Tol Getaci

Pemkab Tasikmalaya Gigit Jari, Nasib 2 Exit Tol Getaci Impiannya Terancam tak Jadi Dibangun

Dalam progres yang berjalan, nampaknya Pemkab Tasikmalaya harus sedikit berlapang dada, karena 2 pitu tol tersebut hanya sebatas mimpi belaka.

|
Dok. Kementerian PUPR
Ilustrasi Tol Getaci, jalan tol yang menghubungkan Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Terhitung sejak Mei 2023, Pemkab Tasikmalaya berkeinginan menambah dua exit Tol Getaci di wilayahnya dengan maksud untuk mendukung pengembangan ekonomi wilayah.

Kedua lokasi pintu tol tersebut terletak di Kecamatan Cineam dan Jalur Ciawi-Singaparna atau Cisinga.

Dalam progres yang berjalan, nampaknya Pemkab Tasikmalaya harus sedikit berlapang dada.

Sebab kedua exit Tol Getaci itu hanya sebatas mimpi belaka.

Sebelumnya dalam perencanaan awal, exit Tol Getaci yang akan melintas di wilayah Kabupaten Tasikmalaya akan didukung dengan satu exit tol yakni di Kecamatan Singaparna.

Hal ini lantas dirasa tak cukup menopang kestabilan dari tol terpanjang di Indonesia yang melintas di wilayahnya.

Baca juga: 72,16 Hektar Lahan 6 Desa di Kabupaten Bandung Bakal Diratakan untuk Pembangunan Tol Getaci

Untuk itu, Pemkab Tasikmalaya mengusulkan penambahan dua exit tol tambahan.

Bahkan usulan tersebut sudah disampaikan ke Kementerian PUPR melalui Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Namun hingga kini belum juga ada jawaban pasti bahkan rencana lebih lanjut dari Mentri Kementerian PUPR.

Alasan Tak Bisa Dibangun 2 Exit Tol di Kabupaten Tasikmalaya

Diketahui, dalam paparan market sounding proyek Tol Getaci yang digelar pada 13 Juli 2023 lalu di Jakarta, proyek Tol Getaci ruas Gedebage hingga Ciamis sepanjang 108 kilometer akan dilengkapi dengan 1 junction dan 7 simpang susun.

Meliputi daerah:

1. Junction Gedebage (Kota Bandung STA 0,00 )

2. Simpang Susun Majalaya (Kabupaten Bandung STA 10,855)

3. Simpang Susun Nagreg (Kabupaten Bandung STA 22,550)

4. Simpang Susun Garut Utara (Kabupaten Garut STA 44,850)

5. Simpang Susun Garut Selatan (Kabupaten Garut STA 52,100)

6. Simpang Susun Singaparna (Kabupaten Tasikmalaya STA 82,100)

7. Simpang Susun Tasikmalaya (Kota Tasikmalaya STA 94,900)

8. Simpang Susun Ciamis (Kabupaten Ciamis STA 108,300)

Dari paparan tersebut tidak tercantum adanya simpang susun yang mengarah ke exit tol di Cineam dan Cisinga.

Namun exit tol di Kabupaten Tasikmalaya masih tetap sama dengan site plan awal yakni hanya ada satu exit tol di Kecamatan Singaparna.

Hal inilah yang ditakutkan Pemkab Tasik jika usulan tersebut tertolak, dan tidak ditindak lanjuti.

Baca juga: Tol Getaci Menggusur 37 Desa dan 7 Kecamatan di Garut, Berikut Nama Desanya

Diketahui sebelumnya, keinginan besar Pemkab Tasik mengenai dua exit tol tersebut telah diasampaikan sejak Januari 2023 lalu.

Apalagi kawasan Utara dinilai memiliki potensi yang cukup lengkap untuk dikembangkan.

Dengan potensi-potensi itulah, pada akhir tahun lalu mencuat keinginan mereka menjadi wilayah otonom yang terpisah dari Kabupaten Tasikmalaya.

Wilayah Utara ini dinilai telah didukung oleh infrastruktur yang lengkap seperti kondisi jalan yang mulus, Pasar Rajapolah, Pasar Ciawi, terminal, lembaga pendidikan mulai TK hingga Perguruan Tinggi.

Baca juga: Tol Getaci Menggusur 24 Desa dan 4 Kecamatan di Kabupaten Ciamis, Berikut Nama Desanya

Hal senada dikemukakan Wakil Bupati Cecep Nurul Yakin pada Juni lalu.

Menurutnya, pengusulan adanya exit Tol Getaci di Jalan Cisinga untuk mempermudah askes kendaraan di jalur Tasik Utara.

Karena bila exit tol tersebut hanya di wilayah Singaparna, maka lalu lintas kendaraan akan menjadi macet di pusat perkotaan Singaparna.

"Apalagi belum adanya jalan lingkar saat ini," tambahnya.

Selain itu, jelas Zen, alasan lainnya karena di wilayah Padakembang itu akan ada pasar dan terminal.

Sehingga, dengan adanya exit tol maka akan hidup dan mempermudah akses ekonomi masyarakat setempat.

Sedangkan usulan adanya exit tol di Cineam, menurut Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto, karena dibutuhkan sejalan dengan rencana pengembangan wisata, serta dengan adanya Bendungan Leuwikeris.

Menurutnya, di wilayah Cineam dan sekitarnya seperti Cineam, Manonjaya, Salopa, Karangjaya, saat ini tengah dikembangkan potensi wisatanya.

Terlebih di Kecamatan Karangjaya ada salah satu destinasi wisata alam yang sudah cukup dikenal yakni Pangangonan Hill.

Baca juga: TERUSIR, Desa Bojong Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung Tergusur Mega Proyek Jalan Tol Getaci

Profil Jalan Tol Getaci

Kementerian PUPR tengah melakukan proses tender (lelang) ulang proyek tol tersebut pasca tidak terjadinya penandatanganan perjanjian dukungan pembiayaan perbankan atau financial close.

Sebelumnya pemenang lelang pengusahaan Tol Getaci telah ditetapkan pada Januari 2022 lalu, yaitu konsorsium PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC).

Konsorsiumnya terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Daya Mulia Turangga-PT Gama Group-PT Jasa Sarana, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

"Lelang ulang belum, baru pengumuman. Lelang ulang Getaci sedang proses pemutusan, iya (dibangun tahun ini)," beber Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai peresmian pabrik Lead Rubber Bearing (LRB) di Karawang, Senin (30/1/2023) lalu.

Baca juga: TERUSIR, Desa Bojong Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung Tergusur Mega Proyek Jalan Tol Getaci

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian juga pernah menyampaikan, konstruksi jalan tol akan dilaksanakan setelah ada investor yang memenangkan lelang ulang.

Namun meski target konstruksi Tol Getaci mundur dari rencana awal, proses pengadaan lahan dipastikan tetap berjalan.

"Untuk pengadaan lahannya jalan terus sampai dengan Garut untuk pembangunan tahap satu. Pembebasan atau pengadaan lahan ini dilakukan oleh Kementerian PUPR," pungkas Hedy di Gedung DPR RI, Jakarta, pada Selasa (18/01/2023), dikutip dari Antara.

Sementara itu Jalan Tol Getaci melintasi dua provinsi Pulau Jawa, yaitu Jawa Barat sepanjang 171,40 kilometer dan Jawa Tengah sepanjang 35,25 kilometer. Sehingga total panjangnya 206,65 kilometer.

Baca juga: Tol Getaci Gusur Lahan 28 Desa dan 6 Kecamatan di Kabupaten Bandung, Ini Daftar Desanya

Konstruksi Tol Getaci Dibangun 2022

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit dalam laporannya juga menambahkan, dengan dibangunnya Jalan Tol Getaci diharapkan peningkatan konektivitas dan ekonomi di Indonesia khususnya di kawasan selatan Pulau Jawa yang berada di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah, serta mendukung Kawasan Pariwisata Pangandaran.

Dikatakan Danang, Jalan tol Getaci akan mulai konstruksinya pada Triwulan III Tahun 2022 setelah diperoleh tanah bebas dan diharapkan bisa lebih cepat.

"Sesuai pesan bapak Presiden Jokowi serta bapak Menteri Basuki pada tahun 2022 ini adalah tahun kualitas, kita semua mengharapkan pekerjaan proyek tol ini memiliki hasil dengan kualitas yang semakin lebih baik dengan standar internasional," ujarnya.

Jalan Tol Getaci sepanjang 206,65 km melintas di dua provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat sepanjang 171,40 Km dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 35,25 Km dengan total Panjang 206,65 Km.

Untuk tahap 1 yakni Seksi 1 JC Gedebage – SS Garut Utara, dan Seksi 2 SS Garut Utara – SS Tasikmalaya dengan target operasi pada tahun 2024. Kemudian tahap 2 terdiri dari Seksi 3 SS Tasikmalaya – SS Patimuan, dan Seksi 4 SS Patimuan – SS Cilacap dengan target operasi pada tahun 2029.

Baca juga: 17 Desa dan 5 Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya Terpetakan Tol Getaci, Ini Nama Desanya

Masa pengusahaan Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap adalah selama 40 tahun terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dengan nilai investasi sebesar Rp 56,20 triliun yang dilaksanakan oleh PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dibentuk oleh konsorsium pemenang lelang.

Konsorsium selaku pemenang pelelangan proyek ini terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Daya Mulia Turangga-PT Sarana-PT Gama Group, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero Tbk (Konsorsium).

Ruas Tol Getaci pada tahap konstruksi dan operasi dibagi menjadi 2 bagian, yakni Tahap 1 Gedebage - Tasikmalaya, dan konstruksinya dilakukan pada tahun 2022 sampai selesai 2024.

Kemudian Tahap 2 selanjutnya dari ruas Tol Tasikmalaya-Cilacap pada tahun 2027 diperkirakan selesai tahun 2029 dan nantinya terdapat jeda pengoperasian sekitar 3 tahun.

Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap nantinya memilki 10 Simpang Susun (SS) yakni SS Majalaya, SS Nagrek, SS Garut Utara, SS Garut Selatan, SS Singaparna, SS Tasikmalaya, SS Ciamis, SS Banjar, SS Patimuan, dan SS Cilacap.(*)

Simak berita upade TribunPriangan.com lainnya di : Google News

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved