Khutbah Jumat

TEKS Khutbah Jumat 12 Januari 2024, Menyambut Bulan Rajab Bulan Mulia yang Penuh Kebaikan

Teks Khutbah Jumat 12 Januari 2024 yang bertepatan dengan tanggal 30 Jumadil Akhir 1445 H dengan tema menyambut Bulan Rajab

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
TribunNews.com
Ilustrasi Khutbah - Contoh teks khutbah Jumat berjudul Menjaga Kerukunan dalam Bermasyarakat. Mengandung pengingat untuk saling membutuhkan satu sama lain dalam masyarakat. (Freepik) 

Shalawat beserta salam tidak lupa tetap kita haturkan kepada junjungan kita nabi Muhammad saw. Nabi yang membawa umat manusia dari zaman jahiliah, kebodohan kepada zaman yang penuh iman, ilmu dan kebijaksanaan. 

Hadiri rahimakumullah

Rajab merupakan salah satu bulan yang mulia. Dari segi bahasa saja Rajab berasal dari kata "tarjib" yang berarti mulia dan agung. Karena saking mulianya, sehingga menjadikan Rajab sebagai bulan yang penuh rahmat, anugerah, dan kebaikan dari Allah swt.

Baca Juga: Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadan dan Senin Kamis, Ini Ketentuannya

 
Nabi Muhammad saw dalam memuliakan bulan Rajab sampai memanjatkan doa  sebagaimana diriwayatkan oleh Anas Ibn Malik dalam Musnad Ahmad:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Allahumma baariklanaa fii rajaba wa sya'baana wa ballighnaa ramadlaana

Artinya: Ya Allah, semoga Engkau memberkahi kami pada bulan Rajab dan Sya'ban, semoga Engkau pertemukan kami dengan bulan Ramadhan.

Dari doa Nabi di atas, sangat jelas bahwa bulan Rajab menjadi bulan yang menjadi awal dari rangkaian terpenting ibadah umat Islam di seluruh dunia, yakni bulan suci Ramadhan.

Hadirin rahimakumullah

Untuk menyambut bulan Rajab yang mulia ini marilah kita semua untuk selalu bertaubat kepada Allah swt, dengan cara membersihkan jiwa dari sifat-sifat yang tercela dan menjauhi dari segala maksiat. 

Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dalam Kitab al-Ghuniyah menjelaskan ada tiga syarat agar taubat kita diterima oleh Allah swt. Pertama, menyesali kesalahan dan kemaksiatan yang telah kita perbuat. Kedua, meninggalkan setiap kesalahan di mana pun dan kapan pun. Ketiga, berjanji untuk tidak mengulang dosa dan kesalahan. Ketiga syarat tersebut harus kita laksanakan agar taubat kita benar-benar diterima oleh Allah swt.

Dengan memperbanyak istighfar di mulut dan di hati, merupakan salah satu bukti kita ingin bertaubat, meski nantinya berdosa kembali, setidaknya kita akan tetap selalu bertaubat kepada Allah swt. Nabi Muhammad saw, Nabi yang mulia dan terjaga dari dosa saja selalu beristighfar 100 kali setiap hari. Hal ini dilakukan untuk memberikan pembelajaran dan pengajaran langsung kepada umatnya. 

Hadirin rahimakumullah 

Salah satu yang menjadikan kita selalu melakukan dosa adalah karena matinya hati. Karena hati yang mati cenderung susah akan pernah bisa menerima nasihat, susah diajak kepada kebaikan dan susah untuk memperbaiki diri. Ia justru akan selalu menjauh dari kebenaran. 

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved