Sahrul Gunawan dan Dine Mutiara Sah Jadi Suami Istri, Mahar 100 Gram Emas & Berlian

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Sahrul Gunawan dan Dine Mutiara akhirnya resmi menikah dan menjadi pasangan suami istri pada Sabtu, 6 Mei 2023.

Akad nikah yang diselenggarakan di Gedong Putih, Kabupaten Bandung Barat, ini berlangsung khidmat karena hanya dihadiri oleh sahabat terdekat dan keluarga saja.

Sahrul Gunawan mengenakan baju serba putih. Senyum bahagia pun terpancar dari Wakil Bupati Bandung ini.

Baca juga: Sosok Dine Mutiara, Calon Istri Wabup Bandung Sahrul Gunawan, Ternyata CEO dan Petinggi Partai

Namun meski pernihakan ini bukanlah yang pertama, pria yang lebih akrab disapa Aa Alul ini terlihat gugup menjelang prosesi akad nikah.

Dalam prosesi akad nikah, Aa Alul harus mengucapkan akad nikah dua kali karena mengalami pengulangan.

"Alhamdulilah tadi sudah dilangsungkan akad nikah. Saya sudah menikahi Dine Mutiara. Tadi diulang karena saya ingin terlihat wibawa tapi nggak ada powernya," ujar Sahrul Gunawan saat jumpa pers.

Setelah tujuh tahun menyendiri, akhirnya kini Sahrul bertemu dengan pendamping hidup yang diharapkan bisa selamanya akhir hayat memisahkan.

Baca juga: Kekayaannya Berkurang Rp 10 M, Segini Harta Sahrul Gunawan yang Bakal Persunting CEO Rumah Sakit

"Sebelumnya saya pernah akad nikah 50 kali di sinetron ya, sekarang dipertemukan dengan Dine," ujarnya sambil tertawa.

Dari pernikahan dengan mantan istrinya, Sahrul Gunawan dikarunai tiga orang anak dan Dine dikaruniai dua putra.

"Anak saya sekarang lima, semoga rumah tangga kami sakinah, mawadah, warohmah dan jadi yang terakhir. Dine adalah teman hidup, dan sebagai mitra dalam kebaikan ibadah kepada Allah," ucap Wakil Bupati Bandung ini.

Dalam pernikahannya ini, Sahrul memberikan mahar berupa 100 gram emas dan berlian.

Dia bersyukur bisa melangsungkan akad meski sempat hujan deras turun.

"Awalnya kami hanya ingin walimahan saja tapi banyak rekan, jadi bisa bikin acara seperti ini. Tapi banyak temen yang nggak keundang, bukan nggak menghargai tapi keterbatasan. Yang penting doanya saja," kata Sahrul. (*)