Dzulqoidah, Dzulhijah, pada waktu yang tidak dilarang, kemudain di Al Muharam, termasuk di bulan rajab ini, silahkan berpuasa pada amalan yang telah di anjurkan seperi puasa senin kamis, ayaumul bidah, atau daud, silahkan, tidak ada masalah, tapi jangan sandarkan itu kepada hadist yang tidak ada ketentuannya" papar UAH.
Baca juga: Ini Doa Buka Puasa Sesuai Sunnah Rasululllah Menurut Ustadz Khalid Basalamah
UAH menjelaskan bagi mereka yang berpuasa dengan menakar kadar puasa perhari yang dikaitkan dengan ganjaran yang sama sekali tidak dijelskan sanadnya atau dengan kata lain, menyandarkan amal yang berasumber dari hadist palsu (Doif).
"Ada yang puasa sehari di bulan Rajab mendapat sekian, dua hari mendapat sekian, tiga hari mendapat sekian, 7 hari dibukakan 7 pintu surga, 8 hari dibebaskan dari 8 pintu neraka, MasyaAllah itu hadistnya palsu, dan bukan hanya palsu tapi palsu banget". kata UAH.
Baca juga: TERNYATA Ini Amalan Utama yang Wajib Dimengerti Umat Muslim Mengenai Bulan Rajab
Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah
Selain UAH, perkara ini juga sempat dibahas Ustadz Khalid Basalamah dalam ceramahnya.
Dimana dalam hadist yang shohih Bukhari Muslim, 4 bulan yang dimaksud adalah Rajab yang terhimpit antara bulan JUmadil dan Sya'ban, dan 3 bulan berentetan yakni Dzulqoidah, Dzulhijjah, juga Muharram.
"Jadi bulan Rajab masuk dalam kategori bulan yang مُحَرَّمٌ atau Harram yang berarti dimuliakan", kata Ustadz Khalid dalam ceramahnya yang dikutip dari tayang youtube Dakwah Sunnah.
Kata Imam Qurtubi dalam tafsirnya, lanjut sang Ustad, yang dimaksud dengan makna dari pada hadist tersebut adalah arahan bagi muslimin yang mengerjakan amalan soleh pada keempat bulan tersebut, akan dilipatgandakan pahalanya, dibandingkan dengan bulan-bulan lain.
Begitu pula sebaliknya, siapapun yang berbuat dosa maka akan sama dilipatgandakan hukuman bagi orang tersebut.
Karena Allah mengatakan "مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ", itulah ajaran agama yang lurus dan janganlah kalian mendzolimi diri kalian khususnya di 4 bulan itu.
Baca juga: ONE DAY ONE HADITS, Jumat, 21 Juli 2023 / 3 Muharram 1445, Keutamaan Puasa Asyura Begitu Besar
"Setelah saya telusuri diantara keepat bulan ini, bulan Rajab dan Dzulqoidah, tidak ada dalil yang sohih menjelaskan bahwasannya ada amalan khusus yang diprioritaskan. Namun semua ibadah yang antum/a kerjakan seperi puasa senin kamis, puasa ayaumul bidh, shalat tahajjud, shalat Dhuha, yang sudah terdapat dalilnya itu lebih besar pahalanya dibandingkan bulan lain". jelas sang Ustadz.
Namun kata Khalid, berbeda kondisi dengan kedua bulan lain dari keempat bulan tersebut ada ibadah khusunya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.