One Day One Hadits

ONE DAY ONE HADITS, Mencintai Rasulullah Adalah Perintah Agama dan Prinsip Keimanan

ONE DAY ONE HADITS Ahad, 24 September 2023 / 8 Rab'iul Awwal 1445, Mencintai Rasululloh Perentah Agama dan Prinsip Keimanan

canva.com
Ilustrasi - Kitab Hadist 4 (Design Canva) 

عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

"Tidaklah beriman seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orang tuanya, anaknya dan dari manusia seluruhnya". (HR. Bukhari I/14 no.15, dan Muslim I/167 no.44)

Oleh karena itu, Rasululah pernah menegur Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu ketika ia menggambarkan kecintaannya kepada Rasulullah Saw, dan menempatkan posisi cintanya kepada beliau di bawah kecintaannya terhadap dirinya sendiri, maka Rasulullah menafikan kesempurnaan imannya hingga dia menjadikan cintanya kepada Rasul saw di atas segala-galanya. Maka Umarpun mencintai Rasul saw melebihi dirinya (HR. Al-Bukhari)

Baca juga: One Day One Hadits, Berikut Tanda-Tanda Seorang Hamba Meninggal Dunia Keadaan Husnul Khotimah

Makna Mencintai Nabi saw

Mencintai Rasulullah berarti mencintai Allah Swt.

Allah Swt menegaskan bahwa syarat mutlak untuk mendapatkan cinta-Nya adalah mengikuti Rasul saw.

Maksudnya, apa yang dikerjakan oleh Rasul Saw dalam persoalan agama maka kita kerjakan, sedangkan apa yang tidak dikerjakan atau dilarang oleh Rasul saw maka kita tinggalkan.

Dengan kata lain, mengikuti Rasul saw adalah syarat mutlak untuk mendapatkan cinta-Nya sesuai dengan firman-Nya, dalam Quran surah Ali Imran ayat 31,

“Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihimu dan mengampuni dosa-dosamu”.

Inilah hakikat dan makna mencintai Rasul saw.

Pelajaran yang terdapat didalam hadits :

  • Belakangan ini, di tengah-tengah masyarakat sedang marak berbagai aktivitas yang mengatasnamakan cinta Rasul. 

Kecintaan kepada Rasulullah adalah perintah agama dan merupakan prinsip keimanan.

Tetapi untuk mengekspresikan cinta kepada Rasulullah  tidak boleh kita lakukan menurut selera dan hawa nafsu kita sendiri.

Sebab jika cinta Rasul itu kita ekspresikan secara serampangan tanpa mengindahkan syari’at agama maka bukannya pahala yang kita terima, tetapi malahan menuai dosa. 

  • Hadits shahih di atas adalah dalil tentang wajibnya mencintai Nabi  dengan kualitas cinta tertinggi.

Yakni kecintaan yang benar-benar melekat di hati yang mengalahkan kecintaan kita terhadap apapun dan siapapun di dunia ini.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved