Gempa Bumi Merusak Pernah Guncang Sumedang pada 1972, Apa Pemicunya?
Sedangkan kejadian gempa bumi pada 2010 menimbulkan kecemasan bagi penduduk di daerah Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.
TRIBUNPRIANGAN.COM - Badan Geologi mencatat bahwa wilayah Kabupaten Sumedang pernah mengalami kejadian gempa bumi merusak pada tahun 1972.
Sedangkan kejadian gempa bumi pada 2010 menimbulkan kecemasan bagi penduduk di daerah Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.
Pada tahun 2022 juga tercatat kejadian gempa bumi dengan magnitudo (M2,7) pada kedalaman 16 km.
Dengan melihat hasil analisa dan catatan masa lalu, maka masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi.
Baca juga: Patroli Blue Night dan Dialogis, 500 Personel Polda Jabar Bantu Pengamanan Korban Gempa Sumedang
Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan petugas BPBD setempat.
Adapun Gempa Sumedang yang terjadi pada Minggu (31/12/2023), hingga Senin (1/1/2024), masih belum diketahui pemicunya.
Badan Geologi, Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) memperkirakan bahwa gempa yang mengguncang Sumedang diakibatkan aktivitas sesar aktif yaitu Sesar Cileunyi–Tanjungsari.
Anasila ini juga disimpulkan berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG.
Baca juga: 11 Orang Teluka Akibat Gempa Sumedang, 1 Orang Dirujuk ke RS Santosa Bandung
Menurut data Badan Geologi, Sesar Cileunyi–Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke Timur Laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 - 0,48 mm/tahun.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, mengatakan, tim lapangan masih terus mengumpulkan dan mengolah data gempa tersebut.
Gempa Sumedang sementara ini diduga dipicu oleh sesar-sesar aktif yang ada di sekitar Sumedang.
Ada berbagai sesar atau patahan bumi yang disebut memicu Gempa Sumedang, seperti Sesar Cileunyi-Tanjungsari dan Sesar Cicalengka.
"Untuk sementara, hasil kajiannya bahwa yang memicunya sesar aktif di sekitar Jawa Barat, Cileunyi-Tanjungsari, ada juga Cicalengka," kata Muhammad Wafid kepada Tribun Jabar.id, di Kampung Babakan Hurip, Kelurahan Kotakaler, Sumedang Utara, Senin (1/1/2024).
Baca juga: Gempa Ketujuh Kembali Guncang Sumedang, Kekuatan Magnitudo 2.7 Terasa 5 Detik
Namun, Wafid mengatakan ada kecenderungan gempa dipicu pergerakan di Sesar Cileunyi-Tanjungsari.
"Ada kemungkinan juga Cileunyi-Tanjungsari, tapi nanti melihat kondisi di lapangan," katanya.
Agak sulit untuk menentukan di mana episentrum gempa dan mengarah ke mana retakannya, sebab sejauh ini belum ditemukan ada retakan tanah.
"Bekas retakan tidak ada. Mengarah ke mana retakan itu, itu akan bisa mementukan," ujarnya.
"Tim lapangan masih sedang bekerja," kata dia menambahkan.
Baca juga: Update Gempa Sumedang: Puluhan Rumah di Desa Cikawung Subang Porak Poranda, 6 Rusak Berat
Sementara Sesar Tampomas sempat menjadi perbincangan setelah muncul ke permukaan karena diduga sebagai pemicu Gempa Sumedang yang terjadi pada Minggu (31/12/2023), hingga Senin (1/1/2024).
Sesar Tampomas muncul setelah akun X @marufin membuat utas mengenai sesar tersebut.
Dalam utasnya, dia menjelaskan, Sesar Tampomas adalah patahan aktif sepanjang delapan km dengan komponen pergerakan menurun (normal) dan kecepatan yang belum diketahui.
Sesar aktif ini 'membelah' Gunung Tampomas, gunung berapi tidur (dormant).
Baca juga: BENARKAH Penyebab Gempa Sumedang Karena Pergerakan Sesar Aktif Baribis? Ternyata Ini Faktanya
Sementara prediksi sumber Gempa Sumedang ada di ujung Selatan dari sesar ini.
Ujung Utara Sesar Tampomas hanya berjarak 5 km dari lintasan sesar legendaris, yakni sesar Baribis-Kendeng (sesar besar Jawa) khususnya segmen Tampomas.
Sesar besar ini membentang dari Serang di Barat sampai Surabaya di Timur, membujur sepanjang pantura Jawa, melewati aneka kota penting Meliputi Jakarta, Subang, Cirebon, Semarang, Purwodadi (Grobogan) & Surabaya.
Sesar Tampomas mungkin adalah sesar orde kedua dari sesar Baribis-Kendeng, atau bisa disebut sebagai sesar cabang, karena kedudukan lintasannya yang menyudut (hingga hampir tegak lurus) terhadap Sesar Baribis-Kendeng.
Baca juga: PUPR Turunkan Tim Bina Marga dan KKJT Cek Terowongan Tol Cisumdawu Usai Gempa Sumedang, Ini Hasilnya
Selain Sesar Tampomas yang sudah masuk peta sesar aktif PusGen (pusat studi gempa bumi nasional) Balitbang @KemenPU, di Sumedang, ada Sesar Cileunyi-Tanjungsari yang juga diduga aktif hingga saat ini.
Sesar ini pada dasarnya perpanjangan Sesar Tampomas yang membentang dari Sumedang sampai Cileunyi.
Sebab diketahui, ibukota kota Kabupaten Sumedang adalah Kecamatan Sumedang Utara.
Kabupaten berbatasan dengan Kabupaten Indramayu di utara, Kabupaten Majalengka di timur, Kabupaten Garut di Selatan, serta Kabupaten Subang, Bandung, dan Bandung Barat. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/Pvmbgberisaranuntukgempa-garut.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.