Mahfud MD Kunjungi Ciamis

Mahfud MD Janji Sejahterakan Para Guru Madarasah dan Guru Ngaji Jika Jadi Wapres

Tak hanya guru madrasah dan guru ngaji, bahkan Mahfud pun berjanji akan memperhatikan marbot yang selama ini telah bekerja

Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Machmud Mubarok
TribunPriangan.com/Ai Sani Nuraini
Calon Wakil Presiden atau Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD menyambangi Pondok Pesantren Al-Quran Cijantung, Kabupaten Ciamis dan menghadiri acara Dialog atau Halaqah Kebangsaan bertempat di Aula Pondok Pesantren Cijantung, Jumat (15/12/2023). 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Kedatangan Cawapres Nomor urut 3 Mahfud MD di Ponpes Al-Quran Cijantung, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis disambut meriah para santri.

Dalam agenda safari politik kali ini, Mahfud menjadi narasumber di acara dialog kebangsaan.

Acara tersebut dihadiri oleh para ulama, pimpinan Pondok Pesantren se-Priangan Timur dan para santri.

Saat acara berlangsung, salah satu perwakilan dari Persatuan Guru Madrasah (PGM) bernama Asep Rizal Asyari menyampaikan aspirasinya.

Baca juga: Cawapres Mahfud MD Sebut Tidak Ada Persiapan untuk Debat Cawapres: Kalau Ada Namanya Ujian

Asep meminta agar para guru madarasah dan guru ngaji dapat diperhatikan, pasalnya mereka hanya dibayar sebesar Rp 300 ribu saja per bulannya, bahkan tak jarang pembayaran tersebut ditangguhkan hingga 6 bulan sekali.

Menanggapi hal tersebut, Mahfud berjanji ke depannya apalagi jika dirinya menjadi Wapres akan lebih memperhatikan para guru madarasah atau guru ngaji untuk mendapatkan upah lebih layak.

"Sudah kami programkan untuk menginventarisir guru madrasah yang selama ini kurang diperhatikan," katanya.

Tak hanya guru madrasah dan guru ngaji, bahkan Mahfud pun berjanji akan memperhatikan marbot yang selama ini telah bekerja untuk merawat rumah ibadah namun tidak ada yang memikirkan.

Menurut Mahfud MD, guru ngaji atau guru madrasah itu meskipun hanya dibayar dengan nominal Rp 300 ribu, namun pengabdiannya tidak terhingga untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Seperti saya ini dulu sekolah di Madrasah Ibtidaiyah, lalu belajar ke pondok pesantren. Mereka membimbing saya, tidak dibayar tapi tetap mau mendidik dan mengajar dengan baik," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved