Budayawan Cirebon Sebut Minat Generasi Muda dalam Melestarikan Seni Budaya Menurun
Generasi muda dinilai kurang berminat terhadap seni budaya asli Indonesia, salah satunya tari topeng khas Kabupaten Cirebon.
TRIBUNPRIANGAN.COM, CIREBON - Generasi muda dinilai kurang berminat terhadap seni budaya asli Indonesia, salah satunya tari topeng khas Kabupaten Cirebon.
Hal itu terungkap dalam diskusi antara relawan Pandawa Ganjar dengan seniman-budayawan di Desa Cikalahang, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Dalam pertemuan itu, mereka mendengarkan aspirasi dan kebutuhan terkait perkembangan seni budaya di Indonesia.
Koordinator Wilayah (Korwil) Pandawa Ganjar Jawa-Bali, Haldoko Danantyas Subandoro menyatakan, pihaknya bersama sekitar 50 seniman-budayawan dan warga di daerah tersebut membahas permasalahan tentang kurangnya minat generasi muda terhadap kesenian dan kebudayaan khas Cirebon, contohnya tari topeng.
Baca juga: Nelayan di Cirebon Adakan Pesta Laut Nadran, Dukung Pelestarian Tradisi dan Budaya
"Sangat banyak sekali kesenian dan kebudayaan yang belum bisa up (ditingkatkan) lebih lanjut. Karena generasi muda penerus bangsa di Cirebon tidak banyak yang antusias melanjutkan warisan budaya dan seni," ujar dia di sela-sela kegiatan dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (12/9/2023).
Karena itu, sukarelawan pendukung Ganjar Pranowo ini ingin membangkitkan serta mengembangkan kesenian dan kebudayaan Cirebon.
"Kegiatan ini dilatarbelakangi dari keresahan budayawan dan seniman untuk menyosialisasikan hal ini kepada generasi muda di Cirebon," ucapnya.
Pria yang akrab disapa Danan itu menuturkan, para seniman dan budayawan mengeluhkan kurangnya wadah seperti sanggar beserta pelatihnya bagi generasi muda untuk mengembangkan kesenian seperti tari topeng dan jaipong.
Baca juga: Wakil Presiden RI Maruf Amin Datang ke Gunungjati Cirebon Disambut Ratusan Anak SD
"Yang dikeluhkan para seniman adalah mereka memiliki banyak kesenian dan kebudayaan yang bisa dikembangkan, tetapi keterbatasan akses dan fasilitas," ucapnya.
Bukan hanya dialog dan sarasehan, mereka juga menampilkan tari topeng untuk memberikan stimulasi kepada generasi muda pentingnya melestarikan kesenian khas Cirebon.
Sementara itu, Pedri Febrianto sebagai pelaku seni dan budaya berharap setelah adanya dialog itu, kesenian Cirebon bisa terus berkembang.
Baca juga: Belajar Model Otodidak, Bocah 9 Tahun Asal Cirebon Ini Sukses Torehkan Beragam Prestasi Modeling
"Mudah-mudahan, dapat menghidupkan kembali seni budaya yang mulai pudar di sini," katanya.
Pria berusia 30 tahun ini juga berharap dibuatkan sanggar-sanggar tari beserta pelatihnya agar generasi muda bisa terus mengembangkan kesenian daerah mereka.
"Saya pengin difasilitasi, tari jaipong dibikinkan sanggarnya, didatangkan pelatihnya agar hidup lagi seni dan budaya di sini," katanya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.