KRD Tabrakan dengan KA Turangga

KESAKSIAN Warga Sumedang yang Jadi Korban Tabrakan Adu Moncong Kereta di Bandung, Asap Masuk Gerbong

Setelah goncangan hebat yang membuat gerbong yang ditumpanginya anjlok, Jejen Jaenal Abidin (23) mencium bau asap. Dia menyaksikan kepulan asap masuk

|
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Istimewa
Dari tayangan video, terlihat ada gerbong yang terlempar ke sawah, walau tidak nyemplung. Dua loko terangkat ke atas dan satu loko kondisinya hancur.  

Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Setelah goncangan hebat yang membuat gerbong yang ditumpanginya anjlok, Jejen Jaenal Abidin (23) mencium bau asap. Dia menyaksikan kepulan asap masuk ke gerbongnya di Kelas Eksekutif 4, KA Turangga jurusan Surabaya-Bandung. 

Petugas kereta api, warga Desa Kebon Kalapa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang itu di gerbong tersebut sedang membereskan fasilitas kereta.

"Saya posisi di eksekutif 4, di belakang kereta makan. Posisi mau nyebrang ke sambungan, sudah terjadi saja tabrakan, guncangan keras," 

Baca juga: PT KAI: 4 Petugas Kereta Meninggal Dunia, Penumpang KA Turangga dan KRD Bandung Raya Selamat

"Lumayan lama, terus masuk asap ke kabin, sama listrik padam," kata Jejen di lokasi kejadian.

Telah terjadi tabrakan antara Kereta Api Turangga dan Kereta Api Commuter Line Bandung Raya (Baraya) di petak Cicalengka-Haurpugur, di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024) pukul 06.03. Tabrakan itu tepatnya di Kilometer 181+5/4.

KA Turangga melaju dari arah Surabaya Gubeng dengan tujuan akhir Bandung. Sebaliknya, Kereta Api Baraya melaju dari arah Padalarang dengan tujuan akhir Cicalengka.

Baca juga: DAFTAR LENGKAP Perjalanan Kereta yang Dibatalkan Usai Kecelakaan KRD Bandung Raya dengan KA Turangga

Disebutkan, total gerbong KA Commuter Line yang anjlok sebanyak tiga gerbong dan total gerbong Kereta Api Turangga yang anjlok delapan gerbong.

Jumlah penumpang di dalam KA Turangga jurusan Surabaya-Bandung sebanyak 287 orang, sementara di dalam KA Bandung Raya 151 or

Menurut data dari Polda Jawa Barat, korban meninggal dunia sebanyak tiga orang. Masing-masing atas nama Julian Dwi setiono, Masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka, Ponisa Asisten Masinis KA KRD Lokal Padalarang - Cicalengka dan Andrian, Pramugara KA Turangga.

Baca juga: TERNYATA Ini Kompensasi Penumpang yang alami Keterlambatan Jadwal Kereta Api Imbas Kecelakaan Maut

Jejen bisa turun dengan melintasi kereta makan. 

"Habis itu turun, lalu bantu evakuasi penumpang. Pintu eksekutif 4 masih bisa terbuka kiri-kanan," katanya. 

Dia mengaku tak merasakan firasat buruk apapun, seperti biasanya, dia bekerja dengan penuh semangat. 

"Tapi di stasiun Tasik agak lambat, sampai setengah jam (berhenti)," katanya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved