Sistem Transaksi Tol Nirsentuh
Ditagih Rp 1,2 T Akibat Kesalahan Operator, RI: Uji Coba Tol Tanpa Setop Batal Diresmikan 1 Juni
Uji Coba 1 Juni Batal, Pemerintah Tegur Operator Bayar Tol Tanpa Setop yang rugikan negara mencapai Rp 1,2 T
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM - Pelaksanaan uji coba sistem multilane free flow (MLFF) alias bayar tol tanpa setop mundur dari target sebelumnya di tanggal 1 Juni 2023 lantaran ada sejumlah masalah sehingga sistem belum dapat dinyatakan rampung.
Di sisi lain, Indonesia malah ditagih uang kontraktor sistem senilai US$ 80 juta atau setara Rp 1,2 triliun (kurs Rp 15.000/US$).
Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System Musfihin Dahlan mengaku mendapat peringatan pertama dari pemerintah terkait uji coba sistem Multi Lane Free Flow (MLFF).
"Kami sudah mendapatkan peringatan pertama dari pemerintah. Mungkin nanti akan peringatan kedua, peringatan ketiga mungkin pemerintah akan ambil keputusan," kata Musfihin di Gedung BEI, Selasa (30/5/2023).
Ia menambahkan peringatan tersebut disampaikan pemerintah dua minggu lalu.
Jika sampai peringatan ketiga, imbuhnya, pemerintah akan mengambil keputusan terkait MLFF ke depannya.
Baca juga: Pemerintah Berencana Hadirkan Sistem MLFF, Aturan Bayar Tol Tanpa Henti
Pada kesempatan itu pula, Musfihin memohon maaf atas penundaan tersebut.
Ia mengatakan pihaknya selaku operator sistem pembayaran belum bisa mencapai tenggat waktu 1 Juni karena hingga saat ini belum mendapat penyerahan teknologi untuk implementasi MLFF dari kontraktor.
"Kontraktor belum bisa men-deliver ke kami sistem yang akan diimplementasikan ke kami.Karena memang dalam proses pengerjaan atau pengembangan sistem ini antara Indonesia terutama anggota board manajemen Roatex dengan kontraktor dan manajemen Hungaria berbeda pandangan," ujarnya.
Dalam hal ini kontraktornya ialah Multi Contact Zrt yang dipilih langsung oleh induk usaha RITS yakni Roatex Zrt. Baik kontraktor maupun perusahaan induk berbasis di Hungaria.
"Roatex yang diatas sana sudah membayar kepada kontraktornya US$ 80 juta," ujarnya dalam bincang-bincang bersama awak media di Kantor Roatex, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023).
"Kami RITS yang berkontrak dengan pemerintah dan kami tidak ingin ini di-deliver sistem yang belum sempurna, kita menolak. Walaupun kita diperintahkan untuk bayar (US$ 80 juta)," imbuhnya.
RITS sendiri merupakan badan usaha yang ditunjuk sebagai pelaksana MLFF ini.
Baca juga: Titik yang Bakal Diterobos Trase Tol Joglja Solo dan Tol Jogja-Bawen, Ada Sekolah dan TKD
Hingga kini uang sejumlah tersebut pun belum dibayarkan Indonesia ke kontraktor lantaran dalam perjanjiannya, uang akan dibayarkan setelah sistem tersebut rampung.
Lebih lanjut Musfihin menjelaskan, diskusi antara pihaknya dengan kontraktor tersebut berjalan cukup alot sejak Agustus 2022.
Desa Karangkajen Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tergusur Mega Proyek Jalan Tol Jogja-Bawen |
![]() |
---|
Desa Candisari Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tergusur Mega Proyek Jalan Tol Jogja-Bawen |
![]() |
---|
Ini Satu-satunya Desa di Kecamatan Leuwigoong Garut yang akan Dilintasi Mega Proyek Tol Getaci |
![]() |
---|
8 Desa di Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut Bakal Dilewati Proyek Tol Getaci, Termasuk Desa Sukatani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.