Berita Viral

Viral Ibu Muda Kepergok Mau Buang Bayi Sendiri di Rel Kereta Api, Diduga Syindrom Baby Blues

Viral, Seorang Ibu Muda Kedapatan akan Buang Bayi Sendiri di Rel Kereta Api, Diduga Kena Syindrom Baby Blues

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
kolase TribunJabar.id
Ibu Muda Kedapatan akan Buang Bayi Sendiri di Rel Kereta Api (Instagram/@updateinfojakarta) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Sebuah video memperlihatkan, kejadian tak terduga dariseorang ibu muda yang ingin membuang bayinya ke perlintasan Rel Kereta Api, viral di media sosial.

Diketahui kejadian tersebut terjadi di sekitar Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Video tersebut viral setelah dibagikan ke media sosial instagram oleh beberapa akun, salah satunya yang dibagikan @viralsekali.

"Kasihan ibu nya, Harus suport system dari orang-orang sekitar biar gak seperti itu lg." tulis narasi dalam unggahan.

Dalam video yang beredar luas tersebut, tampak beberapa petugas keamanan tengah menenangkan sang ibu dan si bayi.

Seorang petugas yang memegang kedua tangan sang ibu dan mencoba menenangkan wanita berkerudung navy tersebut.

Baca juga: Pelajar Baku Hantam di Bojongsoang yang Videonya Viral Hanya Terkena Sanksi Ringan

"Sabar buk, kita bicarakan baik-baik yah", kata salah seorang petugaas.

Sang ibu muda tersebut tampak sangat panik bercampur stres yang tergambar di wajahnya.

Ia lantas ingin melepaskan diri dari genggaman si petugas.

"Biarin bapak", kata ibu muda tersebut.

Tampak beberapa penumpang lain yang juga sedang berada di sekitar area tempat kejadian tersebut, datang dan juga ikut mencoba menenangkan sang ibu.

"Ibu kenapa buk?, ibu gak boleh gitu buk dosa", ungkap seorang penumpang wanita lainnya.

Seorang petugas lain yang tenganh mengamkan sang bayi, lantas mencoba memeberikan bayi tersebut kembali kepada ibunya, namun sang ibu menolak dan ingin mencoba melarikan diri.

Sementara itu, Kapolsek Pasar Minggu Kompol David Pratama Purba mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Sabtu 2 September 2023 malam.

Ia menyebut bahwa aksi itu bukanlah sebuah keinginan membuang bayi lantaran dugaan percobaan bunuh diri.

"Saat ke TKP informasi dari stasiun kereta itu bukan penemuan bayi tapi itu orang mau percobaan bunuh diri aja," ujar David Purba, Senin 4 September 2023.

Baca juga: Kepala Sekolah Sebut Video Viral Baku Hantam Pelajar Hanya Iseng dan Spontan

David mejelaskan, percobaan bunuh diri tersebut lantaran sang ibu diduga sedang mengalami strees berat.

Namun beruntung, percobaan menghilangkan nyawa sendiri tersebut berhasil digagalkan petugas keamanan stasiun.

Hingga kini sang ibu telah membuat pernyataan untuk tidak melakukan perbuatannya lagi.

"Barang kali stres, tapi sudah diselamatkan oleh petugas dan sudah kembali ke rumahnya kok," ucap David.

"Dari informasi petugasnya itu si ibunya mau bunuh diri, percobaan, dia mau bunuh diri dan dia udh bikin pernyataan tidak akan mengulangi lagi," lanjutnya.

Baca juga: Viral Video Pelajar Baku Hantam di Bangunan Kosong, Ternyata Kejadian di Kabupaten Bandung

Syndrom baby Bluess

Dilansir dari March of Dimes, baby blues adalah perasaan sedih yang mungkin seorang ibu alami seama beberapa hari pertama usai melahirkan.

Sebanyak 4 dari 5 atau sekitar 80 persen orang dewasa yang baru memiliki anak akan mengalami baby blues.

Kebanyakan orang mengalami baby blues 2 hingga 3 hari setelah bayi lahir.

Sindrom baby blues bisa bertahan hingga 2 minggu dan biasanya hilang sendiri tanpa perawatan khusus.

Meski begitu, baby blues akan memengaruhi diri, usia, pendapatan, budaya, atau tingkat pendidikan penderitanya. Baby blues tidak hanya dialami sosok ibu.

Ayah juga dapat memiliki perasaan sedih yang sama.

Bahkan, kondisi ini bisa terjadi selama 6 bulan hingga 1 tahun lamanya.

Baca juga: Anak Sulung Imami 6 Jenazah Keluarganya Akibat Kecelakaan Maut Viral, Banjir Doa Baik dari Warganet

Penyebab Baby Blues

Pada ibu melahirkan, perubahan hormon dapat menyebabkan baby blues.

Setelah melahirkan, jumlah hormon estrogen dan progesteron tiba-tiba berkurang sehingga menyebabkan perubahan suasana hati.

Akibatnya, mereka mudah merasa lelah dan tertekan. Kurang tidur dan tidak makan dengan baik juga dapat menambah perasaan buruk tersebut.

Ibu yang baru memiliki bayi mungkin akan terganggu secara emosional.

Perasaan gugup merawat bayi atau khawatir terhadap perubahan diri usai melahirkan dapat membuat ibu merasa sedih dan tertekan.

Tekanan saat hamil maupun kehamilan yang tidak direncanakan menjadi alasan lain dari kemunculan sindrom baby blues.

Pada ayah yang istrinya baru melahirkan, sindrom ini juga bisa muncul.

Umumnya karena kurang tidur, masalah rumah tangga, atau stres.

Ayah juga mungkin terkena baby blues karena mengalami perubahan hormon setelah bayi lahir.

Kadar testosteronnya bisa turun sementara kadar estrogen bisa naik.

Hormon lain, seperti kortisol, vasopresin, dan prolaktin, juga dapat meningkat dan menyebabkan depresi.

Baca juga: Polisi Mulai Kenali Bang Jago yang Lakukan Penganiayaan dan Videonya Viral

Gejala Baby Blues

Orang tua yang mengalami sindrom baby blues dapat menunjukkan sejumlah gejala dalam kehidupannya, antara lain:

- Merasa tidak tenang atau mudah khawatir.

- Tidak sabaran dan suka menggerutu.

- Menangis tanpa alasan.

- Merasa tidak menjadi diri sendiri.

- Susah konsentrasi.

- Perubahan mood.

- Merasa sedih atau frustasi.

- Sering menarik diri dan menyendiri.

- Kehilangan minat pada pekerjaan dan hobi, tapi bisa juga malah lebih memilih bekerja selain mengurus anak.

- Merasa marah, murung, dan rewel. Merasa putus asa atau kewalahan.

- Sulit tidur atau membuat keputusan.

Baca juga: Viral, Mobil Pelat T di Bandung Nyalakan Lampu Belakang Ganggu Pengguna Lain, Bikin Geram Warganet

Cara Mengatasi Baby Blues

Baby blues dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Meski begitu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk merasa lebih baik usai melahirkan:

- Memanfaatkan waktu istirahat dan tidur dengan baik.

- Mintalah bantuan dari pasangan, keluarga, dan teman.

- Luangkan waktu sesekali untuk diri sendiri.

- Coba menjalin kontak dengan orang tua baru lainnya untuk berbagi saran.

- Jangan minum alkohol, menggunakan narkoba, atau menyalahgunakan obat dari dokter.

- Makan makanan sehat dan berolahraga secara rutin.

Jika sindrom baby blues yang dimiliki bertambah parah hingga menjadi depresi, maka segera minta bantuan kepada ahli terkait, misal dokter anak, psikolog, atau psikiater.

Sebelum melahirkan, ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi lemak DHA (Docosahexaenoic Acid) dan EPA (Eicosapentaenoic Acid) dari Omega-3.

Keduanya diyakini dapat menurunkan risiko kelahiran prematur dan menurunkan risiko depresi pascapersalinan pada ibu baru.

Baca juga: Viral, Seorang Ibu Terekam CCTV Sedang Oleskan Dagangan ke Area Intimnya, Warganet: NaudzubiLlah

Cara Meminimalisasi Baby Blues

Dikutip dari laman Kemenkes, berikut tindakan atau meminimalisasikan baby blues syndrome menurut Pandji (2010), adalah sebagai berikut :

a. Membuat persiapan sebelum lahiran

Mempersiapkan jauh-jauh hari kelahiran yang sehat, ibu yang hamil dan suaminya harus benar-benar di persiapkan dari segi kesehatan janin pada saat kehamilan, mental, finansial dan social.

b. Membuat list pembagian tugas selama kehamilan

Adanya pembagian tugas antara suami dan istri pada saat proses kehamilan berlangsung.

c. Membangun Komunikasi dengan Pasangan

Bersama-sama istri merajut suatu kepercayaan dan keyakinan dengan adanya anak karier kita akan terus berjalan.

Cobalah berbagi rasa dengan suami atau orang terdekat lainnya. Dukungan dari mereka bias membantu anda mengurangi depresi.

d. Istirahat cukup bagi ibu

Merencanakan mempekerjakan pembantu untuk membantu mengurus dan merawat bayi dan pekerjaan rumah tangga pasca ibu melahirkan.

Ibu yang baru saja melahirkan sangat butuh istirahat dan tidur yang cukup.

Lebih banyak istirahat di minggu-minggu dan bulan-bulan pertama setelah melahirkan, bisa mencegah depresi dan memulihkan tenaga yang seolah terkuras habis.

e. Konsumsi makanan sehat dan bergizi

Konsumsilah makanan yang bernutrisi agar kondisi tubuh cepat pulih, sehat dan segar.

f. Minta bantuan tenaga ahli

Saat cara-cara di atas sudah dilakukan, namun hasilnya belum menunjukkan yang maksimal.

Mama bisa berkonsultasi lebih lanjut pada ahli atau expert yang biasa menangani permasalahan ini.

Sumber : (Kompas.com/Kemenkes)

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved