Bulan Syawal
Apakah Puasa Syawal Harus Dilakukan 6 Hari Secara Berturut-turut? Simak, Ini Penjelasannya
Berikut ini dia penjelasan mengenai apakah menjalankan ibadah puasa Syawal harus 6 hari berturut-turut atau bisa secara terpisah
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, tentunya kita sudah masuk di bulan Syawal setelah melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Bulan Syawal merupakan bulan kesepuluh dalam kalender Hijriah.
Tentunya, bulan Syawal memiliki keistimewaan yang tak boleh kamu lewatkan.
Pada bulan Syawal ini, kedudukan dan derajat umat Islam meninggi di sisi Allah SWT karena telah mampu melewati bulan ujian dan ibadah selama Ramadan.
Syawal juga merupakan bulan pembuktian nilai-nilai takwa sorang hamba.
Baca juga: Niat dan Tata Cara Puasa Syawal, Salah Satu Keistimewaannya Seperti Berpuasa Setahun Penuh
Bulan ini menjadi ajang untuk membuktikan apakah umat Islam mampu mempertahankan dan meningkatkan keimanannya sebagaimana yang telah mereka lakukan sewaktu Ramadan.
Syawal juga merupakan bulan pertama dari tiga bulan (sebelum bulan Dzulhijjah) di mana beberapa amalan haji dapat dimulai.
Periode haji juga dimulai pada bulan Syawal, yang disebut juga dengan Asyhur Al-Hajj atau bulan-bulan haji.
Bulan Syawal ini pun salah satu amalan yang dianjurkan dikerjakan oleh umat Islam usai Hari Raya Idul Fitri adalah puasa Syawal.
Puasa Syawal biasa dikerjakan selama 6 hari.
Lantas, apakah puasa Syawal harus dikerjakan 6 hari secara berturut-turut?
Baca juga: PENTING, Inilah Keutamaan Bulan Syawal yang Bisa Dikerjakan untuk Raih Pahala Semakin Banyak
Anjuran Rasulullah Berpuasa 6 Hari
Puasa Syawal biasanya dilaksanakan selama 6 hari dilakukan persis setelah Hari Raya Idul Fitri, yaitu mulai 2-7 Syawal.
Puasa sunnah ini diyakini dapat menyempurnakan ibadah usai puasa Ramadaan.
Karena itu, tak heran jika Rasulullah SAW menganjurkan dalam sabdanya untuk meneruskan berpuasa selama 6 hari pada bulan Syawal setelah Ramadan, sebab ganjarannya yang sangat besar, yaitu seperti telah berpuasa setahun penuh.
Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wassalam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر
Artinya: "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh." (HR Muslim).
Hadits tersebut menjadi dasar hukum dianjurkannya puasa Syawal.
Maka dari itu, bolehkah puasa Syawal dilakukan secara terpisah tidak sekaligus 6 hari?
Baca juga: Segera Simpan, 40 Ucapan Selamat Idul Fitri dan Ucapan Lebaran Ini Cocok untuk Lebaran 2023
Puasa Syawal dengan Terpisah-pisah
Seperti dikutip dari Nu Online, bahwa Sayyid Abdullah al-Hadrami pernah ditanya mengenai puasa syawal yang dikerjakan secara terpisah.
Kemudian beliau menjawab bahwa puasa Syawal tidak harus dilakukan dengan cara terus-menerus, dan boleh dilakukan dengan cara terpisah-pisah, yang penting semuanya dilakukan pada bulan Syawal.
Dalam kitabnya disebutkan:
هَلْ يُشْتَرَطُ فَي صِيَامِ السِّتِّ مِنْ شَوَّالٍ اَلتَّوَالِي؟ اَلْجَوَابُ: اِنَّهُ لَا يُشْتَرَطُ فِيْهَا التَّوَالِي، وَيَكْفِيْكَ أَنْ تَصُوْمَ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ وَاِنْ كَانَتْ مُتَفَرِّقَةً، طَالَمَا وَقَعَتْ كُلُّهَا فِي الشَّهْرِ
Artinya, “Apakah disyaratkan dalam puasa Syawal untuk terus-menerus? Jawaban: sesungguhnya tidak disyaratkan dalam puasa Syawal untuk terus-menerus, dan cukup bagimu untuk puasa enam hari dari bulan Syawal sekalipun terpisah-pisah, sepanjang semua puasa tersebut dilakukan di dalam bulan ini (Syawal).” (Sayyid Abdullah al-Hadrami, al-Wajiz fi Ahkamis Shiyam wa Ma’ahu Fatawa Ramadhan, [Daru Hadramaut: 2011], halaman 139).
Baca juga: Berikut 30 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 2023, Cocok Untuk Pesan Keluarga dan Kerabat
Nah, dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa praktik puasa Syawal bisa dilakukan dengan dua cara:
1. Dengan cara terus-menerus, misal dari tanggal 2 hingga tanggal 7 Syawal tanpa henti
2. Bisa dengan cara terpisah, misal tanggal 2 Syawal puasa, esoknya tidak, dan di tanggal 4 Syawal kembali puasa, begitu juga seterusnya.
Alhasil, puasa Syawal boleh dilakukan dengan cara apapun, baik terus-menerus maupun terpisah-pisah, sepanjang semuanya masih dilakukan di dalam bulan Syawal.
Baca juga: Rayakan Hari Raya dengan 65 Ucapan Lebaran Idul Fitri 1444 H untuk Kawan hingga Kolega
Dua cara ini sama-sama mendapatkan kesunnahan puasa pada bulan tersebut.
Hanya saja, yang lebih utama adalah dengan cara puasa terus-menerus selama 6 hari.
Jika tidak bisa, maka tetap dianjurkan untuk puasa dengan cara terpisah. Wallahu a’lam. (*)
PENTING, Inilah Keutamaan Bulan Syawal yang Bisa Dikerjakan untuk Raih Pahala Semakin Banyak |
![]() |
---|
Segera Simpan, 40 Ucapan Selamat Idul Fitri dan Ucapan Lebaran Ini Cocok untuk Lebaran 2023 |
![]() |
---|
Berikut 30 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 2023, Cocok Untuk Pesan Keluarga dan Kerabat |
![]() |
---|
Rayakan Hari Raya dengan 65 Ucapan Lebaran Idul Fitri 1444 H untuk Kawan hingga Kolega |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.