Gempa Bumi Kembali Guncang Kaki Gunung Salak, Pengungsi Mulai Rasakan Penyakit

Gempa Bumi Kembali Guncang Kaki Gunung Salak, Pengungsi Mulai Rasakan Penyakit

Editor: ferri amiril
Istimewa
Gempa Bumi Kembali Guncang Kaki Gunung Salak, Pengungsi Mulai Rasakan Penyakit 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com M Rizal Jalaludin

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUKABUMI -Setelah Magrib kawasan kaki Gunung Salak kembali diguncang gempa bumi Magnitudo 3.2. Jarak gempa bumi 10 Km dan pusat gempa bumi berada di darat 28 km Utara Kabupaten Sukabumi.

Sudah sekitar satu minggu sejak Jumat (8/12/2023) lalu, warga terdampak gempa bumi Gunung Salak mengungsi di tenda darurat di Kampung Pasir Masigit, Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Mereka mulai merasakan sakit, terdapat sekitar 50 orang mengungsi di tenda darurat, jumlah itu masih diperkirakan akan terus bertambah karena banyak rumah yang mengalami kerusakan parah.

Salah seorang pengungsi, Aan (34) mengatakan, warga mulai merasakan gatal-gatal, batuk pilek, bahkan anak kecil ada yang sampai diare.

Baca juga: Innalillahi, 50 Kali Gempa Bumi di Kaki Gunung Salak Kewaspadaan Ditingkatkan

"Ya udah mulai pada gatel-gatel, batuk pilek, kemudian kalau seperti anak kecil diare, muntah-muntah kalau anak kecil. Karena mungkin cuaca, kalau malam dingin banget, kalau siang panas banget," ujar Aan kepada Tribun di tenda pengungsian, Kamis (14/12/2023).

Mewakili warga terdampak, Aan berharap pemerintah bisa secepatnya mengambil keputusan untuk korban terdampak gempa bumi, seperti halnya membuat rumah baru yang layak di tempat aman.

"Pengen segera ada keputusan, dibuatin rumah yang layak ditinggalin, ditempatin di tempat yang aman, kepengennya kaya begitu, nggk seperti sekarang. Kan di sini kalau lama-lama kasian anak-anak juga, sekolah terganggu," kata Aan.

Aan sendiri mengungsi di tenda darurat bersama dua orang anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

"Hari ini aja udah kerasa gempa 6 kali, paling gede tadi pagi, saya ngungsi di sini sama anak 2 orang, yang satu SD kelas 4, yang satu SD kelas 3," ucapnya.

Di tempat yang sama, Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri, mengatakan, untuk menangani kesehatan warga di pengungsian pihaknya menghadirkan tim kesehatan di lokasi.

"Kita upayakan bahwa kesehatan harus hadir membantu kita, kemudian nanti pak Kades untuk memfasilitasi agar ketika yang dihuninya kurang bagus kita carikan tempat atau geser ke rumah saudaranya," ucap Iyos.

Terkait relokasi warga terdampak gempa bumi, Iyos mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil kajian PVMBG.

"Prioritas kita hari ini adalah mengkaji ya, apakah mereka memungkinkan tidaknya untuk relokasi, kemudian ketika itu sudah terjadi harus relokasi apabila harus relokasi kita akan segera proses relokasi, di samping itu tadi yang kedaruratan," jelasnya.

Untuk memastikan ketersediaan makanan para pengungsi, Pemerintah Daerah, kata Iyos, melalui Dinas Sosial dan BPBD memberikan bantuan makanan.

"Kita berikan bantuan Pemda melalui BPBD dan Dinsos, makanya nanti dikelola oleh pak Kades untuk disalurkan ke masing-masing yang terdampak," kata Iyos.(*)

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved