Kasus Pembunuhan
BIADAB, Bos Depo Galon Isi Ulang di Semarang Dicor di Dinding, Ternyata Sempat Mutilasi Hidup-hidup?
Bengis! Bos Depo Galon Isi Ulang di Semarang Dicor di Dinding Ternyata Sempat Mutilasi Hidup-hidup, Ini Kronologinya
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
"Saya potong bagian leher, pertama kepala menggunakan pisau dapur, tangan sebelah kanan, terus tangan sebelah kiri," ujar Husen.
Baca juga: Polisi: Perempuan yang Ditemukan Tewas Dekat Kandang Ayam di Cimahi Adalah Korban Pembunuhan

Aksi mutilasi sadis itu ternyata dilakukan Husen ketika bosnya masih hidup.
"Saat itu dia masih bernapas, ngorok-ngorok suaranya," sambung pria asal Banjarnegara ini.
Selanjutnya, Husen menata bagian tubuh korban ke dalam karung. Bagian tubuh itu diletakkan di lorong sempit celah antarbangunan.
"Terus saya masukin ke dalam karung, karung warna putih, terus mayatnya saya seret ke samping," lanjutnya.
Setelah selesai melakukan mutilasi sadis di depot air minum isi ulang itu, Husen lalu mengambil uang Rp 7 juta milik bosnya, yang digunakan untuk bersenang-senang dan menyewa PSK.
Husen pun mengajak pedagang angkringan untuk menemaninya.
Baca juga: Diduga Korban Pembunuhan, Perempuan yang Ditemukan Tewas di Cimahi Ada Luka di Leher
Husen baru berusaha menghilangkan jejak pada Sabtu (6/5). Dia berusaha mengecor jasad korban dengan pasir dan semen. Pasir dan Semen itu didapatnya dari rumah korban.
Tak hanya itu, Husen juga berusaha menghilangkan barang bukti. Ada beberapa barang yang dibuang namun berhasil ditemukan polisi.
"Setelah dicor saya keluar buang karpet, tas sama barang bukti yang lain," katanya.
Di hari yang sama, dia pulang kampung halamannya di Banjarnegara.
Baca juga: 24 Desa dan 5 Kecamatan di Kabupaten Blitar Bakal Tergusur Mega Proyek Jalan Tol Agungblijen
Dia sempat berpamitan dengan orang dekat korban bernama Yuli. Husen, kemudian pulang menggunakan motor bosnya.
"Sabtu malam, abis isya," imbuhnya.
Dia pun tak menyesali perbuatannya yang telah memutilasi dan mengecor jasad Irwan Hutagalung di depot air minum tempatnya bekerja.
"Nggak (tidak menyesal), puas," kata dia.
Baca juga: Total Korban Pembunuhan Berantai Ada 9 Orang, Duloh Sang Eksekutor Mengaku Hanya Habisi 7 Nyawa
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.