Begini Hasil Pantauan BPBD Hingga Tengah Malam Setelah Terjadi Gempa Garut, Tetap Waspada!

Begini Hasil Pantauan BPBD Hingga Tengah Malam Setelah Terjadi Gempa Garut, Tetap Waspada!

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: ferri amiril
BMKG
Begini Hasil Pantauan BPBD Hingga Tengah Malam Setelah Terjadi Gempa Garut, Tetap Waspada! 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Gempa bumi tektonik yang terjadi di Garut mengagetkan sejumlah warga hingga harus berhamburan ke luar rumah.

Gempa berkekuatan magnitudo 5,4 itu terjadi di tengah laut pantai selatan pada jarak 121 km Barat Daya kedalaman 57 kilometer, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (19/10/2023) pukul 21.08 WIB.

"Getarannya cukup kencang, beberapa detik," ujar Ayas (42) warga Kecamatan Sukawening.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Aah Anwar Saeful mengatakan pihaknya telah menerjunkan personel ke wilayah untuk memantau langsung dampak dari gempa bumi tersebut.

"Untuk situasi malam ini sementara terpantau aman, pimpinan di wilayah sudah melakukan pengecekan lokasi," ujarnya saat dihubungi TribunPriangan.com.

Ia menuturkan hingga pukul 22.00 WIB, situasi di sejumlah wilayah di Kabupaten Garut terpantau aman.

Ia mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika ditemukan kerusakan yang terjadi akibat gempa tersebut.

"Hingga saat ini juga tidak ada dilaporkan korban, jenis gempanya dangkal, hati-hati adanya gempa susulan," ucapnya.

Menurut keterangan resmi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hasil analisis BMKG menunjukan gempa tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo 5,4.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,11 derajat LS, 107,27 derajat BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 121 Barat Daya Kabupaten Garut, kedalaman 57 kilometer.

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Lempeng Eurasia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik atau trusht fault.

Gempa bumi tersebut juga dirasakan di hampir sepanjang pantai selatan Jawa, mulai dari Pelabuhan Ratu Sukabumi hingga Cilacap, Jawa Tengah.

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved