Analgesik Alami Menggunakan "Nyaih Padi" untuk Mengatasi Nyeri Pada Sistem Muskuloskeletal

TRIBUNPRIANGAN.COM - WHO menyebutkan 1 dari 6 penduduk dunia adalah lansia di tahun 2023. Hal ini juga sejalan dengan data dari Survei Sosial Ekonomi

Istimewa
Spanduk Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Bhakti Kencana di Kampung Nyalindung RW 14 Desa Ganjar Sabar Kec Nagreg 

Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Bhakti Kencana Bandung

TRIBUNPRIANGAN.COM - WHO menyebutkan 1 dari 6 penduduk dunia adalah lansia di tahun 2023. Hal ini juga sejalan dengan data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2022 yang menyatakan bahwa 10,48 persen penduduk di Indonesia merupakan lansia dan dikung data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 menyebutkan 2 dari 5 lansia (42,09 persen) mengalami masalah kesehatan dan 20,71 persen mengalami morbididtas.

Lansia yang mengalami angka kesakitan ringan seperti nyeri sebesar 81,99 % mengobati keluhannya secara sendiri seperti mengatasi rasa nyeri.

Hasil Produk NYAIH PADI oleh Kelompok 14 Pengabdian Kepada
Hasil Produk NYAIH PADI oleh Kelompok 14 Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Bhakti Kencana

Keluhan nyeri yang dirasakan lansia berbagai macam diantaranya yang paling sering adalah nyeri pada system musculoskeletal yang terjadi pada jaringan lunak sistem musculoskeletal yaitu otot, tendon, ligament, saraf dan sendi. Hal ini juga dialami oleh lansia di Kampung Nyalindung RW 14 Desa Ganjar Sabar Kecamatan Nagreg Kab Bandung.

Berbagai macam cara dapat mengatasi nyeri diantaranya adalah penggunaan bahan rempah yang diolah sehingga dapat digunakan sebagai analgesik alami. Bahan-bahan tersebut dapat berupa minyak cengkih dan kelapa.

Edukasi dan Demonstrasi Terapi Akupresur oleh Bidan Yanyan Mulyani
Edukasi dan Demonstrasi Terapi Akupresur oleh Bidan Yanyan Mulyani, S.ST., M.Keb kepada Masyarakat di Kampung Nyalindung RW 14 Desa Ganjar Sabar Kec Nagreg

Saat dilakukan wawancara kepada kader mengatakan belum mengetahui terkait manfaat cengkih untuk meredakan nyeri karena cengkih biasanya hanya digunakan untuk bahan makanan dan belum pernah ada kegiatan Pengmas. Hal ini yang mendasari pengabdian kepada Masyarakat di daerah tersebut.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam beberapa tahapan. Tahap pertama yaitu pembuatan produk NYAIH PADI. Langkahnya adalah cengkih di gerus agar mengeluarkan esens cengkih sampai tekstur berubah kasar.

Edukasi dan Demonstrasi Pembuatan NYAIH PADI oleh Richa Noprianty, S.Kep.
Edukasi dan Demonstrasi Pembuatan NYAIH PADI oleh Richa Noprianty, S.Kep., Ners., MPH kepada Masyarakat di Kampung Nyalindung RW 14

Kemudian tambahkan minyak kelapa sampai cengkih terendam (perbandingan 1:2 antara cengkih dan minyak kelapa) lalu kocok dan didiamkan selama 1 minggu (setiap hari di kocok) di tempat sejuk dan gelap. Saring cengkih dan tuang ke dalam botol kaca pipet.

Dapat digunakan dosis kecil sekitar 1-2 tetes ke bagian kulit yang nyeri. Selain untuk nyeri sendi, NYAIH PADI juga dapat dioleskan ke gusi yang sakit, dapat mengusir nyamuk, unntuk obat kumur dan mengurangi gatal.

Dokumentasi Kegiatan Pengmas Dosen dan Mahasiswa Kelompok 14 Universitas
Dokumentasi Kegiatan Pengmas Dosen dan Mahasiswa Kelompok 14 Universitas Bhakti Kencana Bersama Masyarakat Kampung Nyalindung RW 14 Desa Ganjar Sabar Kec Nagreg

Pada tahap kedua adalah pemberian edukasi yang dilaksanakan pada hari Rabu, 15 November 2023 dengan melibatkan mitra yaitu RW 14 dan Kader Posyandu Anggrek 14 Kampung Nyalindung Desa Ganjar Sabar Kecamatan Nagreg Kab Bandung. Lokasi kegiatan menggunakan PAUD Raudhotul Falah Posyandu Anggrek 14. Peserta dari kegiatan pengmas kelompok 14 ini adalah dewasa lanjut dan lansia yang berjumlah 40 orang.

Kegiatan pengmas ini dilakukan oleh tim Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Bhakti Kencana yang terdiri dari: Richa Noprianty, S.Kep., Ners., MPH selaku ketua kelompok 14 pengmas dan ada beberapa anggota tim dosen lainnya yaitu Yanyan Mulyani, S.ST., MM.Kes., M.Keb, Lia Novita, S.ST., M.Keb, Yosef Pandai Lolan, S.M., M.Kes, Amida Sriwianti Sarbini, S.ST., M.Keb dan Dyah Ayu Fitriani, S.Tr.Keb., M.Keb.

Sebelumnya lansia dibantu untuk mengisi kuesioner Nordic Body Map (NBM) oleh Pepey dan Regina Desnadya Maharani yang merupakan mahasiswa program studi Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi Universitas Bhakti Kencana untuk memilih bagian tubuh yang terasa sakit. Acara selanjutnya pemberian edukasi serta demontrasi tentang Akupresur untuk mengurangi nyeri musculoskeletal oleh Bidan Yanyan Mulyani, S.ST., MM.Kes., M.Keb dan Bidan Lia Novita, S.ST., M.Keb.

Acara selanjutnya yaitu demonstrasi pembuatan produk NYAIH PADI dan pemberian NYAIH PADI kepada Masyarakat oleh Richa Noprianty, S.Kep., Ners., MPH dengan melibatkan masyarakat untuk melihat proses pembuatan NYAIH PADI.

Selanjutnya masyarakat juga diberikan link youtube yang dapat diakses melalui https://www.youtube.com/watch?v=__kgIp6E2q4 dapat dilihat ulang dan disebarluaskan kepada masyarakat luas yang tidak hadir dalam kegiatan yang dilakukan secara langsung untuk mengetahui proses pembuatan minyak cengkih dan kelapa. NYAIH PADI juga dapat digunakan untuk terapi akupresur yang sudah didemonstrasikan.

Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang berlangsung lancar. Diakhir kegiatan, diberikan doorprize berupa pemberian sembako dan produk NYAIH PADI kepada 15 orang lansia yang mengalami nyeri pada system musculoskeletal sehingga dapat menjadikan sebagai alternatif pengobatan mandiri untuk mengatasi nyeri ringan pada lansia.

Terima kasih kepada LPPM UBK yang telah memberikan dana hibah pengabdian kepada Masyarakat untuk tahun pelaksanaan 2023.

Universitas Bhakti Kencana
Universitas Bhakti Kencana (Istimewa)
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved