Ibu dan Bayi Meninggal di Sumedang
Keluarga Ibu dan Bayi yang Meninggal karena Diduga Ada Kelalaian di RSUD Sumedang akan Lapor Polisi
Keluarga ibu dan bayi yang meninggal dunia di RSUD Sumedang saat menjalani proses persalinan akan melapor ke kepolisian.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Keluarga ibu dan bayi yang meninggal dunia di RSUD Sumedang saat menjalani proses persalinan akan melapor ke kepolisian.
Tindakan itu diambil lantaran belum ada itikad baik dari dokter dan bidan yang bersangkutan untuk datang meminta maaf ke keluarga korban, meski ada pihak RSUD Sumedang yang datang untuk menyampaikan bela sungkawa.
Perempuan yang meninggal tersebut bernama Mamay Maida (30), warga Dusun Cipeureu RT03/RW01, Desa Buanamekar, Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang.
Baca juga: Daftar Transportasi ke BIJB Kertajati Majalengka dari Purwakarta, Subang, Karawang dan Sumedang
Mamay meninggal dunia saat melahirkan anak kedua. Anak pertamanya Azura Khaza Marzia Afandi, lahir 5 tahun lalu.
"Istri saya meninggal dunia pada hari Minggu (1/10/2023) pukul 13.14 WIB di RSUD Sumedang. Kondisinya lemah tapi terus dimasukkan ke tubuhnya cairan induksi," kata suami Mamay, Ardiansyah Apandi (30) seorang guru honorer SDN Nanjungmekar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, kepada TribunJabar.id, Rabu (4/10/2023).
Selain karena dugaan kelalaian dengan cara terus-terusan induksi, bukan segera melaksanakan vacum atau operasi caesar, Ardiansyah menganggap pelayanan buruk itu akibat istrinya terdaftar sebagai peserta BPJS kesehatan kelas 1.
Padahal, sebagai seorang guru berstatus PNS, Mamay memang wajib menjadi peserta BPJS dengan iuran yang dibayarkan melalui potongan gaji setiap bulannya.
Baca juga: 17 Organisasi Buruh di Sumedang akan Konsolidasi Bahas Mogok Kerja Massal Buntut Putusan MK
"Saya mau ini dibawa ke ranah hukum, untuk sekarang biarkan kabar ini tersiar di media saja dulu, supaya orang tahu, jangan sampai terulang terjadi kejadian ini kepada orang lain," kata Ardiansyah.
Semenjak kabar duka yang dialaminya tersiar, dia mengaku banyak ditelepon orang-orang yang merasakan hal yang sama, pengalaman buruk dari RSUD Sumedang.
"Yang melapor ke saya juga banyak," katanya.
Dia akan melapor ke Polres Sumedang atas kasus yang dialaminya ini terkait dugaan kelalaian yang dilakukan RSUD Sumedang.
Baca juga: Pemkab Sumedang Segera Gelar Salat Istisqa, Berkoordinasi dengan MUI
Padahal menurutnya, apapun status berobat pasiennya, entah BPJS, KIS, atau umum sekalipun, perlu mendapatkan hak yang sama sebagai warga negara.
"Sekarang belum (melapor), besok ke Polres Sumedang. Ada dugaan kelalaian," ujarnya.
"Juga dugaan saya, karena jadi peserta BPJS," katanya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.