Pedagang di Ciamis Keluhkan Penurunan Penjualan Sapi Kurban Jelang Iduladha 2023

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Pedagang sapi kurban di Ciamis merasakan tren penurunan penjualan menjelang Hari Raya Iduladha 2023.

Hal tersebut disampaikan oleh Budi, salah seorang pedagang sapi kurban di Kelurahan Cigembor, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis.

"Untuk penjualan sapi kurban tahun 2023 ini menurut saya, kelihatannya terjadi penurunan karena kemampuan daya beli masyarakat yang kurang karena faktor ekonomi, tapi minat untuk berkurban masyarakat sebenarnya cukup tinggi, namun mereka juga melihat ketergantungan ke faktor ekonomi," kata Budi, Selasa (13/6/2023).

Baca juga: Tiga Lansia Pingsan Saat Antre Jajanan Gratis di Hari Jadi Ciamis

Menurutnya, tren penurunan pembelian sapi kurban ini bukan tanpa alasan.

Dia menganalisis, tahun tiga minggu sebelum Iduladha 2023, sapi kurbannya baru terjual 20 ekor. Sedangkan pada tahun lalu, sapi kurbannya sudah terjual 25 ekor.saja.

Tak hanya itu, menurutnya, penurunan pembelian terhadap hewan kurban tidak dirasakan oleh dirinya saja.

Seluruh peternak juga berpendapat demikian ketika mengobrol di forum. Para pedagang mengalami kelesuan pembelian hewan ternak besar.

Baca juga: Galuh Ethnic Carnival, Gelaran Seni dan Budaya Terbesar di Kabupaten Ciamis

Saat ini rata-rata harga sapi di pasaran sudah tembus Rp20 juta per ekor dengan bobot sekitar 300-400 kg.

Dengan harga tersebut, terutama masyarakat Ciamis akan berfikir ulang untuk membeli sapi.

Apalagi jika sudah mendekati hari raya kurban, misal di H-5 tentunya harga sapi akan mengalami kenaikan yang signifikan karena harganya sudah tidak wajar.

Maskipun saat ini untuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan kurban sudah melandai, tetap saja untuk angka pembelian sapi dinilai menurun.

"Kalau berbicara wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kepada hewan ternak memang tidak berdampak kepada Idul Adha tahun kemarin juga, yang pasti untuk tahun ini daya beli masyarakat sangat rendah," pungkasnya. (*)