BPBD & Perumdam Tirta Galuh Salurkan 2.000L Air Bersih untuk Warga di Dusun Cicurug Ciamis
Bantuan suplai air bersih yang disalurkan sebanyak 2000 liter dan itu merupakan kerja sama antara BPBD dan Perumdam Tirta Galuh Ciamis.
Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini
TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis menyalurkan bantuan air bersih demi mengatasi musibah kekeringan yang terjadi di Dusun Cicurug, Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Minggu (20/8/2023).
Bantuan suplai air bersih yang disalurkan sebanyak 2000 liter dan itu merupakan kerja sama antara BPBD dan Perumdam Tirta Galuh Ciamis.
Kepala Dusun Cicurug, Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, Didah Nuraidah, berterima kasih atas bantuan air bersih yang diberikan Perumdam dan BPBD.
Baca juga: Progres Tol Getaci, Lelang Ulang Dilakukan Akhir 2023 dan Ditargetkan Rampung Sampai Ciamis 2024
"Saya perwakilan dari masyarakat mengucapkan terima kasih kepada PDAM dan BPBD atas bantuan air bersihnya untuk warga di sini," ujar Didah.
Dia juga turut berterima kasih kepada Bupati Ciamis Herdiat Sunarya melalui Perumda dan BPBD karena telah cepat tanggap merespons kebutuhan warga.
“Kami mengucapkan terima kasih atas bantuannya dengan begitu cepat tanggap sehingga masyarakat merasa senang,” tambahnya.
Penyaluran bantuan air bersih dihadiri oleh pihak kepolisian serta Kepala Desa Cijulang didampingi Sekdes.
Baca juga: 24 Desa dan 4 Kecamatan di Kabupaten Ciamis Terjangkau Tol Getaci, Ini Nama Desanya
Didah menyampaikan harapan warga, apabila air yang diberikan pada bantuan kali ini habis, pihaknya akan kembali meminta bantuan.
“Bilamana ini habis, saya mau minta bantuan lagi selama dalam musim kemarau,” pungkasnya.
Rohayati, salah satu warga yang ikut merasakan manfaat bantuan air bersih itu ikut menyampaikan rasa terima kasihnya.
Rohayati mengakui, masyarakat di Dusun Cicurug memang sudah mengalami kesulitan air sejak beberapa minggu ke belakang.
"Karena sumur di rumah sudah kekeringan sehingga warga harus mengambil air dari sawah," ucapnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.