Berita Viral

Detik-detik Pengungsi Rohingya Diusir Paksa Mahasiswa Aceh Menuju Kantor Kemenkumham, Kenapa?

Ratusan Mahasiswa di Aceh Lakukan Aksi Demo dan Usir Paksa Pengungsi Rohingya, Bopong Anak Sambil Menangis Histeris

SerambiNews.TribunNews.com
Para pendemo yang melakukan aksi penolakan etnis Rohingya dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara memaksa membawa para pengungsi "manusia perahu" untuk diangkut ke mobil di Balai Meuseraya Aceh (BMA), Selasa (27/12/2023). (SERAMBINEWS.COM/ INDRA WIJAYA) 

Sebelumnya, aksi pemindahan paksa pengungsi Rohingya juga terjadi di Pidie, Aceh, oleh warga setempat.

Diaman sebanayak 180 warga pengungsi Rohingya, yang kini tengah berdiam diri di penampungan sementara yang berada di pinggir Pantai Gampong Blang Raya, Kabupaten Pidie, Aceh, kini tengah rencana dipindahkan warga menjauh dari pemukiman.

Pasalnya, etnis Rohingya diketahui, membuang hajar atau buang air besar (BAB) disembarang tempat, salah satunya di tempat penangkaran atau tambak milik warga sekitar.

Hal ini dibenarkan kepala desa Keucihik Gampong Batee, Zakaria.

Zakaria mengatakan pemindahan tersebut dilakukan karena pengungsi Rohingya telah mengganggu masyarakat setempat dengan BAB ke tambak milik warga.

"Tentu saja, tindakan tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan potensi konflik antara pengungsi dan masyarakat lokal," terangnya.

Baca juga: Pose Warga Rancakalong Sumedang Bangun Tidur di Jalan Mulus Makin Viral Diunggah Ulang Pj Bupati

Selain itu, menurutnya masalah ini timbul karean kurangnya persiapan insfrastruktur dan koordinasi yang memadai sebagai fasilitas demi menghadapi kehadiran para pengungsi.

Zakaria menegaskan bahwa masyarakat sebelumnya menolak kedatangan etnis Rohingya, namun, mereka setuju untuk menampung sementara atas permintaan Pemerintah Kabupaten Pidie.

Dalam kondisi ini, mungkin perlu dipertanyakan apakah pemerintah setempat telah menyediakan infrastruktur yang memadai untuk menangani kebutuhan dasar pengungsi, seperti tempat buang air.

Baca juga: Pantai Citanggeuleuk Garut Viral di Medsos, Destinasi Wisata Tersembunyi di Garut Ini Daya Tariknya

Tanggapan UNHCR

Protection Associate UNHCR Yance Tamaela menjelaskan bahwa pihaknya telah berusaha mencari solusi bersama kepolisian dan tokoh masyarakat.

Meskipun ada kesepakatan untuk menempatkan pengungsi di tenda di pesisir, keluhan warga terkait perilaku pengungsi menunjukkan bahwa perlu tindakan lebih lanjut.

Dalam melihat permasalahan ini, perlu diambil pendekatan holistik.

Pertama, pemerintah setempat harus bekerja lebih keras untuk menyediakan fasilitas dasar, termasuk tempat buang air, sehingga pengungsi dapat hidup dengan layak tanpa mengganggu masyarakat setempat.

Kedua, komunikasi yang lebih baik antara pemerintah, masyarakat, dan UNHCR harus dibangun untuk mengatasi ketidaksetujuan awal dan membangun pemahaman bersama.

Pentingnya memberikan pendidikan kepada pengungsi tentang norma-norma dan budaya lokal juga tidak boleh diabaikan.

Dengan pendekatan ini, diharapkan ke depannya dapat tercipta kerjasama yang harmonis antara pengungsi Rohingya dan masyarakat Gampong Blang Raya.(*)

Diolah dari TribunVideo.com dan TribuuJakarta.com

Simak beria update TribunPriangan.com lainnya di : Google News

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved