Gerhana Matahari

Gerhana Matahari Hybrid, Warga Sukabumi Gelar Salat dan Kumandangkan Takbir

Warga Sukabumi ramai-ramai pagi ini menggelar takbiran di masjidnya masing-masing. 

Editor: ferri amiril
Kompas.com
Fenomena gerhana matahari cincin.(nasa.gov) 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Sukabumi, Dian Herdiansyah

 

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUKABUMI - Warga Sukabumi ramai-ramai pagi ini menggelar takbiran di masjidnya masing-masing. 

Gema takbir berkumandang di masjid kali ini bukanlah masuknya hari raya idul fitri 1444 Hijriyah. 

Gema takbir, Kamis (20/4/2023) pagi ini berkumandang melainkan adanya fenomena alam gerhana matahari hibrid. 

Tidak hanya takbir, gema salawat umat Islam juga terdengar dari pengeras suara masjid menunggu datanya momentum gerhana matahari untuk salat kusuf. 

Informasi dikutif dari BMKG, fenomena alam yang melewati wilayah Indonesia berupa gerhana matahari total dan gerhana matahari sebagian, wilayah Indonesia tidak mengalami Gerhana Matahari Cincin. 

Salah seorang tokoh Kebonpedes Sukabumi, Ustad Dundan Muqodas, mengatakan, fenomena alam gerhana matahari tersebut merupakan keagungan Allah Swt. 

"Jadi dengan keagungannya dengan fenomena ini disunatkan salat sunat kusuf (gerhana) dua rakaat. Biasanya sebelum salat melekukan takbir terlebih dahulu," ucapnya, kepada Tribunjabar.id. 

"Setelah salat kusuf. Kemudian dilaksnakan khutbah senantiasa agar kita mengingat atas keagungan Allah Swt yang telah diciptakannya," tuturnya. 

Sementara itu, Kepala Stasiu Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan dalam keterangan rilisnya, fenomena gerhana matahari Jawa Barat akan terlihat sebagian saja tidak terlihat secara total. 

Gerhana matahari 20 April 2023 ini merupakan anggota ke 52 dari 80 anggota pada siklus Saros 129. sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah gerhana matahari 8 April 2005," ungkapnya, Jumat (14/04/2023).

Bahkan Ayu hasil pengamatan BKMG, fenomena alam gerhana matahari akan kembali terjadi pada 30 April 2041 dan 25 November 2049.

"Namun yang akan termati di Indonesia pada 25 November 2049 yang jalur totalitasnya melewati Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku," ucapnya. 

Ada pun fenomena gerhana matahari pada 20 April nanti, di Jawa Barat akan terlihat sebagian saja tidak terlihat secara total. 

"Untuk wilayah Bandung merasakan melihat fase kontak pertama pada pukul 09.27.36.4 WIB," ucapnya. 

"Sementara itu fase puncak gerhana matahari pada pukul 10.45.14.9 WIB dan gerhana berakhir pada pukul 12.08.25.1 WIB," ungkapnya.

"Untuk wilayah Bandung merasakan melihat fase kontak pertama pada pukul 09.27.36.4 WIB," ucapnya.(*)

 

 

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved