Tol Getaci
72,16 Hektar Lahan 6 Desa di Kabupaten Bandung Bakal Diratakan untuk Pembangunan Tol Getaci
72,16 Hektare Tanah di 6 Desa Bakal Diratakan, Guna Kelancaran Tol Getaci, Salah Satunya Desa Bojong di Nagreg
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Nantinya di exit tol ini juga akan dilakukan pelebaran jalan di ruas Jalan Raya Nagreg, karena terlihat patok berwarna kuning di bagian halaman Rumah Makan Dermaga Sunda, Rumah Makan Ma Ecot, hingga SPBU.
Untuk pembangunan exit tol di Desa Citaman ini, luas lahan yang terkena proyek mencapai 2,03 hektare.
Sementara itu, lokasi jalan simpang susunnya akan berada di Kampung Cibisoro, Desa Bojong, Kecamatan Nagreg.
Itulah yang membuat lahan di Desa Bojong akan terdampak seluas 66,85 hektare, karena selain akan menjadi perlintasan Tol Getaci, juga akan dibangun simpang susun yang menghubungkan dengan exit tol Nagreg.
Namun demikian, hingga saat ini pembayaran uang ganti rugi atau UGR di Desa Bojong belum juga terlaksanakan.
Bahkan kegiatan musyawarah UGR sebelum masuk ke tahap pembayaran UGR belum juga dilaksanakan.
Dengan luas lahan yang mencapai lebih dari 66 hektare yang akan terdampak di Desa Bojong, maka proses pembebasan lahan untuk proyek Tol Getaci di desa ini akan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Baca juga: TERUSIR, Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung Tergusur Mega Proyek Jalan Tol Getaci
Sementara itu, 5 desa lain yang juga ikut tergerus berada di beberapa titik berbeda, yakni:
- Desa Mandalawangi (32,85 hektare)
- Desa Ciherang (23,08 hektare)
- Desa Nagreg (0,41 hektare)
- Desa Citaman (2,03 hektare)
- Desa Ganjar Sabar (13,79 hektare)
Jika semua jumlah tersebut digabungkan maka kurang lebih akan ada 72,16 Hektare lahan di Kecamatan Nagreg yang akan diratakan, untuk pembangungan Tol Getaci.
Baca juga: TERUSIR, Desa Bojong Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung Tergusur Mega Proyek Jalan Tol Getaci
Konstruksi Tol Getaci Dibangun 2022
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit dalam laporannya juga menambahkan, dengan dibangunnya Jalan Tol Getaci diharapkan peningkatan konektivitas dan ekonomi di Indonesia khususnya di kawasan selatan Pulau Jawa yang berada di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah, serta mendukung Kawasan Pariwisata Pangandaran.
Dikatakan Danang, Jalan tol Getaci akan mulai konstruksinya pada Triwulan III Tahun 2022 setelah diperoleh tanah bebas dan diharapkan bisa lebih cepat.
"Sesuai pesan bapak Presiden Jokowi serta bapak Menteri Basuki pada tahun 2022 ini adalah tahun kualitas, kita semua mengharapkan pekerjaan proyek tol ini memiliki hasil dengan kualitas yang semakin lebih baik dengan standar internasional," ujarnya.
Jalan Tol Getaci sepanjang 206,65 km melintas di dua provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat sepanjang 171,40 Km dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 35,25 Km dengan total Panjang 206,65 Km.
Untuk tahap 1 yakni Seksi 1 JC Gedebage – SS Garut Utara, dan Seksi 2 SS Garut Utara – SS Tasikmalaya dengan target operasi pada tahun 2024. Kemudian tahap 2 terdiri dari Seksi 3 SS Tasikmalaya – SS Patimuan, dan Seksi 4 SS Patimuan – SS Cilacap dengan target operasi pada tahun 2029.
Baca juga: Tol Getaci Gusur Lahan 15 Kelurahan dan 4 Kecamatan di Kota Tasikmalaya, Ini Daftar Desanya
Tol Getaci
Desa Bojong
Nagreg
Kabupaten Bandung
Desa Mandalawangi
Desa Ciherang
Desa Nagreg
Desa Citaman
Desa Ganjar Sabar
pembangunan
lahan
Tol Getaci Menggusur 28 Desa dan 6 Kecamatan di Kabupaten Bandung, Berikut Nama Desanya |
![]() |
---|
Tol Getaci Menggusur 24 Desa dan 4 Kecamatan di Kabupaten Ciamis, Berikut Nama Desanya |
![]() |
---|
Tol Getaci Menggusur 15 Kelurahan dan 4 Kecamatan di Kota Tasikmalaya, Berikut Nama Desanya |
![]() |
---|
TERUSIR, Desa Bojong Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung Tergusur Mega Proyek Jalan Tol Getaci |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.