BBM Petralite Dihapus

Petralite Bakal Ditarik dari Peredaran Mulai Tahun Depan, Benarkah? Ini Kata Dirut Pertamina

Petralite Bakal Ditarik dari Peredaran Mulai Tahun Depan, Benarkah? Ini Kata Dirut Pertamina

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
(tribun jabar/firman suryaman)
Seorang pengendara motor mengisi BBM secara mandiri di SPBU Pertamina, Jalan RE Martadinata, Kota Tasikmalaya. 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Beban berat rakyat nampaknya makin bertambah menyoal simpang siur mengenai kabar Bahan Bakar Minyak (BBM) di tanah air.

Pasalnya baru ini Dikerektur Utama PT Pertamina Persero mengumumkan produk bersubsidi yakni BBM jenis Petralite akan ditarik dari peredaran mulai tahun depan.

Kabar ini menguat dengan pernyataan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, bahwa akan diganti dengan Pertamax Green 92 yang merupakan hasil dari aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di mana produk BBM yang bisa dijual di Indonesia minimal RON 91.

Dimana ketentuan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nomor P20/Menlhk/Setjen/Kum1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang.

Baca juga: Siap-siap! Pertamina Bakal Tarik Petralite dari Peredaran, Diganti dengan Bahan Bakar Ini

Hal ini juga merupakan hasil komitmen Pertamina yang mendukung langkah pemerintah untuk menurunkan emisi dari bensin.

"Jadi itu sudah sangat pas, dari aspek lingkungan," kata Nicke.

Ia menuturkan, nantinya hanya akan ada tiga jenis BBM gasoline di 2024.

Terdiri dari Pertamax Green 92 yang akan diluncurkan mulai tahun depan.

Lalu Pertamax Green 95 yang sudah tersedia di sejumlah SPBU Jakarta dan Surabaya, serta Pertamax Turbo.

Baca juga: Dirut Pertamina Asal Tasikmalaya Putuskan Tahun Depan Tak Jual Lagi BBM Pertalite, Ini Penggantinya

Sekedar informasi Pertamax Green 92 merupakan BBM hasil percampuran Pertalite dengan 7 persen etanol atau E7, sehingga RON-nya naik dari 90 menjadi 92.

Sedangkan Pertamax Green 95 merupakan BBM hasil percampuran Pertamax dengan 5 persen etanol atau E5 di 2023, dan akan menjadi 8 persen etanol atau E8 di 2024.

"Jadi tahun depan hanya akan ada tiga produk, di mana ada dua green gasoline yang akan menjadi produk dari Pertamina," ucap Nicke.

"Jadi, ada 2 green gasoline, green energy, low carbon yang jadi produk baru dari Pertamina," jelasnya.

Dengan meluncurkan energi hijau ini, Nicke menekankan tak hanya bisa menurunkan emisi karbon, tetapi juga mengurangi anggaran untuk impor gas.

"Jadi ini sudah sangat pas, satu, aspek lingkungan bisa turunkan karbon emisi. Kedua, mandatory bioetanol bisa kita penuhi. Ketiga, kita menurunkan impor gasoline," pungkas Nicke.

Baca juga: Pro Kontra Rencana Penghapusan BBM Sejuta Umat Petralite di Tahun Depan, Diganti Pertamax Green 92

Halaman
1234
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved