Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 5 Januari 2024, Berbenah Agar Bisa Menjadi Pribadi yang Bertakwa

Naskah Khutbah Jumat 5 Desember 2024, Berbenah Kembali Niat untuk Menjadi Pribadi yang Bertakwa

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TribunNews
Kiat Mengarahkan Diri Agar Selalu Bermuhasabah dan Istiqomah Ditahun yang Baru(apophatica.com via TribunNews) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Qobliyah Jumat atau Shalat Jumat merupakan shalat sunnah yang diwajibkan bagi para pria muslim yang telah balig.

Jumat merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari, Jumat pun diyakini oleh kaum muslimin sebagai hari yang penuh keberkahan.

Baca juga: TEKS KHUTBAH JUMAT HARI INI, Refleksi Akhir Tahun 2023 dan Ikhtiar Memperjuangkan Rakyat Palestina

Beberapa syarat berlaku dalam pelaksanaan khutbah pada sholat Jumat, di antaranya:

1) Khatib harus laki-laki, baligh, berakal, suci dari hadast besar dan kecil, menutup aurat dan bisa membedakan antara sunnah dan rukun khutbah.

2) Khutbah harus diperdengarkan dan didengarkan oleh jamaah sholat Jumat.

Dalam bekhutbah sang khotib bebas menerangkan perihal ketaatan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.

Ada berbagai jenis topik khutbah Jumat, tapi kali ini TribunPriangan.com ingin mengajak agar selalu bisa menata niat dalam segala hal karena Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى pada diri masing-masing di awal tahun 2024 ini.

Baca juga: TEKS KHUTBAH JUMAT 29 Desember 2023, Refleksi Akhir Tahun dan Meneladani Akhlak Rasulullah SAW

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْـدُ. فَإِنِّيْ أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ. إِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ .وقال أيضا: وَإِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ.كَمَا أُوْصِيْ بِطَاعَةِ رَسُوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقَائِلِ: أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعةِ، وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّينَ، عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةً ضَلاَلَةٌ.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah,

Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.

Shalawat dan salam semoga tercurah pada Nabi akhir zaman, suri tauladan kita, Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang akan terus meningkatkan komitmen kita untuk taat menjalankan perintah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan Rasul-Nya serta menjauhi segenap larangan-larangannya.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat Terakhir Tahun Ini 29 Desember 2023, Tema Muhasabah Diri Jelang Akhir Tahun

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Kini kita telah berada pada awal tahun 2024, yang mana ini men jadi awal yang baru bagi kita dalam segala hal.

Bukan tak mungkin lagi untuk setiap muslim agar bisa introspeksi atas apa yang telah dilakukan selama setahun yang telah melewati kita demi menuju kebaikan di tahun yang baru ini.

Sebab introspeksi sangat penting dilakukan untuk memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukan, sembari berjanji dengan diri sendiri juga dengan melibatkan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى agar tidak melakukan dosa yang sama serta berusaha memulai dengan sesuatu yang lebih pantas di sisiNya.

Adapun kebaikan yang berupa ketakwaan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang selama ini telah dijalankan dapat diteruskan dan ditingkatkan lagi setelah memasuki tahun ini.

Baca juga: NASKAH KHUTBAH JUMAT 29 Desember 2023, Refleksi Akhir Tahun 2023 dan Jihad Akhir Zaman

Maasyiral muslimin rakhimakumullah,

Kehidupan manusia di dunia ini seperti melewati sebuah jalan dengan lintasan penuh dengan dinamika dan tantangan.

Medan terjal yang harus terus kita daki, hingga medan menurun dan mendatar, tak boleh membuat kita terlena.

Perjalanan kita menyisakan masa lalu sebagai pengalaman, masa kini sebagai kenyataan, dan masa yang akan datang sebagai harapan.

Sehingga kita butuh rambu-rambu agar kita senantiasa lancar dan selamat sampai ke tujuan dan ketakwaan lah rambu-rambu yang mampu memandu kita berada pada jalan yang benar dan bekal yang paling baik dalam perjalanan yang bisa kita mulai dari menata kembali niat.

Niat menjadi pemula dan bagian terpenting dalam suatu ibadah, yang bertujuan untuk meneguhkan hati sebelum menunaikan ibadah.

Salah satu yang menjadi syarat diterimanya amal ibadah seorang hamba adalah benarnya niat, yaitu ikhlas hanya untuk Allah.

Sebab, tanpa ikhlas, amal seseorang akan tertolak.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat Singkat 29 Desember 2023, Bertemakan Manfaat Berwudhu

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,

إنَّ اللهَ لا يقبلُ من العملِ إلَّا ما كان خالصًا وابتُغي به وجهُه

“Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal, kecuali yang ikhlas mengharap wajah-Nya.“ (HR An-Nasa’i, shahih)

Dengan niat yang baik, insyaallah apa yang dilakukan akan benar-benar memiliki kualitas yang baik sekaligus mampu dijalani dengan nikmat.

Ketika kita nikmat menjalankan sesuatu, pasti tidak akan ada rasa berat dalam melakukannya jika dilandasi dengan keikhlasan.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah,

Dalam setiap tarikan nafas kita, sudah menjadi keniscayaan bagi kita untuk selalu menyadari bahwa semua nikmat yang diterima dalam hidup ini merupakan anugerah dari Allah swt.

Dengan kesadaran ini, maka rasa syukur akan terus terpatri dalam diri sehingga fasilitas-fasilitas nikmat dan rezeki ini akan bisa digunakan untuk mendukung kelancaran misi utama diciptakannya kita ke dunia ini.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat Singkat 29 Desember 2023, Bertemakan Manfaat Berwudhu

Lalu apa misi utama kita berada di dunia ini?

Allah telah menegaskan bahwa manusia diciptakan untuk beribadah atau menyembah Allah swt. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Ad-Dzariyat ayat 56:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”

Dengan menyadari misi utama kita ini, maka sudah seharusnya, tidak boleh sedikitpun terbesit dalam hati bahwa ibadah yang harus kita lakukan merupakan sebuah beban.

Jika ibadah yang kita lakukan dirasa sebagai beban, maka sudah bisa dipastikan akan ada perasaan berat dan enggan untuk beribadah.

Kita perlu menyadari bahwa ibadah yang kita lakukan ini merupakan kebutuhan bagi kita untuk memenuhi perintah Allah swt.

Jika kita menjadikan amaliah ibadah kita sebagai sebuah kebutuhan dan diniati dengan benar, maka tidak akan ada perasaan berat dalam hati, maka semua akan terasa ringan dilakukan.

Lebih dari itu, semua ibadah yang kita lakukan dengan niat yang benar akan terasa nikmat karena bisa menjadi media untuk menyambungkan frekuensi diri dengan Allah swt.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 29 Desember 2023 Bertemakan Mari Intropeksi Diri di Akhir Tahun 2023

Maasyiral muslimin rakhimakumullah,

Niat menjadi salah satu kunci utama dalam mewujudkan kenikmatan dalam beramal dan beribadah.

Niat menjadi kunci dalam menentukan kualitas setiap aktivitas dan juga bisa menjadi sumber konsistensi atau keistiqamahan kita dalam menjalankannya.

Semua ibadah juga akan dibalas sesuai dengan apa yang diniatkan sebagaimana ditegaskan Rasulullah saw dalam haditsnya:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Artinya: “Segala sesuatu bergantung pada niatnya dan setiap orang akan dibalas berdasarkan apa yang ia niatkan” (HR. al-Bukhari Muslim)

Niat juga akan bisa menentukan nilai dari ibadah yang kita lakukan, dan juga bisa diibaratkan seperti angka 1 (satu) di depan angka 0 (nol).

Semua angka 0 akan tidak memiliki nilai walaupun jumlahnya banyak, namun ketika di depannya diletakkan angka 1 maka angka 0 akan memiliki nilai.

Semakin banyak nol di belakang angka satu, maka akan semakin besar nilai yang dimiliki oleh angka 0 itu, begitu juga ibadah kita.

Semua akan tidak ada nilainya ketika ibadah tidak diniati dengan benar.

Semakin banyak kita beribadah dengan niatan yang benar maka semakin tinggi nilai kualitas dan kuantitas ibadah yang kita lakukan.

Dengan tingginya nilai ibadah, maka peluang untuk diterima oleh Allah sangatlah tinggi.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 29 Desember 2023, Introspeksi Diri di Penghujung Tahun

Maasyiral muslimin rakhimakumullah,

Selain menjadi pembeda antara amal yang bernilai ibadah dan amal yang tidak bernilai ibadah, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi, Rasulullah saw juga menegaskan pentingnya posisi niat sampai dengan melebihi pentingnya perbuatan yang dilakukan itu sendiri:

نِيةُ المُؤْمِنِ خَيْرٌ مِنْ عَمَلِهِ

Artinya: “Niat seorang mukmin lebih utama daripada amalnya.”

Kemudian hadis ini juga diperkuat oleh hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim:

إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً ، فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَةٍ

Artinya: “Sesungguhnya Allah mencatat berbagai kejelekan dan kebaikan , lalu Dia menjelaskannya. Barangsiapa yang bertekad untuk melakukan kebaikan lantas tidak bisa terlaksana, maka Allah catat baginya satu kebaikan yang sempurna. Jika ia bertekad lantas bisa ia penuhi dengan melakukannya, maka Allah mencatat baginya 10 kebaikan hingga 700 kali lipatnya sampai lipatan yang banyak.”

Maasyiral muslimin rakhimakumullah,

Mari, melalui momentum Jumat kali ini, kuatkan tekad kita kembali untuk senantiasa menata niat dengan baik dalam menjalankan segala aktivitas kita di dunia.

Banyak amal perbuatan yang tergolong amal keduniaan, tapi karena didasari niat yang baik maka tergolong menjadi amal akhirat, dan sebaliknya.

Banyak amal perbuatan tergolong amal akhirat, tapi ternyata menjadi amal dunia karena didasari niat yang buruk.

Semoga kita diberikan kekuatan oleh Allah swt untuk dapat senantiasa memiliki niat baik khususnya dalam menjalankan ibadah yang menjadi misi dan tugas utama kita di dunia ini. Aamin.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat Singkat 22 Desember 2023, Bertemakan Manfaat Melaksanakan Salat Jumat

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّٰهِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.للّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ .اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلَازِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَعٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ. (*)

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved