Digitalisasi dan Profesionalitas ASN di Sumedang Buah Kepemimpinan Dony-Erwan Bisa Tekan Pemborosan

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Kepemimpinan Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir dan Wakil Bupati, Erwan Setiawan telah membawa Pemerintah Kabupaten Sumedang menjadi daerah dengan penerasan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektrinik (SPBE) terbaik di Indonesia.

Di antara dampak SPBE itu, pemerintah bisa menekan pemborosan anggaran hingga 20 persen. Tentu saja, pelaksanakan pemerintahan digital disokong oleh profesionalitas aparaturnya.

Tiadanya boros anggaran di Sumedang bisa dilihat setelah optimalisasi Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (Sakip) secara digital menjadi e-Sakip.

"Pemkab Sumedang berhasil menekan potensi pemborosan anggaran mencapai 20 persen dalam tata kelola birokrasi pemerintahan. Pengelolaan keuangan di tiap perangkat daerah menjadi efektif, efisien dan ekonomis. Termasuk di desa-desa dengan hadirnya e-sakip desa," kata Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir dalam jawaban atas wawancara tertulis TribunJabar.id, Senin (18/9/2023).

Indeks Sakip Kabupaten Sumedang terus naik sehingga pada tahun 2022 menjadi 76,15 dari sebelumnya menjadi "kuncen" (juru kunci) di tahun 2018 dengan nilai 60,98.

Dengan optimalisasi sistem pemerintahan berbasis elektronik itu, Badan Pemerika Keuangan (BPK) RI mengganjar Kabupaten Sumedang sebagai pemeritahan berpredikeat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam penggunaan anggaran.

"WTP atas laporan keuangan daeran 9 kali secara berturut-turut," kata Bupati.

Ini semua lagi-lagi kembali pada profesionalitas ASN di Sumedang. Menurut Dony, ASN berkualitas ini dihasilkan dari sistem mutasi dan rotasi yang berdasarkan kemampuan dan kualifikasi ASN terhadap tugas yang akan diembannya. Sistem ini disebut sistem meritokrasi.

"Sistem merit ASN di Kabupaten Sumedang menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia sehingga mendapat Anugerah Meritokrasi 2021," katanya.