Berita Viral
VIRAL, Anak 11 Tahun Main Roleplay di Tiktok Diciduk Sang Ayah, Ternyata Ini Klasifikasi Game RP
Viral, Anak 11 Tahun Main Roleplay di Tiktok, Jadi Perhatian Psikiater Banyak yang Tak Disadari Kerena Kelalaian Orang Tua, Apa itu RP?
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TRIBUNPRIANGAN.COM - Sebuah video memeperlihatkan seorang ayah yang kesal dan memarahi anak perempuannya tengah viral di media sosial.
Bukan tanpa sebab sang ayah memarahi sambil mengambil video sang anak, lantaran anak tersebut kedapatan tengah bermain Game Roleplay (RP) di aplikasi Tiktok.
Setelah ditelusuri lebih jauh, alasan utama sang ayah sangat marah karena si anak ternyata melakukan RP dengan sejumlah pengguna TikTok yang bahkan tidak dikenalnya.
Baca juga: Bupati Pangandaran Bentuk Tim Khusus Selesaikan Kasus Tabungan Murid yang Hilang Ratusan Juta
Parahnya lagi, konten RP yang dilakukan sudah berbau dewasa sampai-sampai bocah tersebut diceritakan sudah memiliki anak yang perannya dimainkan oleh user TikTok lain.
Dalam video yang diunggah akun @jeshagalau terlihat sang anak menagnis sejadi-jadinya dan meminta sang ayah untuk tidak mengambil gambar dirinya, karena merasa malu.
Baca juga: VIRAL Video Onadio Leonardo Marah-marah hingga Pukul Lampu Terekam CCTV
Bocah perempuan berusia 11 tahun tersebut lantas hanya bisa menagis dan menutupi wajahnya dengan buku berbentuk noot berukuran besar saat dividio oleh sang ayah.
"Ga usah kaya gitu ayah!", ucap sang anak sambil menebas Handphone yang di pegang sang ayah.
Sang ayah lantas tak mengindahkan permintaan putrinya tersebut dan malah menjelaskan perbuatan putriya agar tak terulang dan bisa menjadi pelajaran bagi yang menonton video tersebut.
"Nih, bocah segede gini ni yang lu..lu pada cakep tadi", ucap sang ayah dalam video tersebut.
Dia menyoroti pentingnya fokus pada pendidikan dan perkembangan pribadi yang sehat.
Ayahnya juga menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara hiburan online dan tanggung jawab sehari-hari.
Baca juga: Viral, Aksi Youtuber Asal Tasikmalaya Mengubur Diri Sendiri Sambil Dililit Ular Berakhir ke IGD
Berdasarkan rekaman video yang diunggah ulang oleh pengguna akun @jeshagalau pada tanggal 15 Juni 2023, terlihat seorang anak perempuan kecil menangis.
Anak tersebut bernama Bintang dan berusia 11 tahun.
Dalam video tersebut, terlihat bahwa ayah Bintang mengingatkan anaknya dengan keras. Akun TikTok @jeshagalau menuliskan, “Ini adalah pelajaran bagi kamu, Bintang. Ayah kamu melakukan ini semua demi masa depan kamu.”
Selanjutnya, akun tersebut menambahkan, “Kamu boleh bermain peran (RP), tetapi harus meminta izin terlebih dahulu kepada orangtua, bukan? Jika kamu sudah meminta izin sejak awal, mungkin situasinya tidak akan menjadi seperti ini.”
Dalam situasi ini, penting bagi keluarga untuk terlibat dalam dialog terbuka dan empati.
Ayah dari anak tersebut dapat memanfaatkan momen ini untuk membantu anaknya memahami konsekuensi kecanduan dan membimbingnya dalam menemukan kegiatan lain yang lebih seimbang dan bermanfaat.
Baca juga: Pilu, Bocah Terkena Gigitan Anjing Rabies Meninggal Dunia, Perawatan Sang Bocah Viral di Medsos
Kasus ini juga menjadi pengingat bagi orang tua tentang pentingnya pemantauan dan pengawasan yang tepat terhadap aktivitas online anak-anak mereka.
Orang tua harus selalu terlibat dalam kehidupan digital anak-anak mereka dan memberikan arahan yang sehat mengenai penggunaan media sosial dan waktu yang dihabiskan di dunia maya.
Dalam menghadapi situasi seperti ini, penting bagi semua pihak untuk mengedepankan komunikasi yang baik, pemahaman, dan pendekatan yang mendukung agar anak-anak dapat belajar dari kesalahan mereka dan tumbuh secara positif.
Baca juga: VIRAL, Video Pria Angkat Motor Nyebrang Jalan yang Sedang Diperbaiki, Persis Adegan Superhero
Tanggapan Psikiater
Fenomena ini pun menarik perhatian psikiater dr Lahargo Kembaren, SpKj.
Ia menilai permainan roleplay di media sosial seperti itu bisa mengganggu perkembangan kepribadian anak.
"Jadi anak dan remaja itu jelas masih ada pertumbuhan dan perkembangannya. Pertumbuhan dan perkembangan ini bukan hanya fisik saja, tapi juga pertumbuhan dan perkembangan mental emosional," ungkapnya
dr Lahargo menyebut roleplay di media sosial bisa memicu terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan, seperti pelecehan seksual dan kekerasan verbal. Dampaknya bisa menimbulkan efek traumatis pada anak.
"Itu akan tersimpan di alam bawah sadar anak, menjadi traumatis gitu. Setiap anak di fase umurnya bisa berkembang ke arah positif atau negatif tergantung bagaimana interaksi dan konflik yang terjadi di fase umur itu," paparnya.
Baca juga: VIRAL, Senyum Indah Adek Nelso Anak Papua Bikin Warganet Meleleh: Mewakili Senyum Anak Indonesia
"Misalnya di melakukan permainan roleplay tadi, pembentukan jati dirinya itu menjadi rusak karena yang tadinya harusnya sesuai dengan norma nilai tapi menjadi kacau, dan menimbulkan kebingungan terhadap masalah psikologisnya," sambungnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan permainan roleplay seperti yang sedang viral itu berpotensi mempengaruhi kemampuan anak dalam menilai realitas.
"Kemampuan menilai realitas yang terganggu ini bisa jatuh pada keadaan yang namanya psikotik. Psikotik itu dia tidak bisa membedakan mana yang nyata dan tidak nyata karena dia semakin meyakini bahwa dia sudah memiliki ataupun menjadi seseorang dalam roleplay tersebut. Maturitas atau kematangan sel-sel sarafnya masih belum cukup untuk bisa memahami situasi ini dan dalam pertumbuhan perkembangannya juga jadinya terganggu," pungkasnya.
Baca juga: VIRAL, WNI Mulung di Australia Dapat IPhone-Macbook, Warganet: Jiwa Miskinku Meronta-ronta
Apa Itu Roleplayer?
Dikutip dari berbagai sumber, Roleplayer adalah istilah yang sering digunakan dalam konteks permainan, komunitas online, dan dunia hiburan.
Aktivitas roleplaying (peran) telah menjadi populer di kalangan orang-orang yang menikmati menciptakan dan menjalani karakter fiksi.
Kita akan menjelajahi konsep roleplayer, apa yang mereka lakukan, dan mengapa kegiatan ini menarik bagi banyak orang.
Roleplayer adalah individu yang terlibat dalam kegiatan roleplaying.
Baca juga: VIRAL, Portret Rumah Ditengah-tengah Pasar Jadi Perhatian Warganet: Kalo Ada Hajatan Gimana ya?
Roleplaying adalah proses berpura-pura menjadi karakter atau memainkan peran tertentu yang berbeda dari diri mereka sendiri.
Dalam kegiatan ini, roleplayer seringkali menggunakan imajinasi dan kreativitas mereka untuk menciptakan karakter, membangun cerita, dan berinteraksi dengan orang lain.
Aktivitas roleplaying dapat beragam tergantung pada konteksnya. Beberapa bentuk umum dari roleplaying termasuk:
Permainan Peran (Role-playing Games/RPG) disini pemain mengambil peran karakter fiksi dalam suatu cerita atau skenario.
Mereka dapat berinteraksi dengan karakter lain, menghadapi tantangan, dan membuat keputusan yang akan mempengaruhi alur cerita.
Komunitas Roleplaying seperti forum atau media sosial, terdapat komunitas roleplaying yang berperan sebagai karakter fiksi.
Mereka berinteraksi dengan sesama roleplayer, menulis cerita bersama, dan menjalankan skenario yang telah ditetapkan.
Cosplayer adalah orang yang berpakaian dan berperan sebagai karakter dari film, anime, permainan video, atau karya fiksi populer lainnya.
Baca juga: Viral, Layangan Anak Tersangkut di Maskapai Garuda Indonesia, Penumpang yang Pertama Liat
Mereka menampilkan kostum yang menyerupai karakter tersebut dan dapat mengambil peran karakter tersebut dalam acara dan konvensi.
Ada beberapa alasan mengapa roleplaying menjadi kegiatan yang populer di kalangan banyak orang:
RP memungkinkan seseorang untuk mengekspresikan kreativitas dan imajinasi mereka dengan menciptakan karakter unik dan melibatkan diri dalam cerita yang menarik.
RP memberikan kesempatan untuk menjelajahi pengalaman dan identitas yang berbeda dari kehidupan sehari-hari.
Ini dapat menjadi bentuk pelarian dan hiburan.
Baca juga: SUNGGUH BIADAB! Viral Video Aksi 2 Pria Lempar Anjing ke Dalam Sungai Penuh Buaya, Dikecam Warganet
Kegiatan roleplaying seringkali melibatkan interaksi dengan orang lain, baik dalam permainan, komunitas online, atau acara cosplay.
Ini menciptakan kesempatan untuk membentuk ikatan dengan orang-orang yang memiliki minat dan hobi yang serupa.
RP dapat membantu pengembangan keterampilan seperti kerjasama tim, improvisasi, penulisan, dan pemecahan masalah.
RP adalah kegiatan yang melibatkan berperan sebagai karakter fiksi, menciptakan cerita, dan berinteraksi dengan orang lain.
Aktivitas ini dapat dilakukan melalui permainan peran, komunitas online, atau cosplay.(*)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.