Hadir di Wisuda ke-III IUQI Bogor, Effendy Gozali Singgung soal Pentingnya Bangun Networking
Menurut Effendy Ghozali, pada era ini manusia dihadapi dengan berbagai macam ketidakpastian karena adanya perubahan yang begitu cepat.
TRIBUNPRIANGAN.COM, BOGOR - Arus informasi yang sangat pesat menjadi tantangan ke depan yang harus dihadapi oleh generasi muda saat ini.
Hal itu diungkapkan Prof. Effendy Ghozali dalam orasi ilmiahnya pada acara wisuda Institut Ummul Quro Al-Islami (IUQI) di Hotel Braja Mustika Bogor, Senin (21/8/2023).
Menurut Effendy Ghozali, pada era ini manusia dihadapi dengan berbagai macam ketidakpastian karena adanya perubahan yang begitu cepat.
Baca juga: Pemerintah Kota Cimahi Buka Lowongan PPPK untuk CPNS Tahun 2023, Ini Formasi dan Jumlahnya
"Dalam menghadapi tantangan ini, sangat penting bagi para wisudawan agar membuat networking seluas dan sekuat-kuatnya. Sebab, networking sangat mendukung dalam menentukan kesuksesan wisudwan," ujar Effendy.
Sementara itu, dalam sambutannya rektor Institut Ummul Quro Al-Islami, Dr. Syaiful Falah, M.Pd.I turut memberikan pesan kepada 310 wisudawan.
Dikatakan Syaiful, mau jadi apapun nantinya para wisudawan, harus memiliki kualitas dan dapat menginspirasi lingkungan.
"Jika nanti ada di antara wisudwan menjadi guru, baik di sekolah kecil, madrasah, dan di sekolah mana pun. Jadilah guru yang mampu menginspirasi anak didiknya, sehingga anak didiknya akan menjadi orang yang besar dan bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa," ujar Syaiful.
Baca juga: Coba Yuk Bikin Resep Bola-Bola Talas, Salah Satu Makanan Lezat Berbahan dari Talas Bogor
Selain itu, Syaiful pun berpesan agar para wisudwan senantiasa meramaikan mushola dan majlis taklim, salah satunya dengan tidak meninggalkan sholat.
Para wisudawan dari Institut Ummul Quro Al-Islami pun mendapatkan paparan dari Prof. Masykur Ali Musa yang menyarankan agar wisudawan menanamkan jiwa kewirausahaan Islam.
"Sebelum menanamkan itu, pertama kali yang harus ditanamkan adalah akidah, sebagai pondasi dalam menanamkan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda Islam," ujar Masykur.
Menurutnya, pada zaman ini terdapat pergeseran mengenai istilah keuasaan, dulu penguasa terletak pada militer power akan tetapi sekarang bergeser ke pemilik modal.
"Seseorang boleh menjadi penguasa, akan tetapi ingat, di belakang penguasa ada pengusaha," katanya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.