BBM Petralite Dihapus

Petralite Bakal Dihapuskan, Ini Daftar Sisa 3 Produk Pertamina yang Bakal Dijual Tahun Depan

Petralite Bakal Dihapus, Ini Daftar Sisa 3 Produk Pertamina yang Bakal Dijual Tahun Depan

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Tribunjabar.id
Per tahun 2024, PT Pertamina berencana untuk menghapus bahan bakar minyak (BBM) RON 90 atau Pertalite dan digantikan oleh Pertamax Green 92 pada tahun 2024. Sehingga hanya ada 3 jenis BBM yang dijual, berikut daftarnya. (TRIBUN JABAR/Gani Kurniawan) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Rencan PT Pertamina dalam menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) dari daftar produknya kian mantap.

Pasalnya, kabar penghapusan BBM dengan nama lain RON 90 ini, dilakukan sejalan dengan langkah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yakni Program Langit Biru.

Tujuannya untuk menurunkan emisi kendaraan akibat emisi BBM berkualitas rendah.

Selain itu, langkah ini dilakukan guna mengurangi anggaran untuk impor gas yang telah membengkak menjadi 4,89 miliar dolar AS.

Atau melonjak sebesar 19,5 persen dari anggaran pada tahun 2021 lalu dimana saat itu dari impor gas hanya berkisar 4,09 miliar dolar AS.

"Ini kita lanjutkan sesuai dengan rencana Program Langit Biru tahap dua, di mana BBM subsidi kita naikan dari RON 90 ke RON 92. Karena aturan KLHK itu menyatakan oktan number yang boleh dijual di Indonesia itu minimal 91," kata Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati, Rabu (30/8/2023), dikutip TribunBisnis yang menyadur, kanal YouTube Komisi VII DPR RI Channel.

Baca juga: Petralite Bakal Ditarik dari Peredaran Mulai Tahun Depan, Benarkah? Ini Kata Dirut Pertamina

Rencananya usai BBM jenis pertalite resmi dihapus, pemerintah bersama PT Pertamina akan merilis Pertamax Green 92 pada tahun 2024.

Sebagai informasi, Pertamax Green 92 merupakan BBM jenis Pertalite yang dicampur 7 persen bioetanol (E7) sehingga memiliki RON 92.

Karena etanol yang dicampurkan terbuat dari bahan nabati molases tebu, penggunaan Pertamax Green 95 diklaim dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, karbon dioksida, nitrogen oksida, dan partikel PM2

Selain itu termasuk Pertamax Green 95 juga dapat meningkatkan bauran energi terbarukan yang ditargetkan mencapai 23 persen pada 2025.

Baca juga: Pro Kontra Rencana Penghapusan BBM Sejuta Umat Petralite di Tahun Depan, Diganti Pertamax Green 92

Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

Nicke mengatakan, rencana penghapusan RON 90 alias Petralite ini akan akan dialihkan menjadi pertamax green 92.

Hal ini sejalan dengan aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di mana produk BBM yang bisa dijual di Indonesia minimal RON 91.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di mana produk BBM yang bisa dijual di Indonesia minimal RON 91.

Dimana ketentuan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nomor P20/Menlhk/Setjen/Kum1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang.

Hal ini juga merupakan hasil komitmen Pertamina yang mendukung langkah pemerintah untuk menurunkan emisi dari bensin.

"Jadi itu sudah sangat pas, dari aspek lingkungan," kata Nicke.

Baca juga: Siap-siap! Pertamina Bakal Tarik Petralite dari Peredaran, Diganti dengan Bahan Bakar Ini

Daftar Tiga Produk Pertamina yang Dijual Tahun 2024

Nicke menambahkan, nantinya hanya akan ada tiga jenis BBM gasoline di 2024.

Terdiri dari Pertamax Green 92 yang akan diluncurkan mulai tahun depan, yang merupakan BBM hasil percampuran Pertalite dengan 7 persen etanol atau E7, sehingga RON-nya naik dari 90 menjadi 92.

Lalu Pertamax Green 95, yang merupakan BBM hasil percampuran Pertamax dengan 5 persen etanol atau E5 di 2023, dan akan menjadi 8 persen etanol atau E8 di 2024, yang sudah tersedia di sejumlah SPBU Jakarta dan Surabaya, serta Pertamax Turbo.

"Tahun depan hanya akan ada tiga produk, di mana ada dua green gasoline yang akan menjadi produk dari Pertamina," ucap Nicke.

"Jadi, ada 2 green gasoline, green energy, low carbon yang jadi produk baru dari Pertamina," jelasnya.

Dengan meluncurkan energi hijau ini, Nicke menekankan tak hanya bisa menurunkan emisi karbon, tetapi juga mengurangi anggaran untuk impor gas.

"Jadi ini sudah sangat pas, satu, aspek lingkungan bisa turunkan karbon emisi. Kedua, mandatory bioetanol bisa kita penuhi. Ketiga, kita menurunkan impor gasoline," pungkas Nicke.(*)

(TribunPriangan/LuluAuliaLisaholith)

Artikel ini telah tayang di TribunBisnis.com (Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Endra Kurniawan

Simak berita update TirbunPriangan.com lainnya di : Google News

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved